7 Perilaku yang Bisa Menjadi Penyebab Perceraian, Parents Wajib Tahu!

Hati-hati Parents, 7 perilaku ini ternyata menjadi faktor penyebab perceraian. Simak informasinya di sini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mempertahankan pernikahan yang langgeng hingga maut memisahkan bukanlah perkara mudah. Dibutuhkan kerjasama suami dan istri untuk saling melengkapi, mengasihi, dan menjaga komitmen satu sama lain. Tapi, ada perilaku yang tanpa disadari menjadi faktor penyebab perceraian, lho

Setiap pasangan perlu memerhatikan perilaku ini, karena bila dibiarkan terus menerus, keutuhan rumah tangga akan runtuh. Bukan tidak mungkin perceraian pun terjadi. 

Menyoal penyebab perceraian ini, ternyata banyak sekali ahli yang meneliti dan mengamati perilaku apa saja yang paling berpotensi menyebabkan perceraian. Para peneliti sendiri menyarankan untuk menghindari empat perilaku ini jika tidak ingin bercerai. Berikut ini ulasannya.

Perilaku yang Menjadi Faktor Penyebab Perceraian

1. Menuduh dan Menyalahkan

Menyalahkan atau menuduh pasangan, termasuk perilaku yang membuat orang kesal. Terlebih bila kita memang tidak melakukan apapun yang dituduhkan. Bila Parents ingin memiliki kualitas dan kepercayaan dalam pernikahan, belajarlah untuk tidak menduga-duga dan menuduh. Tetapi, sebaiknya menanyakan dengan jujur perihal apa yang dicurigai. 

Ketika Parents menyikapinya dengan adil dan hormat, bahkan ketika pasangan memang melakukan kesalahan, tanpa disadari Anda memberikan contoh dan keinginan dalam diri pasangan untuk menjadi lebih baik. 

Jadi, daripada langsung mencurigai dan menuduh sesuatu, lebih baik tanyakan dan buat percakapan terbuka dengan pasangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Idealnya, Berapa Jumlah Frekuensi Aktivitas Seksual Suami Istri?

2. Sering Berkonflik dan Pertengkaran Buruk  

Ketika di bawah tekanan, emosional seseorang bisa meningkat ataupun menurun. Saat emosi meningkat, biasanya  mereka akan berselisih, mempertahankan opini mereka dan menyalahkan orang lain. Ketika mode pertahanan ini terus menerus dilakukan, lama kelamaan hubungan menjadi rusak. 

Menurut penelitian dari 57,7% responden, sering berkonflik dan melalui pertengkaran buruk menjadi faktor penyebab perceraian. Konflik ini biasanya tidak diselesaikan dengan tenang, sehingga terus menerus menumpuk. 

3. Meremehkan dan Melemahkan Pasangan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menganggap pasangan lemah dan tidak menghargai pasangan juga menjadi salah satu pemicu perceraian. Seringkali, perilaku ini dilakukan dengan mengobjektifikasi atau menghancurkan harga diri pasangan. Ini juga termasuk saat seseorang selalu membuat pasangannya merasa lemah, bersalah, dan rendah. Seringnya sikap ini juga disebut dengan gaslighting. Terkadang, kata-kata yang keluar ketika marah dan bertengkar bisa memunculkan sikap gaslighting. Karena itu sebaiknya, tahan argumentasi dengan pasangan bila emosi belum mereda. Jauh lebih baik berargumen ketika kepala sama-sama dingin dan tenang. 

4. Menghindari untuk Menyelesaikan Masalah

Perilaku ini adalah ketika seseorang menarik diri atau tidak mau menyelesaikan masalah. Biasanya mereka akan menunjukkan sikap pasif-agresif, seperti silent treatment atau mendiamkan pasangan. Sewaktu-waktu sikap mereka 

Ini merupakan salah satu coping mechanism atau cara untuk mempertahankan diri, namun tujuannya adalah untuk memanipulasi pasangan agar mereka bisa mengendalikan situasi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Karena itu, sebaiknya bila dalam rumah tangga terjadi masalah segera selesaikan bila kondisi hati dan pikiran sudah tenang. Membuat komitmen untuk tidak melarutkan masalah sangat penting bagi semua pasangan. 

Artikel terkait: 12 Kewajiban Suami Terhadap Istri, Bunda sudah tahu?

5. Tidak Setia atau Selingkuh

Perselingkuhan atau ketidaksetiaan menunjukkan ranking tinggi sebagai faktor penyebab perceraian. Menyoal ketidaksetiaan memang sulit untuk dimaklumi. Bahkan, hampir semua orang sepakat kalau ketidaksetiaan menjadi awal dari hubungan yang kritis. Dari sini, kepercayaan seseorang juga akan rusak sehingga berimbas pada hubungan yang buruk dengan pasangan.

6. Komitmen yang Hilang

Cinta adalah sebagian kecil dari pondasi rumah tangga, sedangkan komitmen adalah pondasi terpenting untuk membina rumah tangga yang harmonis. Hasil dari studi yang dimuat dalam jurnal Couple & Family Psychology, hilang atau kurangnya komitmen menjadi penyebab perceraian. Beberapa peserta dari 52 responden mengatakan kalau komitmen yang terkikis secara bertahap membuat pernikahan hancur dan mengarah pada kondisi yang lebih buruk, seperti selingkuh.

7. Masalah Finansial

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak dipungkiri kalau finansial adalah salah satu faktor yang bisa merusak hubungan rumah tangga. Masalah yang didasari soal uang, dapat meningkatkan stres dan ketegangan dalam rumah tangga. Bahkan bila tidak membaik, masalah ini akan menggiring pasangan pada perceraian.

Untuk bertahan dari 7 perilaku di atas, Parents perlu bekerja sama sebagai tim untuk menciptakan win-win solution dimana kedua belah pihak merasa adil. Bila perilaku di atas tidak segera diselesaikan, sangat berisiko menyebabkan perceraian.

***

Couple & Family Psychology

www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4012696/#S11title 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

www.yourtango.com/experts/dave-elliott/behaviors-cause-divorces 

 

Baca juga

id.theasianparent.com/ciri-ciri-pasangan-berbohong

id.theasianparent.com/posisi-bercinta-misionaris

id.theasianparent.com/papa-momong-mama-kerja