Dukungan keluarga saat hamil memiliki peranan penting bagi para Bunda. Apalagi jika kondisi hamil dibarengi dengan kegiatan mengasuh anak. Situasi seperti ini memang memerlukan tenaga ekstra dan upaya lumayan besar.
Akan tetapi, sebenarnya bisa, lho, membuat anak-anak mendukung kondisi kehamilan Bunda. Bagaimana caranya? Simak informasinya di sini.
Artikel Terkait: Persalinan saat pandemi COVID-19, ini yang perlu Bunda persiapkan
Cara Memberi Kabar Kehamilan Bunda kepada Anak Berdasarkan Umur
Setiap anak tentu memberikan respons yang berbeda-beda ketika mengetahui bahwa Bunda sedang mengandung adik baru. Sebagian mungkin akan menunjukkan rasa cemburu, sedangkan sebagian lainnya justru menunjukkan respons yang gembira.
Oleh karena itu, penting untuk bisa mengukur situasi, mempertimbangkan usia dan kedewasaan anak sebelum memberi tahu berita kehamilan Bunda. Nah, berikut ini beberapa tips untuk memberi tahu kabar kehamilan Bunda berdasarkan umur buah hati.
1. Balita
Jika buah hati Parents masih berusia balita, tunjukkan emosi yang positif sehingga mereka bisa merasakan emosi yang sama. Emosi anak seumuran balita masih sangat tergantung dari orangtuanya.
Sediakan waktu bermain bersama mereka dan buktikan bahwa kehamilan serta kelahiran adik baru tidak akan mengubah apapun. Buat mereka tetap merasa spesial dan dicintai.
2. Prasekolah
Anak usia prasekolah juga masih sensitif terhadap emosi orangtuanya. Parents perlu menunjukkan emosi yang positif serta mengajak mereka bermain bersama sebelum memberi tahu berita tentang adanya calon adik baru.
Gagasan tentang adanya adik baru dalam kehidupan mereka mungkin bisa membuat sebagian anak merasa khawatir. Namun, Parents bisa meyakinkan mereka dengan menunjukkan kasih sayang dan waktu bermain bersama.
3. Anak setelah Usia 5 Tahun
Biasanya anak-anak usia di atas lima tahun sudah lebih bisa memahami kondisi tentang kehamilan Bunda. Hal yang perlu Parents persiapkan hanyalah perubahan emosi mereka setelah adiknya dilahirkan.
Setelah adik barunya lahir, biasanya anak seumuran ini merasa cemburu atau tersisihkan karena orangtuanya meluangkan lebih banyak waktu untuk adik bayi. Untuk mengatasi hal tersebut, Parents bisa membicarakannya dengan anak secara intens.
Katakan bahwa Bunda berharap bantuan dan keterlibatannya saat adik baru lahir nanti. Tak luput, Bunda juga perlu menanyakan tentang perasaan si kecil, lalu berusaha untuk mengatasi segala emosi negatif yang muncul karena kehadiran adik baru.
Kegiatan untuk Meningkatkan Keterlibatan Buah Hati pada Kehamilan dan Kelahiran Adik Barunya
Anak bisa menjadi elemen yang penting untuk mewujudkan dukungan keluarga saat ibu sedang hamil. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk mendorong anak terlibat dalam persiapan kehamilan dan kelahiran Bunda.
Artikel Terkait: Mempersiapkan Si Kecil Menjadi Anak Sulung
1. Mengajaknya ke Dokter Kandungan
Dengan melibatkan anak-anak saat berkonsultasi dengan dokter kandungan, maka ia bisa memahami situasi terkait kehamilan Bunda.
2. Mengajaknya Ikut Memilih Pakaian untuk Adik Bayi
Mengajak buah hati untuk berbelanja pakaian baru bisa menjadi salah satu cara untuk membuat anak merasa terlibat dengan persiapan kedatangan adik barunya. Dengan begitu, ia bisa mulai belajar untuk menjadi seorang kakak dan mengerti situasi baru yang akan terjadi dalam waktu dekat.
3. Meminta Anak Ikut Berunding tentang Nama Adik Baru
Mencari nama untuk buah hati di dalam kandungan memang seru sekaligus cukup membuat stres bagi orangtua. Pilihan yang segudang dan keinginan yang berbeda di antara kedua orangtua bisa menjadikan proses pencarian nama menjadi sangat lama.
Nah, mengajak anak untuk ikut berdiskusi bisa menjadi salah satu hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Ide anak-anak biasanya sederhana, tetapi selalu mengejutkan.
Apalagi dengan mengajak buah hati terlibat diskusi pemilihan nama untuk adik barunya, ia akan merasa lebih dihargai sebagai sosok calon kakak.
4. Jelaskan Kondisi Ibu Hamil yang Mudah Lelah
Energi anak-anak yang tidak pernah habis memang bisa sangat menguras tenaga ibu hamil. Jelaskan kepada mereka tentang kondisi ibu hamil yang mudah lelah, sehingga mereka bisa lebih memahami ketika Bunda tidak lagi bisa bermain bersama sesering dahulu.
Akan tetapi, cara seperti ini sangat tergantung dari usia dan tingkat pemahaman masing-masing anak.
5. Tetap Memberikan Perhatian dan Quality Time
Salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah tetap memberikan waktu bersama anak, walau dengan durasi yang lebih sedikit. Dengan perhatian yang sama, anak-anak akan memahami bahwa kehadiran adik baru tidak akan mengubah kasih sayang dari orangtuanya.
Dukungan Keluarga saat Hamil: Peran Suami selama Kehamilan
Peran suami selama kehamilan bisa diwujudkan dalam berbagai hal sederhana. Berikut ini adalah beberapa bantuan yang bisa suami berikan selama kehamilan.
1. Mengedukasi Diri
Memiliki anak kedua tentu menuntut pengetahuan baru bagi orangtua. Selain belajar lagi tentang hal-hal yang penting untuk mendukung kehamilan dan kelahiran Bunda, Ayah juga perlu belajar cara untuk menghadapi gejolak emosi yang akan muncul pada buah hati ketika adiknya nanti lahir.
2. Dukungan Keluarga saat Hamil: Bantu Menjaga Anak-anak
Kehamilan membawa sejumlah efek yang tidak enak, seperti mual dan lemas. Pastikan Ayah bisa menjaga anak-anak dan merawat mereka ketika Bunda sedang kehabisan tenaga menghadapi gejala kehamilan seperti ini.
3. Memantau Asupan Gizi Istri
Mengonsumsi makanan bergizi saat hamil adalah sebuah kewajiban agar perkembangan buah hati di dalam kandungan bisa optimal. Ayah bisa membantu Bunda dengan ikut terlibat dalam memilih makanan yang memiliki gizi lengkap dan seimbang.
4. Dukungan Keluarga saat Hamil: Suami Membantu Pekerjaan Rumah
Membantu pekerjaan rumah adalah salah satu bantuan sederhana tapi bermakna untuk ibu hamil. Rasa lelah dan lemas membuat ibu hamil kesulitan untuk memenuhi semua pekerjaan rumah yang dahulu bisa dilakukannya sendiri.
Dukungan keluarga saat hamil bisa sangat membantu secara mental dan fisik. Nikmatilah proses kehamilan sampai tiba saatnya nanti buah hati Parents lahir di dunia ini.
Artikel ini dilansir dari Mayie theAsianparent Singapore
Baca Juga:
Ibu Hamil tidak boleh stres sebelum melahirkan! Ini 3 Tips dan Alasannya