Turut hadir dalam pemakaman cucunya, Ibunda dari Ridwan Kamil, Tjutju Sukaesih ikut memberikan sambutan usai adzan zuhur. Dalam sambutan itu ada beberapa fakta Eril dari lahir yang diungkap sang nenek.
Sang Nenek Berikan Sambutan Usai Pemakaman Eril
Sumber: Jamal Ramadhan/kumparan
Jenazah Eril dimakamkan sekitar pukul 11.oo di pemakaman keluarga di kawasan Islamic Center Baitul Ridwan di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Usai pemakaman itu, Tjutju Sukaesih memberikan sambutan tepat setelah pelaksanaan sholat dzuhur.
Dalam sambutannya, pertama ia mengenalkan diri kepada khalayak yang mungkin belum mengenalnya. Kemudian ia mengungkapkan bahwa setiap hari sejak cucunya dinyatakan hilang, ia selalu berdoa agar cucunya segera ditemukan.
“Saya adalah nenek untuk Eril. Alhamdulillah ya Allah saya mengharapkan dan mendoakan Eril bisa muncul ke permukaan,” kata Tjutju.
Ini Fakta Eril dari Lahir Hingga Meninggal yang Diungkap Sang Nenek
Sumber: Jamal Ramadhan/kumparan
Setelah itu, Tjutju menceritakan sedikit mengenai fakta Eril dari lahir hingga dimakamkan hari ini. Ia menyebutkan nama 3 benua yang menjadi saksi perjalanan hidup Eril yaitu benua Amerika, Eropa dan Asia.
“Dia lahir di benua Amerika dan kejadian ini (meninggal) di benua Eropa dan takdirnya seperti yang kita saksikan. Tapi saya mohon, bisa dikuburkan di negeri di benua Asia dan Indonesia khususnya dan sekarang kita saksikan tempat Eril dikuburkan,” kata Tjutju.
Selanjunya, Tjutju yang kini berusia 83 tahun turut menambahkan bahwa doa yang selama ini ia panjatkan telah terkabul. Ia juga tak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat yang sudah ikut mendoakan almarhum cucunya selama ini.
Artikel Terkait: Jasad Eril Ditemukan, Ini Pesan Nabila Ishma yang Masih Setia Menanti
“Dan itulah yang ingin saya sampaikan bahwa doa saya telah terkabul dan saya telah menitipkan kain kafan kepada anak saya (Ridwan Kamil) pada saat di swiss untuk mengkafani beliau (Eril),” ucap Tjutju.
Lebih lanjut, Tjutju berpesan agar semua biasa belajar dari apa yang Eril lakukan terkhusus sang Putra Ridwan Kamil agar selalu dijadikan pemimpin yang adil dihadapan Tuhan.
“Mohon doanya semoga kita semua belajar dari yang apa Eril lakukan dan semua anak saya, khususnya Muhammad Ridwan Kamil dijadikan pemimpin yang adil menurut engkau ya Allah dan bukan adil menurut manusia karena manusia sering tidak puas,” tutup dia.
Perjalanan Hidup Eril
Instagram/emmerilkahn
Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Ridwan Kamil dan Atalia Praratya ini, dilahir di New York tepatnya di benua Amerika Serikat persis seperti yang sudah diungkap sang nenek. Eril lahir pada 25 Juni 1999.
Saat Eril lahir, Ridwan Kamil saat itu sedang menempuh pendidikan Master of Urban Design di University of California, Berkeley.
Eril mengenyam pendidikan sekolah menengah dari SMA Negeri 3 Bandung setelah sebelumnya juga bersekolah di Pondok Pesantren Darul Hikam Bandung.
Peristiwa tenggelamnya Eril terjadi di Sungai Aare pada 26 Mei Swiss yang terletak di benua Eropa yang disebutkan sang nenek sebagai tempat berpulang cucunya.
Setelah dua minggu pencarian dengan melibatkan berbagai pihak, jenazah Eril akhirnya ditemukan di Bendungan Engehalde pada Rabu (8/6), sekitar 3,5 km dari lokasi dia berenang.
Artikel Terkait: Dinyatakan Meninggal, Salat Gaib untuk Eril Diadakan di Beberapa Masjid Jabar
Yang menemukan jenazah pertama kali adalah seorang guru SD bernama Geraldine Beldi saat sedang menuju tempat kerjanya. Ridwan Kamil sempat bertemu Geraldine Beldi untuk mengucapkan terima kasih.
Dan kini, jasad Eril sudah dimakamkan di Indonesia yang termasuk benua Asia. Itulah mengapa sang nenek melambangkan 3 benua dalam kisah perjalanan hidup Eril yang lahir di Amerika, meninggal di Eropa dan dimakamkan di Asia.
Baca Juga:
Menghilang Sejak Kamis, KBRI Bern Sampaikan Kabar Terkini Pencarian Eril
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.