Di tengah jamaknya kebiasaan anak berselancar di medsos, Parents perlu benar-benar memahami dampak media sosial bagi anak di bawah umur.
Dewasa ini, media sosial, baik itu Instagram, TikTok, sampai dengan Twitter adalah platform yang berkembang pesat, pun bagi kaum muda untuk berkomunikasi satu sama lain, mengekspresikan diri, dan berbagi konten dalam segala jenis.
Hal ini telah memunculkan paradigma budaya baru yang mengubah cara orang berinteraksi.
Sebagai alat, media sosial adalah pedang bermata dua. Meskipun memiliki banyak manfaat, medsos juga dapat memengaruhi anak-anak dengan cara yang tidak sehat.
Bagaimana fakta sebenarnya dengan fenomena ini?
Artikel Terkait: Adakah Remaja Sekitar Anda Jadi Korban Bullying di Medsos? Ini Cara Membantunya Bangkit
Penelitian: 60% Anak Di Bawah Umur Punya Akun Medsos
Meskipun secara teknis anak-anak di bawah 13 tahun tidak bisa membuat sendiri akun email pribadi (sehingga tidak memungkinkan menggunakan situs media sosial seperti Instagram), namun pada kenyataannya, banyak anak sekolah dasar yang melakukan pemalsuan tahun lahir dan email.
Hal ini juga tampak pada hasil sebuah studi terbaru yang diterbitkan tahun tahun 2022 dari Ofcom, regulator untuk layanan komunikasi di Inggris.
Penelitian tersebut menemukan 33% orang tua dari anak-anak berusia 5 hingga 7 tahun mengatakan bahwa anak mereka memiliki setidaknya satu akun media sosial. Dan sekitar 60% anak usia 8 hingga 11 tahun memiliki akun medsos.
Fenomena ini tentu harus dipertimbangan oleh setiap orangtua. Parents sebaiknya waspada terhadap potensi paparan cyberbullying dan konten yang tidak pantas yang mungkin diakses si kecil.
Karena kebanyakan anak mungkin tidak menyadari konsekuensi dari tindakan online mereka, yang dapat menempatkan mereka dalam situasi yang berbahaya.
Orangtua Adalah Kunci Penting Medsos Sehat untuk Anak
Media sosial memang memberikan sejumlah manfaat penting sebagai akses wawasan yang lebih luas untuk anak. Namun, kita juga tidak bisa memungkiri anak rentan terkena paparan konten negatif melalui medsos.
Psikolog anak Agstried Elisabeth Piether menyatakan orangtua adalah kunci penting untuk menyediakan iklim medsos yang sehat untuk anak, yaitu melalui pendampingan.
“Sebenarnya sama seperti apa pun di dunia ini, di masa-masa awal anak belajar melakukan atau menggunakan sesuatu ya harus didampingi orang tua. Misalnya waktu bayi, anak baru belajar makan kan kita dampingi, mulai besar, belajar jalan, baca, tulis, main sepeda semua didampingi orang tua. Begitu pula dalam pemakainan internet secara umum dan media sosial secara khusus ya perlu pendampingan penuh dari orang tua sehingga anak bisa belajar menggunakan internet dengan tetap ada safety net-nya,” jelas Agstried yang juga psikolog dari Rumah Dandelion ini.
Dampak Media Sosial Bagi Anak di bawah Umur
“Internet adalah sesuatu yang menarik ya, kita bisa melakukan banyak hal, tapi juga butuh kematangan untuk menghadapi risiko-risiko yang mungkin muncul,” tutur psikolog Agstried.
Ia juga menyatakan tantangan yang mungkin muncul, di antaranya adalah kemampuan anak memfilter konten yang sesuai value dan usia, kemampuan anak membedakan hoaks dan berita nyata, kerentanan dalam menghadapi cyberbully, kriminal (penipuan, penculikan, dsb), serta sikap anak dalam mengendalikan diri untuk tidak berkomentar jahat atau menyakiti orang lain.
“Hal ini adalah risiko yang mungkin muncul jika anak yang belum punya kematangan berpikir dan belum benar-benar paham cara kerja internet atau media sosial,” tambah Agstried.
Dampak Media Sosial Bagi Anak di bawah Umur, Ini Positifnya!
Medsos bagi anak di bawah umum memang kerap disorot pengaruh negatifnya. Namun sebelum lebih jauh membicarakan hal itu, Parents juga perlu menyadari bahwa dampak media sosial bagi anak dibawah umur juga punya hal baik.
Laman Parenting Firstcry menulis, beberapa hal baik yang merupakan dampak media sosial bagi anak dibawah umur, berikut di antaranya:
Anak Terpacu Lebih Kreatif Membuat Konten
Media sosial dimanfaatkan oleh kaum muda untuk hal-hal positif yang sebelumnya tidak terpikirkan. Bukan hanya media untuk bersosialisasi, tetapi anak-anak dan remaja telah menemukan cara baru untuk mengekspresikan diri mereka secara kreatif, berinteraksi dan belajar dengan audiens yang lebih luas.
