Bagi masyarakat Garut, mungkin sudah tidak asing lagi dengan sebuah danau bernama Situ Bagendit. Danau ini juga cukup terkenal di daerah lain dan sekarang menjadi salah satu tempat wisata yang Instagramable.
Asal usul Situ Bagendit sering diceritakan dalam sebuah dongeng yang jadi cerita rakyat terkenal di Jawa Barat.
Artikel terkait: Dongeng Lutung Kasarung, Punya Pesan Baik untuk Diajarkan kepada Anak
Dongeng Situ Bagendit Tentang Perempuan Bernama Nyai Bagendit
Dahulu kala, di sebuah desa yang subur di sebelah utara Kota Garut, hiduplah seorang janda kaya raya dengan harta yang berlimpah bernama Nyai Bagendit atau Nyi Endit.
Semenjak suaminya meninggal, ia mendapat warisan berupa kekayaan yang berlimpah. Sayangnya, hal itu membuatnya jadi kikir dan congkak.
Di seluruh desa, Nyai Bagendit paling ditakuti. Dengan kekayaannya, ia dapat berbuat apa pun sesuai keinginannya. Kesenangannya adalah mengadakan pesta serta memamerkan harta benda dan perhiasannya kepada warga sekitar. Namun, ia tidak pernah mau membantu warga yang sedang kesulitan dengan sukarela.
Nyi Endit lebih suka meminjamkan uang kepada warga desa dengan bunga yang sangat tinggi. Ia memiliki pengawal pribadi ataupun para tukang pukul untuk menagih utang-utang dari penduduk dengan paksa.
Jika ada yang tidak mampu membayar utang dengan bunga tepat pada waktunya, ia dengan mudah menyuruh para pengawal untuk melakukan tindak kekerasan.
Artikel terkait: 5 Dongeng untuk Bayi dalam Kandungan yang Bisa Bunda Bacakan, Bikin Bayi Cerdas!
Nyai Bagendit Adakan Pesta di Tengah Kesusahan Warga
Suatu hari saat musim paceklik tiba, banyak warga desa yang mengalami gagal panen. Kelaparan pun melanda, bahkan banyak warga yang mengalami penyakit busung lapar.
Di tengah kesusahan tersebut, Nyai Bagendit justry mengadakan pesta bersama sanak keluarga, kerabat, dan para tamu lainnya. Bahkan dengan sombongnya ia berkata kalau dirinya dan orang-orang yang menghadiri pesta tidak akan kelaparan karena hasil panennya melimpah.
Saat pesta masih berlangsung, pengawal Nyi Endit melapor ada pengemis yang memaksa masuk dan membuat keributan untuk meminta sedekah. Belum sempat dicegah, pengemis itu berhasil masuk dan menemui sang nyai. "Nyi Endit, kau benar-benar kejam dan serakah. Berikanlah sedikit makananmu untuk orang-orang yang kelaparan," kata pengemis itu.
Bukannya takut, Nyai Bagendit justru marah dan menyuruh pengawal untuk mengusirnya. Namun saat akan mengusirnya, para pengawal itu terlempar beberapa meter hanya dengan sekali gebrakan dari si pengemis. Ternyata, si pengemis ini adalah orang yang sakti.
Artikel terkait: Cerita Rakyat Timun Mas dan Suri Tauladan yang Bisa Diambil
Ranting Pohon Jadi Asal Usul Terbentuknya Situ Bagendit
Marah karena diusir, pengemis itu kemudian mengambil sebatang ranting pohon dan menancapkannya ke tanah. Ia kemudian menyuruh Nyai Bagendit atau pengawalnya untuk mencabutnya.
Merasa itu pekerjaan mudah, sang nyai menyuruh pengawalnya untuk mencabut batang ranting pohon tersebut. Tak disangka, semua pengawal berbadan kekar dan berotot tidak ada yang mampu mencabutnya.
Melihat hal itu, si pengemis akhirnya mencabut kembali ranting tersebut menggunakan tangannya dengan mudah.
Setelah ranting itu dicabut, keluarlah limpahan air dari dalam tanah yang perlahan menimbulkan banjir. Saat warga desa menyadari hal itu, mereka langsung panik dan berlarian menyelamatkan diri. Sementara si pengemis tua menghilang entah ke mana.
Ketika air sudah mulai tinggi, Nyai Bagendit baru menyadari kalau sekitar rumahnya sudah hampir tenggelam oleh banjir. Ia mengambil sekotak emas sambil berteriak meminta tolong, berharap ada warga yang mau menolongnya menuju tempat yang aman. Namun, desa sudah sepi dan tidak ada yang mendengar teriakannya.
Akhirnya Nyai Bagendit tenggelam bersama seluruh hartanya, sedangkan desa tempatnya tinggal berubah menjadi sebuah danau yang kini bernama Situ Bagendit.
Pesan Moral dari Dongeng Situ Bagendit
Dari dongeng mengenai asal usul Situ Bagendit ini bisa diambil pelajaran berharga kalau keserakahan terhadap harta benda akan mencelakakan diri sendiri.
Jangan lupa membantu orang disekitar yang membutuhkan. Dengan begitu, suatu saat membutuhkan pertolongan, maka akan ada banyak orang yang membantu.
Lalu, dongeng Situ Bagendit ini juga memiliki pesan moral tentang cara mengelola harta. Jangan memiliki sifat pelit, tamak, dan sombong terhadap harta yang dimiliki.
Sifat-sifat itu justru bisa merugikan, bahkan membawa musibah. Harta jangan hanya disimpan, tetapi juga harus diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Itulah tadi dongeng tentang asal usul terbentuknya Situ Bagendit. Semoga bisa memberikan pelajaran moral bagi kita yang membaca ya, Parents.
Baca juga: