Keindahan alam yang disajikan Pulau Dewata ini memang sudah dikenal hingga ke mancanegara, namun tak hanya itu, berbagai festival di Bali juga ternyata juga turut menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan untuk terus berkunjung ke pulau seribu pura ini.
Festival di Bali ini diadakan secara rutin hingga turut menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Festival di Bali
Festival-festival ini menawarkan beragam suguhan kesenian dan ragam budaya masyarakat Bali yang digelar tahunan. Beragam kesenian lokal ini dipertunjukan secara unik dihadapan para wisatawan yang kebetulan sedang berada di Bali.
Berikut beberapa festival di Bali yang bisa disaksikan kala anda mengunjungi Pulau Dewata ini.
1. Pesta Kesenian Bali (Pada Bulan Juni-Juli)
Pesta Kesenian Bali atau sering disingkat PKB merupakan suatu agenda yang digelar secara rutin setiap tahun hingga sangat ditunggu-tunggu baik oleh mayarakat lokal maupun wisatawan yang kebetulan tengah berada di Bali.
PKB ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 1979. Agenda ini diprakarsai oleh Gubenur Bali yang menjabat kala itu, Ida Bagus Mantra.
Sejak saat itu, PKB menjadi agenda rutin yang diadakan setiap tahun.
Tak dipungkiri, PKB menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang mengunjungi Bali. Bagaimana tidak, berbagai jenis kesenian ditampilkan dalam kegiatan ini.
Adapun kesenian yang tak pernah absen ditampilakan di PKB antara lain, seni tari, seni tabuh, kerajinan tangan dan lain-lain. Uniknya, seluruh kabupaten di provinsi bali akan unjuk gigi dalam ajang ini.
Bagi Parents yang ingin menyaksikan festival PKB ini, silakan mengunjungi Bali sekitar tanggal 10 Juni sampai 8 Juli.
Biasanya PKB digelar di Art Centre dan selalu memiliki tema unik setiap tahunnya.
2. Festival Layang-Layang (Pada Juni-Agustus)
Memiliki alam nan indah serta cuaca cerah yang cukup mendominasi, rupanya Bali juga memiliki festival bagi para pecinta layang-layang. Festival ini ialah Festival Layang-Layang atau Bali Kite Festival.
Festival layang-layang ini digelar secara rutin sebagai momen tahunan di Bali yang sangat ditunggu oleh para wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Tak hanya dijadikan sebagai festival, ternyata Layang-layang memang sudah menjadi hobi yang merakyat bagi masyarakat Bali.
Tak hanya sekedar hobi, layang-layang yang kerap disebut ‘layangan’ oleh masyarakat Bali, ternyata juga memiliki arti religius sendiri yaitu persembahan untuk Dewa Rare Angon.
Festival ini biasa diadakan pada bulan Juni hingga Agustus. Saat musim festival ini digelar, ribuan peserta dan pecinta layangan akan menyempatkan tampil dalam festival yang sudah diadakan sejak tahun 1979 ini.
Berbagai tyle, warna, dan ukuran layangan bisa anda saksikan dalam ajang festival yang biasanya kerap diselenggarakan di Pantai Padang Galak ini.
Bahkan ada layangan raksasa berukuran hingga 10 meter dan memiliki nilai seni yang tinggi.
3. Kuta Karnival (Pada Bulan Oktober)
Bila Anda kebetulan tengah berada di Bali pada bulan Oktober, jangan lewatkan Festival Kuta Karnaval yang diadakan tiap tahun di Pantai Kuta.
Acara tahunan ini kerap dinantikan oleh turis asing maupun domestik yang berkunjung ke Pulau Bali.
Karnaval ini biasanya diadakan di sepanjang Pantai Kuta yang berisi pagelaran festival akbar yang diisi banyak kegiatan menarik seperti Kite festival, Bali art, pameran kartun, pemutaran film, fashion carnival, cultural paradise, dan olahraga air.
Tak hanya itu, selain menikmati aneka pertunjukan dan acara unik, dalam Kuta Karnival ini juga dapat menikmati food festival, movie screening, children playground, fashion show dan berbagai kegiatan lain.
4. Denpasar Festival (Pada 28-31 Desember)
Bila Anda tertarik menghabiskan momen pergantian tahun dengan mengunjungi Bali, maka jangan sampai melewatkan Denpasar Festival.
Festival yang diadakan menjelang momen penutupan tahun mulai dari tanggal 28 hingga 31 Desember.
Kegiatan ini biasanya didakan di kota Denoasar tepatnya di areal Jalan Gajah Mada hingga titik nol kilometer atau di perempatan patung Catur Muka.
Festival yang kerap disingkat menjadi Denfest ini tak hanya menyuguhjan pergelaran akhir tahun, namun juga menampilkan ragam seni budaya, ragam tekstil, aneka kuliner, florikultura, dan keragaman produk cinderamata hasil kerajinan seniman Kota Denpasar.
Tak heran banyak wisatawan yang memang sengaja mengatur jadwal menghabiskan waku pergantian dengan mengunjungi Bali demi bisa menikmati Denpasar Festival ini.
5. Festival Ogoh-Ogoh (Waktu Nyepi)
Festival ogoh-ogoh dan hari raya Nyepi merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan. Bagaimana tidak, festival Ogoh-ogoh diselenggarakan pada masa Pengerupukan yaitu sehari sebelum Nyepi.
Nyepi sendiri merupakan hari raya umat Hindu Bali yang dirayakan setiap tahun Saka. Banyak wisatawan yang telah membuat rencana jauh jauh hari ke pulau Dewata hanya untuk menyaksikan festival Ogoh-ogoh dan merasakan suasana Nyepi di Bali.