Siswa menggunakannya untuk membentuk kelompok belajar, di mana mereka dapat dengan mudah dan instan berbagi ide dan materi pembelajaran. Anak juga terpacu membuat konten Youtube ketika tengah berjalan-jalan atau makan di restoran, dan hal-hal semacamnya.
Medsos Adalah Media Praktis dalam Berjejaring dan Berkomunitas
Media sosial tidak hanya sebagai alat untuk berkomunikasi yang praktis, tetapi juga merupakan bagian penting dari kehidupan remaja dan dewasa muda.
Media sosial menawarkan platform bagi anak muda untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki minat yang sama..
Peran Medsos dalam Mengembangkan Empati Anak
Selain itu media sosial juga mampu membuat orang lebih berempati dan lebih perhatian terhadap suatu hal. Mereka saling mengungkapkan perasaan mereka di medsos, kemudian beberapa teman mereka akan mengomentari postingan tersebut atau menyukai gambar, video yang diposting oleh teman-teman mereka.
Melalui medsos, anak juga bisa belajar berdonasi, baik menyalurkan bantuan untuk anak anjing yang sakit atau juga untuk teman mereka yang tengah sakit.
Anak Punya Perspektif Lebih Luar Terkait Keberagaman
Media sosial memungkinkan anak-anak muda untuk berjejaring dengan orang-orang dari seluruh dunia. Medsos memaparkan mereka pada budaya dan ide-ide yang mungkin tidak mereka temui. Ini membantu mereka memperoleh perspektif yang lebih luas tentang kehidupan dan orang-orang pada umumnya, juga tentang betapa beragamnya kehidupan ini.
Artikel terkait: Kenali Perbedaan Depresi dan Stres: Gejala, Jenis, dan Cara Penanganannya
Efek Negatif Media Sosial pada Anak
Meski medsos memang banyak manfaatnya, Parents juga sebaiknya menyadari terdapat sisi gelap dari dampak media sosial bagi anak di bawah umur.
Media sosial dapat membentuk cara anak Anda berpikir atau berperilaku. Sementara itu, anak di bawah umur sering tidak bisa membedakan yang baik dan yang buruk. Inilah kerentanan dan sisi gelap media sosial yang harus diwaspadai.
Terkait hal ini, laman parenting Mom Junction menjelaskan beberapa efek negatif dampak media sosial bagi anak di bawah umur.
Anak Tak Ada Kontrol Atas Paparan Informasi yang Diterima
Luasnya media sosial memungkinkan lepas kontrolnya ruang lingkup informasi. Situasi seperti itu dapat menyebabkan anak-anak terpapar situs web cabul, berbahaya, atau vulgar yang dapat memengaruhi proses berpikir mereka.
Cyberbullying, Depresi, dan Kerentanan pada Kesehatan Mental Anak
Penindasan dunia maya adalah tren lain yang berkembang di antara situs web media sosial. Cyberbullying dapat memiliki efek berbahaya dan berpotensi fatal. Banyak korban Cyberbullying setiap tahunnya. Dampak paling bahaya adalah depresi hingga berujung bunuh diri remaja karena intimidasi di dunia maya tersebut.
Candu Medsos Berpengaruh Juga pada Kesehatan Fisik Anak
Menghabiskan terlalu banyak waktu ber-medsos juga dapat mempengaruhi anak Anda secara negatif dan kerap menyebabkan kecanduan media sosial. Kecanduan ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik anak Anda.
Hubungan Intrapersonal Anak yang Mengendur
Terlalu banyak media sosial dapat memengaruhi kemampuan anak Anda untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang kuat.
Tips Aman Anak Bermedsos yang Perlu Parents Tahu
Untuk menyikapi sisi gelap dampak media sosial bagi anak dibawah umur tersebut, apa saja yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasinya?
Psikolog Agstried menjelaskan beberapa hal yang bisa Parents lakukan untuk menciptakan lingkungan bermedsos yang sehat dan untuk mengurangi paparan dampak negatif, beberapa di antaranya adalah:
- Dampingi anak ketika menggunakan internet.
- Ketika anak mulai meminta punya akun medsos, tanyakan dulu apakah mereka paham risikonya, apa saja risiko yang mungkin muncul dan bagaimana cara mereka mengatasi risiko tersebut jika muncul (bisa dengan roleplay).
- Parents perlu mengajarkan kecerdasan digital pada anak sebelum mengenalkan anak ke media sosial.
- Ajarkan anak bagaimana membuat email dan password yang aman, data pribadi mana yang boleh di share/tidak boleh di share di internet.
- Ajarkan anak meregulasi diri dan mengatur screen time yang balance dan sehat.
Demikian hal-hal yang sebaiknya Parents pahami terkait dampak media sosial bagi anak di bawah umur. Semoga kita bisa menjadi pendamping yang bijak untuk anak.
***
Baca Juga:
5 Hal yang Wajib Diperhatikan Sebelum Posting Foto Anak di Medsos
Kasus pedofilia menjamur di medsos, jangan pakai hashtag ini saat unggah foto anak!
Adakah Remaja Sekitar Anda Jadi Korban Bullying di Medsos? Ini Cara Membantunya Bangkit
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.