Indonesia merupakan sebuah negara dengan suku dan kebudayaan yang sangat beragam. Setiap suku yang ada di Indonesia memiliki identitas, ciri khas serta kebiasaan yang berbeda antara satu sama lain. Termasuk fakta unik suku Batak yang menarik untuk diketahui.
Salah satu suku dengan jumlah terbanyak adalah suku Batak. Suku Batak merupakan suku yang dinilai dapat berbaur dengan peradaban modern namun tetap mempertahankan tradisi sebagai bagian dari adat istiadat.
10 Fakta Unik Suku Batak
Suku Batak memiliki beberapa fakta unik yang tidak diketahui oleh suku-suku lainnya. Berikut 10 fakta unik dari Suku Batak yang Parents bisa ketahui.
1. Mangulosi
Ulos adalah sebuah kain tradisional yang berasal dari Batak, kedudukannya hampir sama dengan kain batik yang berasal dari Jawa serta kain tenun yang berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT). Ulos sangat beragam jenisnya.
Macam-macam ulos digunakan tergantung pada fungsi pemakaiannya dan acara yang akan dikunjungi. Penggunaan jenis kain ulos pada upacara kematian atau pernikahan berbeda. Bahkan, tak jarang kain ulos ini menunjukkan strata sosial seseorang dalam lingkungan.
Artikel terkait: 10 Artis Menikah Adat Batak, Prosesinya Bisa Sampai 7 Jam!
2. Larangan Menikah Satu Marga
Orang-orang Batak sangat tidak diperbolehkan menikah dengan satu marga. Hal tersebut dikarenakan beberapa marga dalam Suku Batak masih dianggap sebagai satu silsilah sehingga masih termasuk keluarga.
Maka dari itu jika satu marga tidak diperbolehkan untuk menikah. Tidak heran, dalam sebuah perkenalan dengan orang yang baru hal yang pertama kali ditanya adalah marganya.
3. Mandok Hata
Mandok Hata adalah kegiatan berbincang-bincang yang dilakukan menjelang tahun baru. Biasanya, kebiasaan tersebut dilakukan saat kumpul keluarga besar. Mereka akan saling bercerita satu sama lain tentang hal-hal yang telah dilakukan setahun yang lalu.
Pada momen tersebut, biasanya satu sama lain juga akan saling meminta maaf, kemudian merencanakan apa yang ingin dicapai di tahun depan. Mandok hata biasanya akan dilakukan oleh orang yang lebih tua dulu berurutan ke anak yang paling kecil.
4. Martarombo
Martarombo adalah sebuah tradisi komunikasi suku Batak yang biasanya diterapkan saat berkenalan dengan sesama suku Batak. Tradisi Martarombo ini dilakukan untuk membentuk tali kekerabatan di antara sesama suku Batak dengan cara mencari hubungan marga dari kedua pihak yang berkenalan.
5. Cicak dan Empat Payudara
Cicak dan Empat Payudara adalah sebuah ornamen dimana cicak menghadap empat payudara. Ornamen tersebut biasanya terdapat di beberapa rumah tradisional Batak.
Cicak dan empat payudara memiliki filosofi tersendiri. Cicak melambangkan hewan yang dapat hidup dimana saja dan mudah beradaptasi. Maksudnya, suku Batak harus pergi keluar daerah untuk mencari peruntungan serta bisa hidup dimana saja. Sedangkan, empat payudara melambangkan kesuburan.
Maka dari itu, cicak yang menghadap empat payudara melambangkan suku Batak yang keluar kampung harus selalu mengingat sang ibu yang telah melahirkannya di kampung halaman.
Artikel terkait: 7 Lagu Batak yang Populer Sejak Dulu Hingga Kini
6. Tuhor
Tuhor merupakan uang yang nantinya digunakan untuk membeli perempuan ketika seorang laki-laki akan melamar. Tuhor ini nantinya akan digunakan sebagai biaya pernikahan.
Misalnya, untuk membeli kebaya pengantin perempuan dan memenuhi perlengkapan pernikahan lainnya. Biasanya, hal tersebut tergantung pada kesepakatan dari kedua belah pihak. Besarnya tuhor pun harus diberikan pihak laki-laki kepada perempuan. Umumnya tergantung pada tingkat pendidikan atau posisi pekerjaan yang dimiliki oleh perempuan.
Semakin tinggi tingkat pendidikan atau posisi pekerjaan, maka semakin besar pula tuhor yang harus diberikan. Sebagian orang Batak yang masih memegang adat ini, tentu mereka akan melaksanakannya. Namun, bagi orang Batak yang lebih moderat, mereka tidak lagi menggunakan adat tersebut.
7. Menikah dengan Sepupu
Tidak banyak yang mengetahui bahwa dalam adat Suku Batak diperbolehkan menikah dengan sepupu. Namun, sepupu yang akan dipilih bukan sembarang sepupu.
