Kabar duka menghampiri dunia medis Indonesia. Kali ini, seorang psikiater sekaligus seksolog senior di Indonesia dokter Naek L Tobing, SpKJ meninggal dunia. Menurut keterangan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dokter Naek telah dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.
Kabar tersebut pun telah dikonfirmasi oleh humas Pengurus Besar IDI (PB IDI) dokter Halik Malik. Ia menjelaskan, dokter Naek dinyatakan meninggal pada pagi hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). Jenazah pun langsung dimakamkan pada siang harinya.
“Iya, sudah dikonfirmasi. Dr Naek L Tobilng, SpKJ meninggal dunia di RSPP. Hasil tes swab PCR, positif Covid-19. Ini info dari ketua IDI cabang Jakarta Selatan,” jelas dokter Halik seperti yang dikutip dari laman Detik Health.
Artikel terkait: Lagi! IDI umumkan 2 pahlawan medis meninggal karena corona
Dokter Naek L Tobing merupakan pakar seksologi terkenal di Indonesia. Laki-laki kelahiran 14 Agustus 1940 ini kerap tampil untuk membagikan ilmu terkait seksologi di berbagai media nasional.
Dokter Naek L Tobing juga sudah banyak menghasilkan karya buku seperti Seks Pranikah, Seks Extramarital, serta Membangun Keharmonisan Suami-Istri. Kini, ia telah berpulang pada Yang Maha Kuasa di usianya yang ke-79.
Dokter Naek L Tobing meninggal, penyebab tertular Covid-19 belum bisa dipastikan
Lebih lanjut dokter Halik Malik juga menjelaskan, ia mengatakan kalau dokter Naek diketahui tidak menangani pasien positif Covid-19 secara langsung selama pandemi. Namun memang, ia masih menjalani praktik seperti biasa.
Oleh karena itu, penyebab mengapa mendiang bisa tertular Covid-19 sendiri belum bisa dipastikan secara pasti.
Dokter Halik kembali menjelaskan, “Belum ada info lebih detail terkait kondisi beliau sebelumnya. Sekarang kan potensi terpapar bisa di mana saja. Termasuk almarhum. Mungkin ada pasien datang, yang sebenarnya positif tapi OTG (orang tanpa gejala)”
“PB IDI sudah membentuk tim audit untuk menelusuri secara lengkap kematian dokter terkait Covid-19 itu,” lanjutnya.
Sementara itu, kabar duka ini juga telah beredar di media sosial seperti unggahan pengguna Facebook Dormahn Pinda Hutajulu dan Twitter PT. Sanprima Sentosa.
“Beristirahatlah dalam damai, tulang/paman kami. Terima kasih untuk semua nasihat dan teladan. We love you,” tulis akun Facebook Dormahn Pinda Hutajulu.
Artikel terkait: Garda terdepan COVID-19, Cindri Wahyuni: “Kalau saya tertular, siapa yang mengurus anak?”
Dokter Naek Tobing meninggal, daftar pahlawan dokter yang gugur bertambah
Meninggalnya dokter Naek L Tobing menambah daftar pahlawan medis yang meninggal karena Covid-19.
Setidaknya, melansir laman Detik Health, hingga saat ini PB IDI mencatat ada 19 dokter yang dikabarkan meninggal karena positif Covid-19 dan PDP (Pasein dalam pengawasan).
Berikut daftar selengkapnya:
- Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI)
- Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM)
- dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
- dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta, IDI Jaksel)
- dr. Exenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
- dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
- dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
- dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan, IDI Jaktim)
- dr. Ucok Martin Sp.P (Dosen FK USU, IDI Medan)
- dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
- dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan, IDI Cabang Prabumulih)
- Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS di RSAL Mintohardjo (IDI Jakpus)
- Prof. Dr. dr. Nasrin Kodim, MPH (Guru besar Epidemiologi FKM UI)
- Dr. Bernadetta Tuwsnakotta Sp THT meninggal di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo (IDI Makassar)
- DR. Dr. Lukman Shebubakar SpOT (K) meninggal di RS Persahabatan (IDI Jaksel)
- Dr. Ketty di RS Medistra (IDI Tangsel)
- Dr. Heru S. meninggal di RSPP (IDI Jaksel)
- Dr. Wahyu Hidayat, SpTHT meninggal di RS Pelni (IDI Kab. Bekasi)
- Dr. Naek L. Tobing, SpKJ meninggal di RSPP Jakarta (IDI Jaksel)
Artikel terkait: 7 Pahlawan medis ini meninggal karena Covid-19, perjuangannya membuat haru
Para tenaga medis merupakan orang yang rentan terpapar virus corona. Mereka merupakan pahlawan garda terdepan yang senantiasa membantu menanggulangi Covid-19 di Indonesia.
Bahkan meski tidak langsung menangani dengan pasien positif, mereka juga kerap menangani pasien dengan kondisi lain di rumah sakit, tempat yang juga rentan dengan paparan virus.
Agar daftar pahlawan medis yang berguguran bertambah, kita sebagai masyarakat awam bisa membantu dengan cara sederhana. Seperti, disiplin menerapkan upaya pencegahan Covid-19 berupa swakarantina dan physical distancing.
Tidak hanya itu, tindakan lain yang perlu dilakukan adalah menghindari menimbun masker. Pasalnya, tenaga medis lebih membutuhkan masker dan alat pelindung diri (APD) dalam menanggulangi Covid-19. Untuk melindungi diri dari paparan virus saat terpaksa ke luar rumah, masyarakat bisa menggunakan masker kain sebagai alternatif.
Dengan menerapkan disiplin pencegahan tersebut, pada akhirnya kita secara langsung ikut berpartisipasi dalam membantu para tenaga medis untuk menanggulangi pandemi Covid-19 ini. Sehingga tidak ada lagi pahlawan medis yang gugur akibat virus corona tersebut.
***
Referensi: Detik Health, Liputan 6, Suara.com
Baca juga:
Masker kain bisa jadi alternatif cegah virus corona, ini syaratnya!