Parents, Inilah Efek Samping Vaksin COVID-19 pada Anak dan Penanganannya

Tidak perlu khawatir, simak cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19 pada anak berikut ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Vaksinasi COVID-19 pada anak berusia 6 hingga 11 tahun sudah mulai digalakkan oleh pemerintah sejak Selasa (14/12) lalu. Meskipun belum merata dilakukan di semua daerah di Indonesia, vaksinasi pada anak mulai dilakukan di 115 kabupaten/kota di Indonesia. Seperti pada orang dewasa, biasanya efek samping vaksin COVID-19 pada anak akan terjadi. Lalu, apa saja efek samping vaksin COVID-19 pada anak? Berikut penjelasan lengkapnya.

Artikel terkait: Penyintas COVID-19, Ini Aturan Terbaru Vaksinasi yang Perlu Diketahui

Beragam Efek Samping Vaksin COVID-19 pada Anak

Seperti dilansir dari laman Kementerian Kesehatan RI, pada Selasa (14/12) lalu secara resmi pemerintah melakukan kick off vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun.

Pelaksanaan kick off ini secara serentak dilakukan di tiga provinsi yang berbeda, di antaranya SDN 03 Cempaka Putih, DKI Jakarta dengan sasaran 175 orang, SDN 01 Depok dengan jumlah sasaran 400 orang dan SDN 03 Rawa Buntu, Kota Tangerang Selatan dengan sasaran 600 orang.

Pelaksanaan vaksinasi ini berdasarkan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) melalui surat nomor 166/ITAGI/Adm/XII/2021 tanggal 9 Desember 2021 perihal kajian vaksinasi COVID-19 pada anak usia 6-11 tahun. 

Bersamaan dengan itu, Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) Nomor HK.01.07./MENKES/6688/2021 yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 13 Desember 2021.

Vaksin untuk Anak Menggunakan Sinovac, Punya KIPI Relatif Ringan

Adapun jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Sinovac atau vaksin jenis lainnya yang sudah ada Emergency Use Of Authorization (EUA) dari BPOM. Aturannya pun sama, interval untuk pemberian dosis satu dan dua minimal 28 hari dengan proses skrining terlebih dahulu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, vaksin Sinovac dipilih karena efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang relatif kecil sehingga diprioritaskan untuk anak-anak.

Image: iStock

“Berdasarkan rekomendasi ITAGI dan hasil EUA dari BPOM, jenis vaksin yang akan kita gunakan adalah Vaksin Sinovac. Vaksin Sinovac memiliki KIPI yang kecil, sehingga kita prioritaskan untuk anak-anak. Beberapa negara juga menjalankan vaksinasi pakai platform lain, mungkin itu juga akan kita gunakan, tapi untuk saat ini vaksin yang tersedia untuk anak-anak kita utamakan Sinovac dulu,” ungkapnya seperti dilansir di laman Kementerian Kesehatan RI.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 4 Negara Ini Sudah Lakukan Vaksinasi COVID-19 untuk Anak di Bawah 12 Tahun

Melansir dari Kompas.com, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hinky Hindra Irawan Satari, menyampaikan bahwa penggunaan vaksin Sinovac pada anak usia 6-11 tahun aman dan dapat ditoleransi dengan baik. KIPI atau efek samping dari vaksin Sinovac biasanya dibagi menjadi dua, yakni lokal dan sistemik.

KIPI atau efek samping lokal meliputi rasa nyeri, bengkak, dan gatal di sekitar area yang disuntik. Sementara itu, efek samping sistemik yang timbul biasanya demam, batuk, kepala pusing, mual, muntah, sakit otot dan kelelahan. Namun, tidak perlu khawatir, biasanya efek samping akan hilang dalam rentang waktu tiga hari setelah divaksin.

Cara Mengatasi Efek Samping COVID-19 pada Anak

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito pada keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden menyampaikan bahwa orang tua tidak perlu khawatir dengan efek samping vaksin COVID-19 pada anak. Lebih lanjut, ia menyarankan orang tua untuk melakukan penanganan dini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Kami meminta masyarakat untuk tidak panik. Orang tua bisa melakukan upaya penanganan dini," kata Wiku.

Lebih lanjut, ia memaparkan beberapa penanganan dini yang bisa dilakukan oleh orang tua. Langkah penanganan dini tersebut adalah memastikan anak mendapat istirahat yang cukup, minum obat penurun panas jika diperlukan, serta mengonsumsi air putih yang cukup.

Selain itu, untuk mengurangi rasa nyeri di bekas suntikan, Wiku meminta untuk tetap menggerakkan lengan anak. Ia juga menganjurkan untuk mengompres dengan air dingin apabila diperlukan.

"Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin setelah melakukan penanganan dini," lanjutnya.

Artikel terkait: Vaksin Influenza Dewasa, Efektif Cegah Kematian Akibat Komplikasi Flu

Demikian penjelasan mengenai efek samping vaksin COVID-19 pada anak beserta cara untuk mengatasinya. Jadi, Parents tidak perlu khawatir untuk membawa buah hati vaksinasi COVID-19 jika di tempat tinggal Parents sudah tersedia penyelenggara vaksinasi, ya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan