Kisah Dokter Willyarto, Orang Pertama yang Membawa Teknologi USG ke Indonesia

Simak kisahnya membawa teknologi USG dari Jerman ke Indonesia guna 'mengintip' janin dalam kandungan!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pemeriksaan setiap bulannya tentu menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu oleh bumil. Dapat ‘mengintip’ sang janin lewat teknologi USG adalah momen yang tak terlewatkan. Tahukah Parents bahwa mesin USG pertama kali dikenalkan di Indonesia tahun 1980-an oleh Dokter Willyarto S. Wibisono?

dr. Willyarto S. Wibisono, SpOG yang kini sudah berusia 83 tahun adalah saksi hidup dari perkembangan teknologi ultrasonografi atau USG di Indonesia. Ia adalah warga Indonesia yang pertama kali membawa mesin USG dari Jerman ke Indonesia.

Mengutip dari DocDoc, pemeriksaan USG sederhananya menggunakan gelombang ultrasonik untuk menggambarkan struktur dalam tubuh. USG menggunakan gelombang tekanan suara yang berosilasi dengan frekuensi yang lebih tinggi di atas kemampuan pendengaran manusia untuk mengukur jarak serta menemukan benda.

Yuk, simak kisah dari dokter Willyarto yang dilansir dari Kompas berikut ini.

Artikel Terkait: Berapa Kali Ibu Hamil Boleh Melakukan USG Kehamilan?

Kisah Dokter Willyarto yang Pertama Kali Membawa Mesin USG ke Indonesia

1. Belajar Obstetri dan Ginekologi di Jerman

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Freepik

Semasa mudanya dr. Willyarto mempelajari ilmu kedokteran di bidang obstetri dan ginekologi di Jerman. Sekitar tahun 1965, ia pertama kali belajar mengenai teknologi USG.

Sejak saat itu, ia terus mendalami ilmu mengenai USG di beberapa negara di Eropa, bahkan bertemu dengan tokoh penemunya langsung yaitu Ian Donald. Menurut dokter Willyarto, ia belajar menggunakan mesin USG generasi pertama yang hanya menampilkan satu garis amplitudo.

“Fungsi alat (USG generasi pertama) itu untuk mendeteksi apakah ada sesuatu dalam tubuh, entah itu janin atau tumor,” paparnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Bingung dengan Hasil USG? Begini Cara Membacanya yang Benar

2. Dokter Willyarto Membawa Teknologi USG ke Indonesia

Pada awal tahun 80-an, sang dokter memperkenalkan alat USG ke Indonesia dari Jerman. Alat tersebut adalah USG 2D dengan citra hasil hitam putih.

Meski hasilnya sulit untuk dipahami masyarakat umum, dokter dengan ilmu yang mumpuni dapat menggunakan alat tersebut untuk mendeteksi usia kehamilan, mengukur fisik janin, hingga mendeteksi berbagai kelainan.

Dokter Willyarto pun menjadi dokter pertama di Indonesia yang melakukan seminar awam tentang USG di Sarinah, Jakarta.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“RSCM adalah rumah sakit pertama yang punya alat ini, itu sekitar tahun 1982.” Ia bercerita.

3. Akurasi Alat USG Tergantung Dokter

Sumber: Freepik

Hingga kini, teknologi USG terus mengalami perkembangan. Kini dengan teknologi 4D, Parents dan dokter bisa melihat gerakan janin secara langsung dan juga memotretnya. Meskipun begitu, menurut dr. Willyarto secanggih apapun alat USGnya, akurat atau tidaknya hasil pembacaan USG sangat tergantung pada dokternya.

“Jam terbang sangat diperlukan. Dokter yang baik dan berpengalaman tidak cuma melihat citra dari mesin USG tetapi juga mendiagnosis dan menentukan tindakan dengan tepat,” sambungnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ia juga berpesan bahwa pemeriksaan kehamilan menggunakan teknologi USG sangat penting untuk melihat ada atau tidaknya kelainan genetik pada bayi sejak usia kehamilan yang masih dini. Dokter yang telah menjadi seorang kakek dengan dua orang cucu ini menjelaskan bahwa orangtua juga perlu menyiapkan mental jika bayinya ternyata mengalami kelainan.

Artikel Terkait: USG 4 Dimensi, Wajibkah Dilakukan Ibu Hamil? Ini Penjelasan Ahli Kandungan

4. Dokter Willyarto Masih Aktif Menerima Pasien

Sumber: Freepik

Meski sudah berusia lanjut, dr. Willyarto masih mengabdikan diri di dunia kedokteran dan perkembangan teknologi ultrasonografi. Ia masih aktif menerima pasien di kliniknya yang terletak di kawasan Cipinang Elok, Jakarta Timur.

“Saya masih kuat lho operasi yang lamanya sampai tiga jam.” dr. Willyarto berkata.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, dr. Willyarto juga masih menyimpan berbagai jenis alat USG mulai dari generasi pertama hingga keluaran tahun 2012 di rumahnya.

***
Dokter Willyarto mengungkapkan bahwa tak semua ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan USG terlalu detail. Ia menjelaskan bahwa USG 2D sudah cukup bagi kebanyakan ibu hamil, sementara USG 3D dan 4D digunakan untuk melihat lebih detail seperti kondisi tulang belakang, jantung, atau struktur otak.

Itulah kisah dokter Willyarto yang pertama kali membawa teknologi USG dari Jerman ke Indonesia. Apakah Parents sendiri termasuk yang menunggu-nunggu jadwal pemeriksaan USG si kecil selama hamil?

Baca Juga:

Ada Efek Samping USG 4 Dimensi bagi Janin, Mitos atau Fakta?