Pasca menyandang status sebagai ibu, timbul dilema baru: lebih baik bekerja atau sepenuhnya di rumah mengurus keluarga? Dilema ibu bekerja dan stay at home mom ini seolah menjadi topik perdebatan tak berujung. Menggelayut di benak para ibu, mungkin termasuk Bunda yang sedang membaca tulisan ini.
Sebagian ibu bekerja berpikir, alangkah enaknya menjadi ibu rumah tangga karena lebih banyak memiliki waktu untuk bersantai dan lebih fokus dengan keluarga.
Sebaliknya, ibu rumah tangga merasa iri dengan ibu yang bekerja karena lebih bebas mengeksplorasi diri dan mencari penghasilan sendiri.
Kisah Bunda: Dilema antara stay di rumah atau lanjut bekerja
Jika Bunda sedang merasakan hal yang sama, tenang saja karena Anda tidak sendirian. Rupanya perasaan ini tengah dihantui salah satu Bunda di aplikasi theAsianparent.
Melalui forum diskusi, Bunda Ema menumpahkan curahan hatinya sebagai seorang ibu. Ia meminta pendapat pengguna lain apa yang sebaiknya dilakukan, terus melanjutkan karir atau tinggal di rumah saja. Berikut isi ceritanya.
“Saya mengalami dilema sekali antara berhenti bekerja atau tetap bekerja. Kontrak kerja saya 1 bulan lagi dan saya dilema harus diperpanjang atau putus. Jika saya berhenti kerja, saya takut akan muncul tanggapan negatif ibu mertuaku yang cukup membuatku kepikiran sekali Tapi jika tetap bekerja, saya takut tidak bisa meluangkan waktu dengan anak dan tingkat stres kerjaku makin tinggi karna rekan dan lingkungan kerjaku yg tidak memungkinkan Tapi jauh dari lubuk hatiku yang paling dalam. Saya ingin istirahat di rumah dan bisa meluangkan waktu dgn anak.”
Artikel terkait: Curhatan Ibu Bekerja yang Banting Setir Jadi Ibu Rumah Tangga
Demikian pertentangan batin Bunda Ema. Kisah ini menuai respon beragam dari Parents lainnya. Tak sedikit yang mencurahkan kisah serupa, dan akhirnya memutuskan untuk fokus mengurus keluarga dan si kecil di rumah.
Ada juga salah satu Bunda yang menyemangati agar terus bekerja, karena merupakan hal yang nikmat bisa bekerja dan mendapat uang sendiri tanpa harus selalu meminta suami.
Terlepas apa pilihan Bunda, ada konsekuensi dari kedua pilihan. Tidak ada yang salah dengan menjadi ibu rumah tangga atau berkarya di tempat kerja. Layaknya koin yang memiliki dua sisi, terdapat sisi positif menjadi ibu rumah tangga maupun bekerja.
Hal positif ibu bekerja yang perlu Bunda ketahui
Kebutuhan hidup yang semakin meningkat membuat semakin banyak ibu yang menjalani peran ganda; istri, ibu, sekaligus wanita karir. Berikut beberapa keuntungan yang diperoleh ketika memilih untuk bekerja:
- Membantu suami agar perekonomian keluarga terjaga
- Aktualisasi diri terpuaskan
- Terbuka kesempatan luas memiliki lingkaran pertemanan yang lebih luas
- Lebih banyak pengalaman dan pengetahuan seputar dunia kerja
- Pekerjaan tidak monoton
- Cenderung bersikap lebih praktis dan logis
- Menjadi inspirasi positif untuk si kecil
- Tidak bergantung dengan suami, ada kepuasan tersendiri ketika bisa memperoleh sesuatu dengan jerih payah sendiri
Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh, tak sedikit stigma negatif yang bermunculan dari lingkungan sekitar, padahal tak ada yang salah dengan pilihan ini. Salah satunya, ibu bekerja akan menciptakan jarak dengan anak sehingga besar kemungkinan anak tumbuh menjadi pribadi nakal. Benarkah demikian?
Penelitian yang dihelat oleh Harvard Business School pada 2015 menyebutkan, anak yang lahir dari ibu bekerja justeru akan tumbuh dengan pendidikan yang lebih tinggi dan jenjang karir positif di masa mendatang.
