7 Fakta 'Raya and the Last Dragon', Film Putri Disney Pertama Asal Asia Tenggara

Terus raup untung sejak awal penayangan, film Raya and the Last Dragon juga berada di puncak box office selama tiga pekan. Yuk, cek fakta lainnya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sejak ditayangkan pertama kali pada 10 Maret 2021 lalu, film Raya and the Last Dragon terus meraup untung. Film ini juga berhasil berada di posisi puncak box office selama tiga pekan, lo, Parents!

Penasaran semenarik apa film yang menceritakan tentang Disney Princess atau Putri Disney pertama asal Asia Tenggara ini? Melansir berbagai sumber, yuk, simak beberapa fakta lengkap mengenai film Raya and the Last Dragon sebagai berikut!

7 Fakta Film Raya and the Last Dragon, Tiga Pekan di Puncak Box Office!

1. Banyak Menampilkan Kebudayaan Indonesia

Menjadi film putri Disney pertama asal Asia Tenggara, banyak tampilan audio-visual di film ini yang tak asing di mata masyarakat Tanah Air. Karena memang, di dalam film ini memuat beberapa kesenian dan budaya Indonesia. Di antaranya adalah gamelan, wayang kulit, buah kelengkeng, atap rumah gadang, hingga pedang panjang milik Raya yang menyerupai keris.

Artikel terkait: Kenalkan Ragam Budaya pada Anak, Yuk, Kenalkan 36 Gambar Rumah Adat di Indonesia

2. Ada Campur Tangan Seniman Indonesia

Melansir VOA Indonesia, munculnya beberapa elemen kesenian Indonesia itu tersuguhkan berkat hasil observasi yang dilakukan tim Disney dengan beberapa konsultan asal Indonesia. Yaitu, Ahli Bahasa Juliana Wijaya dan dua seniman Bali yang berbasis di California, AS, Emiko Saraswati Susilo dan Dewa Putu Berata. Dewa sangat ahli menciptakan komposisi gamelan. Sedangkan Emiko mendalami tari Bali dan Jawa sejak lama.

Mungkin karena Raya and the Last Dragon berlatar belakang budaya Asia tenggara, sehingga pihak Disney mempertimbangkan untuk mempekerjakan banyak seniman film berdarah Asia juga pada filmnya. Selain mereka, ada juga artis Amerika Serikat keturunan Vietnam Kelly Marie Tran, pemeran Raya, dua penulis skenario Adele Lim (penulis skenario film Crazy Rich Asians) dan Qui Nguyen, serta beberapa orang storyboard artist-nya.

3. Observasi di Pulau Bali dan Lokakarya di LA

Tidak tanggung-tanggung, untuk bisa mendalami jalan cerita dan visual animasinya, tim Disney sampai melakukan observasi ke Bali, Kamboja, dan Laos. Setelah itu, para konsultan yaitu Emiko dan Dewa mengadakan lokakarya gamelan dan kecak di studio animasi Disney di Burbank, Los Angeles. Di sana, mereka memeragakan gestur khas orang Indonesia agar dipelajari dengan direkam dan dilukis sebagai referensi film.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Makanya tak heran jika gerak animasi Raya dan juga tokoh lainnya sangat akurat.

Artikel terkait: Sarat Pesan Moral, 10 Film Disney Ini Cocok Ditonton Bersama Buah Hati

4. Pemilihan Nama ‘Raya’

Nama ‘Raya’ terdengar tak asing di telinga orang Indonesia, memang. Meski cerita dan latar belakang filmnya tidak Indonesia banget, tapi penggambaran tokoh Raya sangat dekat dengan kehidupan budaya Asia Tenggara, Indonesia khususnya.

