Elang Bondol Populasinya Kian Menyusut, Simak 4 Fakta Menariknya!

Elang bondol merupakan salah satu jenis hewan pemangsa yang jumlahnya kian menyusut di alam liar. Apa yang menarik dari hewan ini?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Elang bondol (Haliastur indus) merupakan burung pemangsa berukuran sedang dalam famili Accipitridae. Elang jenis ini pun tersebar di beberapa kawasan di dunia, termasuk di Indonesia. Sayangnya, populasi hewan ini di alam liar kian menyusut. Ada beberapa fakta menarik mengenai elang ini. Penasaran apa saja? Berikut kami rangkum untuk Parents!

Artikel terkait: Bikin Terpesona! Inilah 10 Hewan Terindah di Dunia

1. Habitat Elang Bondol

Elang bondol berukuran sedang, dengan kepala dan dada berwarna putih. Sisa tubuhnya berwarna cokelat kastanye yang mencolok. Ujung ekornya berwarna putih. Ia memilikis sayap lebar dengan ujung sayap berwarna gelap dan ekornya pendek. Kakinya pendek dan tidak berbulu, matanya gelap, dan paruhnya yang berwarna kuning lemon terpaut kuat.

Burung ini tersebar di India, Tiongkok Selatan, Asia Tenggara, Indonesia, dan Australia. Di Indonesia, elang bondol bisa ditemui di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Habitat elang ini berada di pantai, rawa bakau, muara, atau kawasan dengan lahan yang basah.

Artikel terkait: 10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada yang di Pulau Jawa!

2. Makanan

Sebagai hewan pemangsa, elang ini masuk dalam kategori karnivora atau pemakan daging. Mereka memakan ikan mati dan kepiting yang biasanya hidup di rawa-rawa, pantai, atau habitat lainnya. Namun, tak jarang juga mereka memangsa hewan darat, seperti kelinci atau kelelawar. Uniknya, mereka melakukan kleptoparasitisme atau mencuri makanan dari mangsa burung lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terkadang, elang bondol memanfaatkan lumba-lumba jenis irrawaddy yang sering kali menggiring ikan hingga ke permukaan. Setelah sampai ke permukaan, ikan-ikan pun ia sambar langsung. Fenomena ini terlihat di Sungai Mekong. Di India, elang ini sering kali kedapatan memakan sisa makanan persembahan.

Artikel terkait: 10 Hewan Purba yang Masih Hidup, Beberapa Lebih Tua dari Dinosaurus

3. Gaya Hidup dan Reproduksi

Elang ini tidak bermigrasi, tetapi melakukan gerakan musiman yang terkait dengan curah hujan di beberapa bagian jangkauannya. Mereka biasanya terlihat sendiri atau berpasangan dan mungkin bertengger secara komunal di pohon besar dan terisolasi. Elang bondol berburu di siang hari dengan terbang membubung tinggi di udara mencari mangsa.

Sedikit informasi yang diketahui tentang sistem perkawinan jenis elang ini. Namun, seperti kebanyakan spesies elang, mereka mungkin monogami dan membentuk ikatan pasangan yang tahan lama. Musim kawin mereka bervariasi menurut lokasi. Di Asia Selatan, musim kawin terjadi dari Desember hingga April.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara itu, di Australia bagian selatan dan timur, musim kawin terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober, sedangkan April hingga Juni di utara dan barat. Elang bondol bersarang sendirian di area yang sama dari tahun ke tahun. Sarang mereka terletak di berbagai pohon, sering kali di hutan bakau.

Sarang mereka dibangun dari cabang-cabang kecil yang dibentuk seperti mangkuk dan dilapisi dengan daun. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, elang ini mungkin bersarang di atas tanah, tepatnya berada di bawah pohon. Sekali bertelur, seekor betina dapat mengeluarkan 2 butir telur.

Telur tersebut biasanya berwarna putih kusan atau putih kebiruan. Kedua elang yang menjadi orang tua mengambil bagian dalam membangun sarang dan memberi makan anak-anak mereka, sementara elang betina yang mengerami telur tersebut. Masa inkubasi berlangsung sekitar 26 hingga 27 hari. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak-anak mereka akan menjadi dewasa ketika mereka berusia 44-56 hari. Biasanya, anak-anak mereka akan tinggal bersama orang tua mereka selama 2 bulan. Mereka dikatakan menjadi dewasa secara reproduktif dan siap untuk berkembang biak pada usia 2 tahun.

Artikel terkait: 15 Hewan Termalas di Dunia, Ada Singa yang Bisa Tidur 24 Jam Sehari!

4. Masa Hidup dan Predator

Umur elang bondol cukup panjang, yakni bis amencapai 30 tahun, baik yang di alam liar maupun yang di penangkaran. Mereka memiliki umur yang panjang karena minim pemangsa. Banyak ahli mengatakan bahwa karena habitat utamanya, spesies elang ini menghadapi sangat sedikit predator yang mengancam jiwa.

Predator kebinatangan utama yang dihadapi spesies ini adalah reptil pemakan telur, seperti kadal dan ular. Di samping itu, mereka juga biasanya harus berhadapan dengan berbagai hewan pemangsa yang hidup di air. Di Australia, musuh utama bagi elang jenis ini adalah buaya. Namun, karena predator ini pun kontaknya bisa sangat jarang karena mereka menghabiskan waktu untuk terbang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Demikian beberapa fakta menarik mengenai elang bondol. Semoga bisa bermanfaat untuk menambah pengetahuan fauna bagi buah hati.

Baca juga:

id.theasianparent.com/hewan-terkuat-di-dunia

id.theasianparent.com/hewan-aneh-di-dunia

id.theasianparent.com/hewan-paling-tidak-setia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan