Siapa yang tidak suka menu fast food, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun banyak orangtua yang tidak mau memberikan fast food untuk anak.
Seorang ibu asal Alaska yang berprofesi sebagai seorang chiropractor, Jennifer Lovdahl, menuliskan postingan yang membuka mata kita tentang menu McDonald’s.
Fakta mengejutkan tentang fast food untuk anak
“Aku membeli Happy Meal di McDonald’s sekitar 6 tahun yang lalu. Menu tersebut dibiarkan di kantor kami sepanjang waktu dan sama sekali belum membusuk, berjamur, atau berubah bentuk. Hanya berbau karton.”
Jennifer mengatakan bahwa ia dan rekan kerjanya di klinik secara sengaja melakukan eksperimen tersebut.
“Kami sengaja menunjukkan ini kepada para pasien kami betapa tidak sehatnya makanan ini, terutama untuk anak-anak yang sedang dalam masa tumbuh kembang. Ada banyak bahan kimia dalam makanan ini!” ia menekankan.
“Pilih makanan yang segar!” ia menekankan dalam postingannya. “Apel, pisang, wortel, seledri… ini baru makanan yang sesungguhnya.”
Postingan ini telah dibagikan lebih dari 682,000 kali sejak dibagikan tahun 2016.
Jennifer bukanlah yang pertama dalam melakukan eksperimen ini. Tahun 2004, sebuah film dokumenter mengenai fast foodSuper Size Me berjudul menjadi populer setelah mengungkap bahaya jika hanya makan fast food selama satu bulan penuh.
Dalam sebuah adegan, sutradara Morgan Spurlock membandingkan bagaimana burger dan kentang goreng McDonald tidak terurai bahkan setelah 10 minggu disimpan dalam wadah yang sama seperti kentang goreng dan burger biasa.
Meski film ini membuka wawasan, ada yang berkomentar bahwa wadah kering jauh berbeda dengan perut manusia, karena asam lambung akan memecah makanannya.
Apapun yang Anda pikirkan tentang eksperimen ini, kita semua sepakat bahwa kita semua bisa memilih makanan yang lebih sehat, terutama bila menyangkut anak-anak.
Kami telah menghubungi Jennifer Lovdahl dan akan memperbaharui artikel ini jika ia sudah memberikan tanggapan.
Nutrisi McDonald’s: Bagaimana raksasa makanan cepat saji itu berusaha menawarkan makanan yang lebih sehat
Mungkin dalam rangka menanggapi postingan dan keluhan yang serupa dengan Jennifer Lovdahl, McDonald berusaha mengurangi kalori di menu mereka.
CNN melaporkan bahwa McDonald berusaha menukar Happy Meal dengan jenis makanan yang lebih sehat, dengan menghapus menu Cheeseburger pada tahun 2022. Namun, Parents masih bisa memesannya jika ingin.
Menu utamanya menjadi: burger, enam potong chicken nugget, dan seporsi kecil kentang goreng. Selain itu, air mineral dan susu cokelat dengan sedikit gula juga akan dimasukkan dalam menu fast food untuk anak.
Di berbagai cabang McDonald di seluruh dunia, gerai fast food ini berusaha memberikan pilihan makanan yang lebih sehat, misalnya sandwich ayam panggang yang lezat. Menu ini tersedia di Taipei dan juga Italia.
Di Australia dan Perancis, McDonald sedang menjajaki kemungkinan menambahkan lebih banyak makanan kaya protein dan berbahan dasar sayuran.
Haruskah Parents melarang pemberian fast food untuk anak?
Artikel terkait: Agar anak suka makanan sehat, ini panduan buat orangtua!
Tanyakan pada anak-anak apa yang ingin mereka makan dan kemungkinan besar mereka akan meminta fast food atau makanan tidak sehat lainnya.
Meski tidak ada yang salah jika sesekali ingin makan makanan cepat saji, namun jangan sampai Parents membiarkan anak-anak memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan olahan.
Agar anak-anak tidak merasa dirampas kebahagiaannya karena Anda menolak memberikan fast food untuk anak, mengapa tidak coba membuatkan makanan alternatif di rumah? Misalnya buatkan burger sehat atau kentang goreng sendiri.
Mereka tak hanya akan mendapatkan pengalaman makan fast food yang serupa, tetapi Anda yakin bahwa mereka makan makanan tyang lebih sehat, tanpa kalori kosong atau bahan kimia buruk.
Baca juga:
WHO: Iklan Makanan Cepat Saji pada Aplikasi Anak Memicu Obesitas Dini
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.