Artikel terkait: Working Moms, Inilah 10 Hal Positif Menjadi Ibu Bekerja
Sisi Positif Ibu Rumah Tangga
Beragam alasan turut membuat banyak Bunda memutuskan untuk menanggalkan pekerjaan impiannya setelah menjadi orangtua. Berikut keuntungan bagi Bunda yang memilih menjadi stay at home mom:
- Memiliki banyak waktu untuk bermain dan mengamati tonggak perkembangan anak
- Kedekatan emosional lebih erat dengan suami dan anak
- Bebas memilih aktivitas yang ingin dilakukan terlebih dahulu
- Mengurangi pengeluaran rumah tangga dengan melakukan pekerjaan sendiri
- Tidak harus terlibat drama dengan atasan atau rekan kerja
Artikel terkait: Kakeibo, menabung ala ibu rumah tangga Jepang yang wajib Bunda tiru
Dilema ibu bekerja atau menjadi ibu rumah tangga, tanyakan ini pada diri Anda
“Apakah aku adalah seorang ibu yang baik walaupun aku hanya di rumah?”,
“Bisakah aku menjadi teladan ibu yang baik jika tetap bekerja?”
Dua hal di atas menjadi sekian dari ratusan pertanyaan yang berkecamuk dalam benak ibu baru. Memang tidak mudah, namun coba tanyakan pertanyaan ini saat menganalisa situasi sehingga tidak mengambil keputusan gegabah.
1. Mampukah aku melakukannya?
Terdengar sederhana, padahal sejatinya ini adalah hal yang sulit. Mempertimbangkan kondisi finansial adalah hal krusial sebelum Bunda memutuskan untuk berhenti bekerja.
Apakah penghasilan dari suami sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga? Belum lagi tuntutan gaya hidup seperti liburan ke destinasi impian, juga kebutuhan dana pendidikan anak di masa depan.
Pikirkan juga bahwa dengan berhenti bekerja Bunda tidak lagi disokong penghasilan bulanan dan dana pensiun. Tak ada lagi fasilitas kesehatan yang biasanya Anda nikmati dari perusahaan tempat Anda bekerja.
Memang sekarang ini sudah banyak bisnis online yang banyak digeluti ibu rumah tangga, namun hasilnya tentu tidak langsung sepenuhnya konsisten layaknya ibu bekerja yang pendapatannya sudah pasti.
2. Akankah aku bahagia dengan keputusan ini?
Ingatlah bahwa menjadi ibu rumah tangga atau bekerja memiliki manfaatnya sendiri. Tanyakan pada diri Anda, sudahkah tepat keputusan yang Bunda buat. Misalnya, akankah Bunda tetap memiliki waktu berkualitas untuk diri sendiri ketika akhirnya memilih tinggal di rumah?
Kendati sudah tak harus berhadapan dengan atasan, ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan dan tak jarang hal ini memicu stres jika tidak disiasati dengan baik.
3. Sudahkah aku siap dengan situasi yang tak terbayangkan?
Tidak ada seorang pun ingin sesuatu yang buruk terjadi. Namun, kita tentu harus siap memikirkan segala kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi. Misalnya: pasangan mendadak sakit berat atau meninggal dunia sehingga tak ada lagi pemasukan keluarga. Tidak ada kehidupan yang kekal, Bunda tentu harus memiliki cadangan rencana jika suatu hari nanti hal ini terjadi.
Hal lain yang harus dipikirkan; bagaimana jika Anda atau pasangan memutuskan untuk berpisah? Kendati tidak ada pasangan yang ingin berpisah, hal ini merupakan satu hal yang bisa menimpa siapa saja.
Terlepas apa pilihan Bunda tentu ingin yang terbaik untuk keluarga. Dilema ibu bekerja atau menjadi ibu rumah tangga jangan sampai menghalangi Bunda untuk bahagia. Ada baiknya Bunda memahami dengan pasti konsekuensi dari setiap pilihan dan bagaimana cara bijak menyiasatinya.
Bagi Bunda yang memilih bekerja, optimalkan waktu berkualitas bersama suami dan si kecil. Diskusikan dengan pasangan beberapa hal krusial, misalnya akan menitipkan anak pada siapa saat keduanya sama-sama bekerja. Pertimbangkan juga biaya yang dibutuhkan agar tidak menjadi kendala yang memberatkan keluarga.
Jika Bunda memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, jangan lupa tetap merencanakan me time agar kesehatan mental tetap terjaga. Saatnya untuk menciptakan kreativitas tanpa batas untuk tumbuh kembang anak lebih optimal. Selamat memilih, Bunda!
Referensi: Wise Step, Money Crashers, The Balance Careers
Baca juga :
Pesan manis untuk semua ibu bekerja: "Kerja keras Anda tidaklah sia-sia…"