Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Popularitas konten mukbang belakangan ini kian meningkat. Konten jenis ini banyak digemari terutama oleh kaum muda karena berbagai alasan. Bukan hanya sekedar tontonan, ternyata kegemaran menonton mukbang ini memberikan dampak psikologis tersendiri.
Sebutan mukbang, meokbang atau mokbang berasal dari bahasa Korea yang berarti sebuah siaran langsung rekaman visual di mana seorang pemandu acara memakan sejumlah besar makanan saat berinteraksi dengan penontonya. Mukbang mulai populer di Korea Selatan pada tahun 2010-an, seperti dilansir dari Wikipedia.
Pada tahun 2018 Korea Selatan bahkan pernah menekan jumlah konten mukbang yang sempat trending karena disinyalir menyebabkan kecenderungan angka obesitas di Korea Selatan meningkat sebanyak 34,8 persen sejak 2016 seperti dilansir dari Telegraph.
Kemudian berkaitan dengan itu, ada studi yang menunjukkan korelasi menonton mukbang dengan perubahan perilaku makan pada remaja. Usai menonton mukbang, seseorang cenderung menirukan aktivitas tersebut.
Penelitian ini dimuat dalam International Journal of Mental Health and Addiction dan dilakukan oleh Kircaburun dkk seperti dikutip dari Kumparan.
Menonton Mukbang Bisa Mempengaruhi Pola Makan
Rupanya menonton konten mukbang dapat mempengaruhi perilaku dan pola makan seseorang. Usai menonton mukbang, seseorang akan memiliki keinginan untuk menirukan konten dalam video mukbang itu yang merupakan perilaku maladaptif berupa makan secara berlebihan.
Menirukan apa yang ditampilkan dalam video mukbang dianggap sebagai tren sehingga seseorang berpikir dengan melakukan hal itu, ia dapat diterima di masyarakat dengan mudah. Perilaku ini juga turut mempengaruhi seseorang sehingga makan dalam porsi besar tanpa takut menjadi gemuk atau obesitas.
Kaum remaja mempunyai kecenderungan yang besar untuk menirukan konten video Youtube yang ia saksikan.
Keinginan itu didasarkan karena mereka menganggumi YouTubers tersebut lalu menyalin perilaku mereka sebagai reaksi dalam diri remaja yang menganggap kegiatan yang disajikan dalam video itu adalah ideal dan normal dalam kehidupan sehari-hari.
Menyebabkan Binge Eating Disorder Hingga Obesitas
Berkaitan dengan maraknya konten mukbang, kegiatan meniru yang dilakukan remaja dengan makan secara berlebih sebenarnya merupakan respon untuk diterima oleh masyarakat dengan mengira bahwa mereka sedang mengikuti tren yang ideal.
Bentuk dari gangguan yang bisa timbul akibat kebiasaan ini disebut binge eating disorder (BED).
BED sendiri diklasifikasikan sebagai gangguan makan pada seseorang untuk makan secara berlebihan atau makan dalam porsi besar dikutip dari jurnal Cermin Dunia Kehidupan oleh Kumparan.
Artikel Terkait: 7 Food Vlogger Favorit di Indonesia
Artinya seseorang yang mengidap gangguan ini tidak mampu mengontrol banyaknya asupan makanan. Pola makan binge eating dinilai sebagai dampak adanya kecemasan seseorang atas penilaian masyarakat.
Selain itu, BED bisa juga muncul sebagai dampak dari kebosanan yang melanda. Dengan menonton mukbang, sebagian menganggap ohal tersebut sebagai sarana menghilangkan kebosanan dan kesendirian.
Namun, dengan tidak sadar, hal tersebut justru menyebabkan hilangnya kontrol makan sehingga menimbulkan gangguan binge eating sekaligus obesitas.
Bahaya Nonton Video Mukbang, Bisa Berdampak ke Psikologis
kumparan.com/kumparansains/bahaya-nonton-video-mukbang-bisa-berdampak-ke-psikologis-1xx1a4BW3CB
Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!