Pernikahan dengan sepupu atau yang biasa disebut dengan Pariban adalah jika Parents seorang perempuan, maka Parents dapat menikah dengan anak laki-laki dari adik perempuan ayah. Jika Parents seorang laki-laki, maka diperbolehkan untuk menikah dengan anak perempuan dari adik laki-laki ibu.
Artikel terkait: Upacara Kerik Gigi, Tradisi Menyakitkan Suku Mentawai demi Tampil Cantik
8. Memiliki Beberapa Sub Suku
Sama halnya dengan Suku Jawa, Suku Batak juga terdiri dari berbagai sub suku. Dilansir dari Tarombo Borbor Marsada yang dikutip Giyanto, suku Batak memiliki 11 sub suku yang tercatat.
Yakni Batak Karo, Batak Toba, Batak Papa, Batak Simalungun, Batak Angkola, Batak Mandailing, Batak Dairi, Batak Nias, Batak Alas, Batak Gayo, dan Batak Kluet.
9. Konsep Rumah Batak
Tipe khas dari rumah Batak Toba adalah bentuk atapnya yang melengkung serta pada ujung atas sebelah depan dilekatkan kepada tanduk kerbau, sehingga rumah adat tersebut menyerupai kerbau. Atap yang melengkung seperti punggung kerbau, tiang-tiang pada kolong rumah adalah kaki kerbau.
10. Memiliki Nilai Budaya yang Beragam
Suku batak memiliki beragam nilai budaya yang mereka pegang sebagai falsafah hidup dalam mengontrol sistem sosial. Terdapat 6 nilai budaya suku Batak, yaitu sebagai berikut.
Hagabeon
Memiliki arti sebagai harapan untuk memiliki anak hingga cucu yang baik dan berusia panjang. Panjangnya usia yang dimiliki diharapkan dapat melahirkan generasi yang baik. Bagi suku Batak, anak menjadi salah satu aspek kesuksesan dalam rumah tangga.
Jika memiliki anak laki-laki, maka dia yang akan menjadi penerus marga. Adat kuno Batak mengatakan bahwa terdapat aturan memiliki anak sebanyak 33 orang. 33 orang ini dibagi dua, yaitu tujuh belas anak laki-laki dan tujuh belas anak perempuan. Namun, sekarang nilai budaya kuno ini telah mengalami pergeseran. Tidak lagi berpatok kepada kuantitas, tetapi kualitas dari anak yang diharapkan.
Uhum dan Ugari
Adalah hukum atau tata aturan. Bagi orang Batak, uhum atau hukum mutlak dipegang dan ditegakkan. Hal tersebut diterapkan dengan cara menjunjung tinggi keadilan. Sedangkan, ugari adalah kebiasaan dalam menerapkan keadilan dalam kehidupan sehari-hari.
Seorang yang berkhianat akan dianggap tercela dan mendapatkan sebuah sanksi adat. Seorang Batak dianggap sempurna jika mereka mampu memegang dan menjalankan uhum dan ugari.
Pengayoman. Memiliki arti bahwa semua orang adalah pengayom dan memiliki kewajiban untuk saling mengayomi. Prinsip ini berkaitan erat dengan magis kepercayaan tetapi nilainya sangat baik bagi kehidupan.
Hamoraon adalah kehormatan atau keseimbangan antara ilmu spiritual dan material. Seseorang akan dianggap terhormat apabila memiliki kekayaan tetapi tetap memiliki sikap dan sifat luhur. Karena tanpa keseimbangan tersebut, orang tersebut tidak ada artinya.
Kekerabatan adalah nilai budaya yang selalu dipegang oleh Suku Batak. Kekerabatan antar sub-suku biasanya terjalin cukup baik. Hal ini diaplikasikan dalam tutur sapa yang baik, pertalian pernikahan, dan martarombo. Martarombo adalah bertutur dan mencari hubungan kekerabatan.
Marsisian adalah nilai adat yang mengatur keseimbangan hubungan antar manusia. Marsisarian memiliki makna saling menghargai, mengerti, serta tolong menolong. Dengan Marsisarian, maka dapat menciptakan toleransi antar sesama dan mencegah timbulnya suatu konflik.
Demikianlah informasi mengenai fakta-fakta unik dari Suku Batak. Berbagai faktanya memiliki beragam nilai budaya yang diterapkan untuk mengatur norma yang berlaku di masyarakat.
Baca juga:
Menariknya Rumah Balai Batak Toba: Bentuk dan Makna Filosofisnya
10 Artis Berdarah Batak, Chicco Jerikho hingga Gisella Anastasia
Nama bayi batak – 100 Inspirasi nama khas Batak untuk bayi Anda