Diabetes Tipe 1 pada Anak Tidak Bisa Dicegah, Kenali Gejalanya

Ada 2 jenis diabetes yang dapat dialami, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2, di mana kondisi diabetes tipe 1 mayoritas dialami pada anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penyakit diabetes bukan hanya ancaman bagi orang dewasa, tapi juga anak-anak. Terdapat 2 jenis diabetes yang dapat dialami, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2, di mana kondisi diabetes tipe 1 mayoritas dialami pada anak. Apa penyebab dan bagaimana mengantisipasinya? 

Artikel terkait: Balita tewas mendadak akibat diabetes yang tak terdiagnosis, waspadai gejalanya!

Kasus Diabetes yang Meningkat Menjadi Alarm

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) belum lama ini menyebutkan kasus diabetes pada anak di tahun 2023 meningkat 70 kali lipat sejak tahun 2010 lalu. Lonjakan kasus tersebut merupakan alarm bagi semua pihak untuk mengatasi ancaman penyakit yang berbahaya ini. 

Data IDAI menunjukan pasien diabetes anak umumnya berusia 10-14 tahun dengan jumlah sekitar 46 persen dari total angka yang dilaporkan. Diabetes tipe 1 terjadi karena kadar insulin yang rendah akibat kerusakan sel beta pankreas. Pengidap penyakit ini harus mendapatkan suntik insulin secara rutin untuk mencegah komplikasi. Sedangkan, diabetes tipe 2 disebabkan oleh kelenjar pankreas yang tidak dapat mencukupi kebutuhan  insulin pada tubuh, sehingga insulin tidak berfungsi dengan optimal.

Diabetes Tipe 1 pada Anak Disebabkan oleh Infeksi Virus

Dokter spesialis anak, dr. Dana Nur Prihadi Sp.A(K), M.Kes., MH, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, menyebutkan bahwa diabetes tipe 1 mayoritas disebabkan oleh infeksi virus atau penyakit autoimun yang terjadi pada saat bayi masih dalam kandungan.

Penyakit diabetes tipe 1 ini disebabkan oleh kelainan genetik, di mana sel yang memproduksi insulin di dalam pankreas dirusak sendiri oleh sistem kekebalan tubuh, atau bahkan ada kondisi di mana pankreas sama sekali tidak memproduksi insulin. Padahal, hormon insulin ini sangat dibutuhkan tubuh untuk mengubah kadar gula menjadi energi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Orangtua mesti curiga jika anak mengalami penurunan berat badan padahal disaat yang sama si anak lebih banyak minum dan lebih banyak makan. Tiba-tiba mengompol di malam hari padahal sebelumnya tidak. Umumnya inilah gejala diabetes tipe 1 pada anak. Segera cek gula darah dan konsultasikan ke dokter,” ujar dr. Dana dalam talkshow Ngobras "Pencegahan Diabetes pada Anak dengan Pola Makan dan Gaya Hidup yang tepat" beberapa waktu lalu. Konsultan endokrin ini menegaskan, jika anak mendapat terapi sedini mungkin akan bisa mencegah komplikasi yang terjadi.  

Menurut beberapa penelitian diabetes tipe 1 lebih disebabkan karena infeksi saat kehamilan dan di dua tahun pertama kehidupan. Faktor pola makan, dalam hal ini susu sapi memiliki pengaruh terhadap kejadian diabetes tipe 1, namun tidak signifikan atau sangat kecil pengaruhnya. 

Menjaga kesehatan selama kehamilan dengan cara rutin memeriksakan kandungan ke dokter atau bidan, serta mengonsumsi makanan bergizi seimbang juga turut berpengaruh pada kesehatan janin sehingga risiko infeksi bisa ditekan.

Gejala Diabetes pada Anak Sering Tidak Terdeteksi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas, diagnosis diabetes pada umumnya terlewatkan di awal. Gejala klinis diabetes pada anak yang harus diwaspadai antara lain anak banyak makan, minum, dan sering kencing. Gejala lain seperti berat badan turun, ngompol, lemah, gatal-gatal, hingga penglihatan kabur.

"Kalau sudah ada gejala diabetes, PR-nya banyak. Tes darah, urine, pertumbuhannya kita lihat, termasuk pubertasnya. Kalau tidak terkendali dengan baik, pubertasnya akan mundur. Jangan lupa, perhatikan kesehatan mentalnya," ungkap dr. Dana. 

Kontrol metabolik meliputi pengukuran kadar HbA1C setiap tiga bulan sekali. Upayakan agar kadar gula darah senormal mungkin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengatasi Kasus Diabetes

Lonjakan kasus diabetes pada anak memang memprihatinkan. Untuk mengatasi persoalan tersebut, pemerintah telah melakukan upaya pencegahan, salah satunya dengan menekankan pentingnya skrining secara berkala sehingga jika ditemukan gejala penyakit tertentu dapat segera ditangani.

“Perhatikan kesehatan anak kita dimulai dari pola asuh orangtua yang sehat. Jadi, orangtua memiliki peran sentral dalam membentuk anak-anak yang tumbuh sehat sehingga bisa terhindari dari risiko penyakit, termasuk diabetes ini,” ujar dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementrian Kesehatan RI.

Walaupun diabetes bukan penyakit menular, tetapi penyakit ini dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti pada saraf, mata, jantung, ginjal, dan juga gangguan pada tumbuh kembang anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Anak diabetes tetap bisa melakukan aktivitas dan mencapai cita-citanya. Jika kontrol metaboliknya bagus, tumbuh kembang anak diabetes akan sebaik anak sehat,” ujar dr. Dana.

Artikel terkait: Diabetes Bisa Sebabkan Kebutaan, Parents Harus Waspada!

Pencegahan Diabetes Tipe 1

Saat ini, tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah diabetes tipe 1, tetapi, penelitian bidang kesehatan masih akan terus mencari tahu. 

Antibodi yang terkait dengan diabetes tipe 1 pada anak yang memiliki risiko tinggi, dapat dideteksi berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun sebelum gejala pertama diabetes tipe 1 muncul.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: 

id.theasianparent.com/diabetes-pada-anak

id.theasianparent.com/makanan-dan-minuman-penderita-diabetes

id.theasianparent.com/senam-diabetes

Penulis

Aulia Trisna