Festival Ogoh-Ogoh sendiri merupakan festival boneka ogoh-ogoh. Boneka ini dibuat sedemikian rupa dan menjadi simbolisasi dari unsur-unsur negatif.
Ogoh-Ogoh umumnya terbuat dari bambu yang dilapisi kertas, atau styrofoam dan berbentuk patung tiga dimensi.
6. Festival Ubud (Pada Bulan Mei-November)
Sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Bali, Ubud teryata juga memupunyai festival tersendiri yang bernama festival Ubud.
Festival ini setiap tahun sukses menarik wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke kabupaten Gianyar ini.
Festival ini sendiri, sudah diadakan sejak tahun 1930-an dengan menapilkan ragam seni budaya khususnya seni ukir, seni lukis, seni patung, seni tari, dan musik tradisional Bali.
Tak heran dalam festival Ubud ini, banyak para seniman yang hadir dan memeriahkan acara satu ini.
Sementara itu, bagi para penggemar musik Jazz, dalam rangkain festival Ubud ini ada pula Ubud Village Jazz Festival yang diselenggarakan setiap bulan Agustus.
Untuk pelancong yang mencicipi citarasa baru dengan wisata kuliner, silakan mengunjungi Ubud Food Festival yang biasanya diadakan Bulan Mei-Juni.
Tak hanya itu saja, untuk Anda yang menyukai dunia baca tulis, Ubud juga memiliki Ubud Writers and Readers Festival. Festival ini sebagai wadah untuk menuangkan ide-ide dalam tulisan, atau sekadar bertemu dan membaca karya penulis-penulis keren yang biasanya diadakan pada bulan Oktober-November.
7. Bali International Film Festival (Pada Bulan September)
Indonesia juga memiliki festival film internasional yang rutin diadakan setiap tahun bertajuk Bali Internasioanl Film Festival atau disingkat Balinale.
Ajang Balinale sendiri merupakan wadah bagi kepada sutradara Indonesia untuk menampilkan karya mereka kepada khalayak global, sekaligus menawarkan lokasi dan budaya kita kepada sutradara internasional untuk produksi film mereka.
Sejarah pendirian Balinale sendiri dimulai pada 2007 dan diprakarsai oleh aktris senior tanah air yaitu Christine Hakim melalui Yayasan Bali Taksu Indonesia.
Festival ini berfokus pada penyajian film-film yang sarat akan nilai keberagaman manusia, tempat, budaya, dan keyakinan ini biasanya berlangsung pada Bulan September.
Tak hanya itu, dalam festival ini para Movie Makers dan Artis memiliki kesempatan untuk bertemu dan berdiskusi sembari menyaksikan berbagai film panjang, pendek, fiksi, dokumenter pertama kali dipertontonkan untuk umum.
Baca Juga: Mengenal Festival Tanabata di Jepang, Dirayakan Setiap Tanggal 7 Juli
8. Sanur Village Festival (Pada Bulan Agustus)
Tak kalah dari Kuta, Sanur juga memiliki festival tersendiri. Dikenal sebagai daerah yang popuer dengan pemandangan matahari terbitnya, Sanur juga memiliki potensi wisata lain berupa Sanur Village Festival atau disebut SVF.
Festival SVF ini berisi kegiatan menarik seperti pameran, kuliner, fotografi, olahraga, serta dialog seni dan budaya yang biasanya digelar pada bulan agustus dan bertempat di Maisonette Area, Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur Bali.
9. Festival Seni Tanah Lot (Pada Bulan Mei)
Festival di Bali selanjutnya yang sayang untuk dilewatkan wisatawan adalah Festival Seni Tanah Lot. Festival ini merupakan festival tahunan yang mulai digelar sejak tahun 2009 silam.
Festival Seni Tanah Lot mulanya merupakan festival yang ditujukan sebagai sarana untuk menunjang kegiatan wisata di daerah Tabanan, khususnya Tanah Lot.
Namun, sejak diadakan maka festival ini akhirnya rutin digelar setiap tahun pada bulan Mei selama satu minggu penuh.
10. Festival Makepung ( Pada Bulan April, Mei atau Juni)
Festival di Bali selanjutnya yang tidak bercorak seni budaya adalah festival Makepung.
Makepung sendiri merupakan balap kerbau yang merupakan “grandprix” tradisional masyarakat Bali yang tak jauh berbeda dengan Festival Karapan Sapi di Madura.
Festival Makepung telah menjadi agenda tahunan wisata di Kabupaten Jembrana dan digelar setelah musim panen atau saat sawah kering, yaitu sekitar bulan April, Mei atau Juni.
Awal mula tradisi ini berasal dari kebiasaan atau tradisi permainan para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah saat musim panen tiba.
Namun, kegiatan ini lama kelamaan berkembang bahkan banyak diminati oleh para wisatawan hingga menjadi salah satu atraksi budaya yang menarik, khususnya bagi turis asing.
11. Festival Perang Pandan
Festival Perang Pandan atau disebut juga Festival Tenangan merupakan tradisi tahunan yang diadakan sesuai kalender asli Desa Tenganan Pegringsingan, Bali.
Dalam festival ini, wisatawan dapat melihat pertarungan dengan menggunakan senjata tradisional yang terbuat dari daun pandan dan sebuah tameng dari bambu selama tiga jam.
Nah, itulah deretan festival di Bali yang sangat sayang bila dilewatkan bila anda sedang berkunjung ke pulau satu ini.
Baca Juga:
5 Festival Film 2022 di Jakarta, Movie Lovers Wajib Tahu dan Hadir!