Adalah Juliana yang sangat berperan dalam memilih nama ini. Pihak Disney setuju dengan Raya karena maknanya yang sangat bagus. ‘Raya’ berarti ‘besar’ dan ‘merayakan’. Duo penulis skenario yang adalah orang Malaysia itu, Adele dan Qui Nguyen juga setuju.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Jadi Film Paling Laris Selama Tiga Pekan

Tercatat pada 21 Maret 2021, Raya and the Last Dragon sudah meraup keuntungan $23,5 juta di Amerika Serikat dan Kanada, serta $47,8 juta di wilayah lain. Total keuntungan sementara di seluruh dunia sebesar $71,3 juta sejak hari pertama pembukaannya. Diperkiraan di akhir pekan nanti akan naik terus menjadi $8,3 juta.

Film ini juga menduduki puncak box office selama 3 pekan. Posisi ini menjadikan film ini sebagai film dengan pendapatan kotor tertinggi kedelapan di tahun 2021.

Raya and the Last Dragon juga banyak menerima ulasan positif dari para kritikus film. Seperti yang dikatakan kritikus film AS Rotten Tomatoes yang menyebut film ini sebagai “Animasi yang indah dan  audio-visual yang terampil.”

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Film ke-59 Produksi Disney

Raya and the Last Dragon merupakan film aksi fantasi animasi komputer produksi ke-59 yang didistribusikan oleh Walt Disney Pictures dan Walt Disney Animation Studios Amerika tahun 2021. Film ini disutradarai Don Hall dan Carlos López Estrada, dan dibantu oleh Paul Briggs dan John Ripa. Produsernya Osnat Shurer dan Peter Del Vecho, serta Qui Nguyen dan Adele Lim posisinya sebagai penulis skenario.

Raya and the Last Dragon secara teatrikal dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 5 Maret 2021 oleh Walt Disney Studios Motion Pictures. Rilisan film tersebut juga secara bersamaan tersedia di Disney + dengan Akses Premier, sebagai tanggapan atas penutupan banyak bioskop yang disebabkan pandemi COVID-19 di Amerika Serikat dan negara lain.

Karena pandemi juga, film yang awalnya dijadwalkan rilis 25 November 2020 di Amerika Serikat, tertunda hingga 12 Maret 2021. Teater filmnya pun yang seharusnya rilis 10 Desember 2020, berubah menjadi 5 Maret 2021.

Artikel terkait: Couple Time dengan Pasangan, ini 10 Film Netflix yang bisa Ditonton Bersama

7. Sinopsis Singkat 'Raya and the Last Dragon'

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Raya and the Last Dragon bercerita tentang petualangan seorang anak gadis bernama Raya yang tinggal di negeri Kumandra. Itu adalah sebuah negeri di mana manusia dan naga hidup berdampingan.

Sekitar 500 tahun yang lalu, Kumandra diserang roh jahat (Drunn) yang menyerap kekuatan semua penduduk di sana. Akhirnya dengan segala usaha, naga-naga berusaha membantu dengan membuat bola untuk menangkal kekuatan jahatnya.

Adalah Benja, kepala suku Heart, yang bertugas menjaga bola itu. Raya adalah putrinya. Suatu hari Benja mengundang 4 kepala suku desa lain (Fang, Spine, Tail, dan Talon) untuk mengadakan pesta. Di sana Raya bertemu dengan Namaari, anak kepala suku Fang. Oleh karena ia sangat menyukai Namaari dan percaya padanya, Raya menunjukkan lokasi bola tersebut disimpan. Tak disangka, Namaari bersama pasukannya mencuri bola tersebut.

Aksinya diketahui suku lain, dan mereka semua memperebutkan bola hingga kemudian bolanya pecah menjadi lima. Di sinilah petualangan Raya dimulai. Ia berkelana mencari Sisu, naga terakhir yang masih hidup dan dulunya ikut membuat bola.

Itulah beberapa fakta menarik 'Raya and the Last Dragon', film putri Disney pertama asal Asia Tenggara yang tengah laris di pasaran. Nah, penasaran dengan kisah petualangan Raya? Jangan lupa nonton filmnya bersama si kecil dan keluarga tercinta, ya, Bunda!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

***

Baca juga:

id.theasianparent.com/aplikasi-nonton-film-terbaik-legal

id.theasianparent.com/film-kartun-untuk-anak

id.theasianparent.com/film-india-terbaik-sepanjang-masa