5 Fakta Tentang Operasi Transplantasi Ginjal yang Perlu Diketahui

Operasi transplantasi organ, termasuk ginjal, masih menjadi hal yang menakutkan bagi masyarakat. Kenyataannya, transplantasi ginjal adalah solusi yang terbaik untuk penderita gagal ginjal kronis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Siapa saja bisa mengalami gangguan ginjal hingga terjadi gagal ginjal jika tidak menjalani gaya hidup yang sehat. Bagi banyak orang, transplantasi ginjal menjadi opsi terakhir untuk mengobati gagal ginjal. Dan faktanya transplantasi ginjal adalah pilihan yang terbaik dibandingkan cuci darah.

Meskipun memiliki dua buah ginjal, akan lebih baik jika kita menjaga kesehatan keduanya jika tak ingin kehilangan salah satunya. Mengutip dari Alodokter, ginjal memiliki fungsi untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dalam darah sebelum dibuang melalui urine.

Setiap harinya ginjal kita bekerja keras untuk menyaring sekitar 120 hingga 150 liter darah. Selain menyaring, ginjal juga berfungsi untuk menghasilkan enzim yang menjaga tekanan darah dan kadar garam dalam tubuh, merangsang produksi sel darah merah, serta memproduksi vitamin D.

Sumber: Healthline

Artikel Terkait: Kenali Penyebab dan Gejala Batu Ginjal pada Anak, Parents Harus Waspada!

Jika ginjal mengalami gangguan atau masalah, cairan, elektrolit, serta limbah dapat menumpuk di dalam tubuh dan berbahaya untuk kesehatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Kementrian Kesehatan RI, sebanyak 0,2% dari total jumlah penduduk Indonesa mengidap penyakit gagal ginjal kronis. Pada tahun 2016 diketahui ada lebih dari 8000 pasien gagal ginjal yang disebabkan oleh penyakit diabetes.

Gagal ginjal kronis juga dapat mengakibatkan beberapa komplikasi kesehatan lainnya seperti penyakit jantung, edema paru, anemia, hingga kerusakan sistem saraf pusat. Tentunya penyakit-penyakit tersebut sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa.

Operasi Transplantasi, Solusi Terbaik untuk Penyakit Gagal Ginjal

Jika ginjal tak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya, dibutuhkan terapi pengganti ginjal. Terdapat 3 pilihan pengganti ginjal yaitu hemodialysis (cuci darah), peritoneal dialysis, dan transplantasi ginjal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk mengobati penyakit ginjal di tahap akhir, yaitu ketika ginjal hanya bisa berfungsi kurang dari 10%, transplantasi ginjal adalah pilihan yang terbaik.

Transplantasi adalah prosedur bedah untuk memindahkan ginjal yang sehat dari seseorang, baik dalam keadaan hidup atau sudah meninggal dunia, kepada seseorang yang ginjalnya tak lagi berfungsi dengan baik.

Artikel terkait: 7 Kebiasaan yang Merusak Ginjal, Parents Masih Sering Melakukannya?

Menurut Prof. Dr. dr. Endang Susalit, SpPD-KGH, FINASIM, Ketua Indonesian Transplantation Society, masalah yang paling utama dalam prosedur transplantasi organ di Indonesia adalah kurangnya jumlah donor.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Transplantasi ginjal di Indonesia baru dilaksanakan dari donor hidup, sedangkan transplantasi dari donor jenazah belum terlaksana.

Sebagian besar masyarakat Indonesia masih belum mengenal transplantasi organ sehingga masih apatis terhadap kegiatan transplantasi organ,” ungkap dr. Endang pada acara Virtual Media Briefing bertajuk Re-launching Unit Layanan Transplantasi Ginjal di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.

Padahal, berbagai metode pemeriksaan untuk persiapan operasi dan teknik operasi di Indonesia sudah sangat baik dari segi medis dan tidak jauh berbeda dari yang dilakukan di luar negeri.

