Di bulan Oktober tahun lalu, gempa bumi berskala 5,6 magnitudo mengguncang Cianjur, Jawa Barat. Akibatnya, ratusan orang luka-luka bahkan meninggal. Tak hanya korban jiwa, kerusakan bangunan dan fasilitas umum juga menyebabkan banyak kerugian. Termasuk sekolah yang rusak. Hal inilah yang menggerakkan P&G untuk memberikan meja dan kursi untuk penunjang fasilitas belajar yang terbuat dari daur ulang sampah plastik.
Bantu Anak Korban Gempa, P&G Berikan Fasilitas Belajar dari Produk Daur Ulang Sampah Plastik
Bersama Save the Children Indonesia dan pemerintah Jawa Barat, P&G Indonesia memberikan dukungan fasilitas belajar berupa meja dan kursi pada beberapa sekolah yang masih dalam pemulihan pasca gempa Cianjur tahun lalu.
Meja dan kursi tersebut merupakan produk daur ulang sampah plastik yang menjadi salah satu program dalam komitmen P&G tentang keberlangsungan lingkungan.
Hal ini bisa terwujud karena P&G sebagai perusahaan FMCG (fast moving consumer good) yang punya daya serap produk tinggi, memiliki komitmen dan inisiatif untuk mendaur ulang sampah yang dihasilkan oleh produk mereka.
P&G bekerjasama dengan jaringa distributor membuat ajang promosi dimana konsumen bisa terlibat dalam proses daur ulang sampah plastik. Diantarnya dengan membawa sampah plastik produk P&G ke toko milik distributor untuk ditukar dengan hadiah menarik.
Sampah plastik yang terkumpul dari program ini kemudian didaur ulang dan diproduksi kembali menjadi barang bermanfaat seperti meja dan kursi yang diberikan pada sekolah-sekolah korban gempa di Cianjur.
Komitmen P&G dalam Keberlanjutan Lingkungan
Pada 7 September 2023 kemarin, P&G hadir dalam Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN). Acara ini memiliki tema “Keberlanjutan Lingkungan dan Ekonomi Sirkular sebagai Standar Bisnis Baru (Sustainability and Circular Economy as the New Business as Usual).”
Pada sesi tematik tersebut, P&G bersama para mitranya menguraikan implementasi bisnis berkelanjutan dan ekonomi sirkular sebagai strategi baru dalam industri global.
Secara global, P&G telah berkomitmen untuk menjalankan inisiatif keberlanjutan lingkungan melalui P&G Ambition 2030. Dalam kerangka komitmen keberlanjutan lingkungan ini, P&G bertujuan mengurangi emisi dalam lima aspek bisnis utamanya hingga tahun 2030, yakni pada aspek Material dan Kemasan, aspek Operasi, aspek Transportasi, aspek Penggunaan Produk (Consumer Use) dan aspek Akhir Masa Pakai Produk (Product End of Life).
Di Indonesia, P&G menerjemahkan komitmen global tersebut lewat tiga pilar utama, yaitu Iklim (Climate), Air (Water), dan Limbah (Waste) di berbagai aspek bisnisnya.
Dalam pilar Iklim, pabrik P&G Indonesia telah mengaktifkan listrik terbarukan dan meningkatkan efisiensi transportasinya untuk mengurangi emisi karbon. Pada pilar Air, upaya daur ulang telah diterapkan untuk mengurangi penggunaan air secara efisien. Di sisi Limbah, berbagai inisiatif telah diambil baik pada level produksi maupun penggunaan produk.
Sejak pertama kali beroperasi, pabrik P&G Indonesia telah lama menjalankan praktik Zero Waste to Landfill untuk mengelola sampah produksinya dengan baik. Di level hilir setelah konsumsi, P&G menjalankan program Conscious Living yang melibatkan masyarakat dalam pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik melalui aplikasi digital.
Baca juga:
Cara Mudah Mengelola Sampah Plastik di Rumah, Ajarkan Juga kepada Anak