Diketahui, biaya produksi pembuatan film Barbie ini mencapai USD 145 juta. Jika dikonversi dalam rupiah, maka film ini memakan biaya sekitar Rp 2,17 triliun (kurs 15.006 per USD).
Salah satu yang menelan biaya besar adalah keterlibatan desainer pemenang Oscar eksklusif untuk merancang kostum Barbie. Jacqueline Durran menerima penghargaan Oscar untuk kostum terbaik di film Little Women pada 2020.
Durran harus menghadapi tantangan dalam membuat Margot Robbie sebagai boneka ikonik. Tantangan lain yang dihadapi Durran ialah kebutuhan Barbie akan pakaian baru pada setiap kesempatan.
Artikel terkait: Ryan Gosling Jadi Ken di Film Barbie Live Action, Ini 7 Fakta Menarik Tentangnya
6. Bukan Film Anak
Baru saja rilis, film Barbie memantik rasa penasaran publik. Terlebih, Barbie selama ini sudah sangat melekat pada dunia masa kecil anak. Sayangnya, film ini bukan diperuntukkan bagi anak ya, Bunda.
Di negara asalnya, Barbie mendapat rating PG-13. Artinya, film ini kurang cocok untuk anak di bawah usia 13 tahun sehingga orangtua diharap lebih waspada.
Alasannya adalah karena tema yang diangkat cukup berat untuk anak. Target audiensnya juga memang untuk orang dewasa yang bertumbuh bersama boneka Barbie. Kalimat satir bahkan cenderung kasar dinilai tidak pantas untuk didengar penonton cilik.
7. Membuat Stok Cat Merah Muda di Dunia Langka
Fakta unik lainnya, set film ini snagat menghindari warna hitam ataupun putih pekat. Tim produksi lebih fokus menggunakan warna pink cerah hampir di seluruh film, utamanya untuk scene Barbie Land.
Pink sendiri menggambarkan suatu tempat yang menyenangkan, santai dan menumbuhkan semangat para Barbie dan Ken di sana.
Dampaknya bisa ditebak, stok cat merah muda sempat menipis demi menyokong film satu ini. Rosco sebagai perusahaan yang memasok cat untuk Hollywood sampai kehabisan persediaan cat warna merah muda karena banyaknya cat yang digunakan untuk produksi film Barbie.
8. Dilarang Tayang di Sejumlah Negara
Disambut masif di Indonesia, nyatanya film Barbie tidak disetujui untuk tayang di sejumlah negara. Vietnam melarang penayangan film Barbie karena menampilkan peta laut China Selatan dengan sembilan garis putus-putus berbentuk U yang mengilustrasikan klaim sepihak Pemerintah China.
Filipina juga melarang penayangan film Barbie karena alasan yang sama. Hingga akhirnya, film Barbie diizinkan tayang dengan syarat peta disensor.
Wah, menarik juga fakta film Barbie yang akhirnya tayang dalam versi berbeda. Yuk, ajak pasangan dan anak remaja Anda nonton akhir pekan ini!
Baca juga: