Di era yang serba digital saat ini, berselancar di dunia maya menjadi aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sehari-hari para ibu. Ponsel pintar android menjadi pilihan utama dalam menjalankan aktivitas digital tersebut. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh theAsianParent yang bertajuk Digital Mums Survey 2021, disebutkan sebanyak 97 persen ibu-ibu ini menggunakan smartphone (ponsel pintar) dalam berselancar di dunia maya dan 74 persen di antaranya memakai Android. Survei ini juga menyajikan insight menarik soal screen time (waktu layar) yang dihabiskan para ibu responden survei, di mana 3 jam dari total 5 jam waktu layar harian mereka dipergunakan untuk beraktivitas di media sosial.
Data-data tersebut disampaikan bersama hasil survei menarik lainnya lewat webinar bertema “Winning Digital Mum Hearts in 2021”, yang dihadiri 100 peserta dari teman media, pelaku usaha (bisnis) dan perusahaan di Indonesia pada Rabu, 4 Agustus 2021 lalu. Digital Mums Survey 2021 sendiri diprakarsai oleh theAsianparent (tAP) Indonesia, salah satu perusahaan di bawah naungan PT Tickled Audience Platform, guna mengetahui perubahan perilaku dalam aktivitas digital para ibu di Indonesia di berbagai platform. Survei diikuti oleh 670 digital mums pada April 2021. Tak hanya di Indonesia saja, Digital Mum Survey juga dilakukan di Singapura, Thailand, dan Filipina.
Data yang disajikan dalam Digital Mum Survey 2021 mencakup informasi mengenai demografi audiens secara spesifik yaitu ibu; detail penggunaan internet lengkap dengan durasinya; perangkat digital dan jasa penyedia telekomunikasi yang digunakan; beragam aktivitas online yang dilakukan di media sosial; gaya belanja daring dengan platform utama dan produk yang dibelanjakan; serta aplikasi lain yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil Digital Mums Survey 2021
Mari simak ulasan lengkap mengenai temuan-temuan menarik dari survei tahunan ini:
1. Para Ibu di Indonesia Habiskan 5 Jam per Hari untuk Berselancar di Dunia Maya
Hasil yang menarik dari hasil Digital Mums Survey 2021 ini salah satunya adalah menyebutkan bahwa ibu di Indonesia menghabiskan waktu setidaknya 5 jam saat berselancar di dunia maya. Selama 3 jam, atau lebih dari 50% waktu layar tersebut dipergunakan para responden untuk beraktivitas di media sosial, sedangkan 2 jam sisanya dipakai untuk bertukar pesan atau melakukan video call di messaging app.
Adalah Instagram, platform media sosial yang paling lama dikunjungi responden, disusul Facebook, YouTube, Twitter, dan Tiktok. Sementara itu, untuk messaging app, WhatsApp jadi aplikasi perpesanan yang paling lama dipakai oleh responden dalam sehari, diikuti Zoom, Telegram, Facebook Messenger, dan Line.
Lalu, apa sebenarnya aktivitas yang paling disukai ibu di Indonesia melalui akun media sosial mereka? Hasil survei menunjukkan temuan menarik. Ternyata, 84% responden bunda lebih senang mengunggah foto dan video lewat akun mereka. Aktivitas kedua paling disenangi adalah mencari review produk dan layanan. Yang unik, bukan hanya mencari review, namun lebih dari 50% bunda responden, juga senang me-review produk yang mereka peroleh.
2. Pandemi Covid-19 Mengubah Preferensi Responden untuk Memperoleh Hiburan
Merespon pertanyaan soal bagaimana kebiasaan menonton televisi para responden dibandingkan 6 bulan yang lalu, 50% bunda responden mengaku lebih jarang menonton tv, sedangkan 23% lainnya mengaku memang sudah lama tidak pernah lagi menonton tv. Lalu, dari mana para ibu ini memperoleh hiburan?
Ternyata, platform langganan over the top (OTT) seperti Netflix, YouTube Premium dan layanan streaming berbayar lainnya-lah jawabannya. Sebanyak 81% responden pengguna layanan ini mengaku berlangganan sendiri, sedangkan 19% sisanya menggunakan akun langganan orang lain.
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak setahun terakhir nampaknya juga jadi faktor pendorong utama meningkatnya jumlah pelanggan OTT. Hal ini terlihat dari 46% responden yang mengaku baru saja berlangganan OTT sejak kurang dari setahun terakhir.
3. Responden Bunda Paling Sering Belanja Keperluan Bayi
Survei juga menunjukkan bahwa bahwa berbelanja daring menjadi salah satu kegiatan yang diminati para ibu, dengan 80% ibu memilih Shopee sebagai e-commerce yang paling sering dikunjungi. Rata-rata frekuensi belanja para responden adalah tiga kali dalam sebulan, di mana lebih dari 80% di antaranya mengaku berbelanja keperluan bayi dan ibu. Sementara itu, selama pandemi diketahui pula bahwa 40% kenaikan belanja online adalah pada produk kebutuhan pokok.
Demografi Responden Digital Mums Survey 2021
Berikut adalah demografi responden survei.
Pekerjaan
- Karyawati 39%
- Pemilik usaha 33%
- Ibu rumah tanga 28%
Pemasukan Bulanan
- 42% responden berpenghasilan < Rp5 juta per bulan
- 34% responden berpenghasilan Rp 5 juta – Rp 10 juta
- 24% responden berpenghasilan > Rp 10 juta.
Usia
- 21-25 tahun 20%
- 26-30 tahun 53%
- 31-35 tahun 21%
- 36-40 tahun 5%
Sementara itu, sebanyak 14% responden adalah ibu yang sedang hamiil anak pertama, 73% ibu yang tidak sedang hamil namun sudah memiliki anak, sedangkan 13% lainnya adalah bunda yang memiliki anak dan sedang hamil.
Para Ibu di Indonesia Paling Cepat Beradaptasi pada Teknologi Baru
Dibandingkan dengan hasil Digital Mums Survey di negara tetangga, ibu Indonesia menduduki peringkat tertinggi dalam hal adaptasi teknologi baru seperti melakukan konsultasi secara daring.
“Kami berharap dengan Digital Mums Survey 2021, para pelaku bisnis dan perusahaan di Indonesia dapat mengetahui insight lebih detail mengenai perilaku para Ibu di era digital transformasi dan hal ini diharapkan bisa membantu rekan-rekan bisnis dalam memutuskan strategi yang tepat bagi pertumbuhan bisnis di Indonesia,” Hesty Syah, Head Sales, theAsianparent Indonesia.
Sementara untuk pembayaran digital pada umumnya, OVO muncul sebagai salah satu aplikasi dompet digital yang paling banyak diunduh dan digunakan oleh para ibu di Indonesia berdasarkan Digital Mums Survey pada 2021 (sebanyak 35% koresponden) yang didominasi oleh ibu milenial dan ibu bekerja.
Novie Marlika, VP Customer Experience – OVO (PT Visionet Internasional) yang hadir di webinar sebagai perwakilan dari OVO menyampaikan bahwa pencapaian tersebut merupakan bentuk keberhasilan OVO dalam menerapkan ekosistem pembayaran terbuka sebagai upayanya dalam memastikan konsumen dapat menggunakan OVO di berbagai tempat baik di mal, warung, situs e-commerce, dan beragam merchant. Selain itu OVO juga selalu inovatif dalam memenuhi kebutuhan layanan finansial yang semakin berkembang dan menghadirkan OVO Points untuk meningkatkan loyalitas pengguna.
“Dengan strategi ini, use cases OVO berkembang pesat, di mana jumlah merchant yang bergabung dengan kami sudah melampaui 1 juta merchant QRIS. Disertai komitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, OVO berhasil menjadi platform pembayaran digital dan layanan keuangan pilihan konsumen di Indonesia,” ujar Novie Marlika.
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.