Tak ada yang perlu dikhawatirkan terkait efek samping anestesi pada pasien. Hanya saja ketika dosisnya melebihi yang seharusnya, akibatnya bisa berujung pada kematian.
Pada Desember 2018, kejadian nahas menimpa Nyonya Chow Fong Heng. Secara tak terduga ia diresepkan obat bius sebanyak 10 kali lipat oleh dokternya seperti yang dilaporkan oleh The Straits Times. Pasien berusia 86 tahun tersebut mengalami kejadian itu saat berada di Singapore General Hospital.
Kejadian yang menimpa Nyonya Chow memang langka terjadi karena secara umum anestesi sangat aman. Bahkan bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan mengkhawatirkan pun, tubuhnya tetap bisa menerima anestesi tanpa masalah serius.
Walau nyatanya Nyonya Chow meninggal karena kelebihan dosis, seorang investigator percaya bahwa ia meninggal karena sebab alami, bukan karena efek samping anestesi yang diberikan.
Kurang pengalaman dan kompetensi
Menurut berita setempat, Nyonya Chow seharusnya diberi intravenous lignocaine sebanyak 4,17 ml per jam. Namun seorang staf perawat salah memasukkan menjadi 41,7 ml.
Sang investigator mengatakan bahwa perawat kebingungan akan satuan ‘miligram’ dan ‘mililiter’. Kondisi inilah yang ditengarai menyebabkan sang perawat memberikan dosis 10 kali lebih banyak daripada dosis yang diresepkan.
Saat menjelaskan kesalahannya, perawat tersebut menuturkan bahwa dirinya tidak memiliki pengalaman menggunakan pump machine. Terkait dengan kejadian ini, Singapore General Hospital telah mengakui kesalahannya.
“Singapore General Hospital mengambil langkah-langkah untuk memastikan perawat mereka memiliki kompetensi dan pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan pengobatan,” ujar inverstigator.
Efek samping anestesi
Anestesi umumnya membuat seseorang dalam kondisi koma. Kondisi ini membuat pasien tidak responsif dan tidak sadar selama jangka waktu tertentu.
Ada beberapa jenis anestesi. Anestesi lokal digunakan dalam pembedahan minor dan untuk area yang ditargetkan. Sementara itu, anestesi regional, seperti epidural, secara signifikan mengurangi rasa sakit saat melahirkan atau prosedur lainnya.
Bahkan ketika diberikan dengan benar, ada beberapa efek samping anestesi seperti merasa sakit atau muntah, merasa kedinginan, kebingungan, kehilangan ingatan, dan kesulitan buang air kecil.
Jelas kesalahan penggunaan ini mungkin dan bisa saja terjadi. Untuk meminimalkan risiko overdosis atau komplikasi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter anestesi sebelum menjalani operasi.
Anestesi untuk Anak
Jika anak Anda dijadwalkan untuk operasi, pikiran bahwa ia akan menjadi tidak sadar atau kehilangan sensasi untuk sementara waktu yang dapat mengkhawatirkan. Berikut adalah beberapa dasar tentang anestesi untuk anak-anak yang dapat membantu meredakan kekhawatiran Anda:
Ahli anestesi dan dokter seharusnya :
- Memantau fungsi tubuh utama anak (seperti bernafas, detak jantung dan ritme, suhu tubuh, tekanan darah, dan kadar oksigen darah) selama operasi
- Mengatasi masalah yang mungkin timbul selama operasi
- Mengatasi rasa sakit yang mungkin dialami anak setelah operasi
- Menjaga anak agar merasa nyaman sebelum, selama, dan setelah operasi
Memberikan informasi lengkap dan jujur kepada tim medis sebelum operasi sangatlah diperlukan. Itu penting dilakukan karena ada beberapa hal yang mungkin tampak tidak berbahaya namun sebenarnya dapat memengaruhi reaksi anak Anda terhadap anestesi.
Beberapa informasi yang sebaiknya diberikan meliputi:
- Kondisi kesehatan anak Anda saat ini dan sebelumnya (termasuk penyakit atau kondisi seperti pilek yang baru atau saat ini tengah diderita)
- Segala obat (resep dan obat bebas), suplemen, atau obat herbal yang dikonsumsi anak Anda
- Berbagai bentuk alergi apa pun (terutama terhadap makanan, obat-obatan, atau lateks) yang dimiliki anak Anda
- Kebiasaan anak seperti merokok, minum alkohol, atau menggunakan obat-obatan berekreasi (biasanya berlaku untuk remaja yang lebih tua)
- Setiap reaksi sebelumnya yang terjadi pada anak atau riwayat anggota kekuarga lain terhadap anestesi
Baca juga:
Manfaat dan Risiko Prosedur Anestesi Epidural saat Melahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.