“Secara umum, transplantasi ginjal merupakan metode terbaik. Dengan adanya ginjal yang sehat dari donor, maka fungsi ginjal untuk pengeluaran zat sisa akan menjadi normal. Kualitas hidup pasien dapat meningkat dan dapat beraktivitas normal kembali,” dr. Nur Rasyid, Spu (K) dari FKUI-RSCM menjelaskan.

5 Fakta Tentang Operasi Transplantasi Ginjal

1. Tingkat Keberhasilan yang Tinggi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada masyarakat, ada mitos bahwa operasi ginjal adalah operasi besar dengan risiko kegagalan yang tinggi. Kenyataannya, operasi transplantasi ginjal di era modern seperti sekarang termasuk aman dengan angka keberhasilan lebih dari 95%.

Dr. Nur Rasyid mengungkapkan bahwa track record prosedur ini di RSCM sendiri sudah sangat baik, Dalam prosedurnya, tim dari RSCM menggunakan prosedur laparoskopik untuk mempersingkat lama rawat donor.

2. Harus Dibarengi dengan Gaya Hidup yang Baik

Setelah melakukan operasi, pasien juga tetap harus melakukan perawatan yang tepat dan gaya hidup yang baik.

Pencegahan terjadinya gangguan ginjal kembali antara lain adalah mengonsumsi diet harian yang tepat, menjaga berat badan, dan menghentikan konsumsi zat yang tidak baik seperti rokok dan alkohol.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Dapat Dilakukan untuk Pasien Usia Muda Maupun Tua

Sering dijadikan sebagai opsi terakhir, faktanya operasi ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar jika dilakukan sedini mungkin, bahkan sebelum membutuhkan prosedur cuci darah.

Transplantasi ginjal pun dapat bermanfaat untuk semua pasien dengan penyakit ginjal tahap akhir, baik yang berusia muda ataupun tua. Pasien yang sudah rutin cuci darah pun bisa melakukan operasi ini.

4. Lebih Ekonomis Dibandingkan Cuci Darah

Dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, prosedur transplantasi sebenarnya lebih ekonomis dibandingkan dengan prosedur cuci darah. Meski biayanya tergolong besar, saat ini Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah menjamin biayanya.

Berdasarkan data BPJS Kesehatan tahun 2018, gagal ginjal adalah penyakit ketiga terbesar dalam penyerapan anggaran JKN sebesar 2,3 triliun rupiah.

5. Fakta Transplantasi Ginjal: Bisa Dilakukan Saat Pandemi

Banyak masyarakat yang menjadi takut untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan lantaran pandemi sedang merebak seperti sekarang.

Tidak perlu khawatir untuk melakukan operasi, termasuk operasi transplantasi ginjal di era New Normal karena pada setiap fasilitas kesehatan dan rumah sakit, protokol kesehatan diberlakukan tanpa mengurangi kualitas layanan.

Dikuatirkan, jika pasien yang mengidap suatu penyakit tidak segera mendapatkan tindakan di rumah sakit, penyakitnya bisa semakin parah dan mengakibatkan komplikasi.

RSCM sendiri menyediakan zona khusus COVID-19 dengan kapasitas 102 tempat tidur, kamar operasi tersendiri, dan poliklinik Infeksi Saluran Nafas Akur (ISPA) khusus pasien COVID-19. Dengan sistem zonasi yang ketat, potensi penularan antar pasien, tenaga kesehatan, dan karyawan dapat dikurangi semaksimal mungkin.

***

Itu dia 5 fakta mengenai operasi transplantasi ginjal yang selama ini terkadang menjadi momok di antara masyarakat. Penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dalam waktu yang cepat agar penyakit gagal ginjal bisa diobati dengan maksimal.

Baca Juga:

5 cara mudah menjaga hati, pankreas dan ginjal tetap sehat, sudah coba?