Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu yang sedang menyusui bayinya dengan metode cup feeding sempat menjadi viral. Metode cup feeding ini sebenarnya bisa menunjukkan realitas yang berbeda dari perjuangan dan proses menjadi orangtua.
Belum lama ini, ada sebuah video yang di-share oleh Facebook Page, Breastfeeding Mama Talk yang memperlihatkan seorang ibu yang memberikan susu untuk bayinya yang baru lahir dengan metode cup feeding. Metode cup feeding ini bisa diartikan sebagai pemberikan ASIP dari cangkir kecil untuk sang bayi.
Memang, menyusui secara langsung memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah mempererat bonding antara Bunda dan bayi. Biar bagai manapun sentuhan dan kulit ke kulit memang akan memberikan manfaat.
Meskipun begitu, bukan berarti menyusui tidak bisa dilakukan dengan metode yang lain, seperti halnya cup feeding. Metode ini sebenarnya bisa menjadi alternatif yang tepat dalam beberapa situasi.
Meskipun banyak dokter dan ibu baru menganjurkan untuk menyusui secara langsung, namun kita tidak bisa menutup mata bahwa akan ada situasi tertentu di mana hal itu memang sulit untuk dilakukan. Selain memberikan susu dengan botol yang berisiko membuat bingung puting, maka memberikan ASI lewat feeding cup adalah alternatif yang yang cukup aman.
Dikutip dari laman Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu yang sedang menyusui bayinya dengan metode cup feeding sempat menjadi viral. Metode Cup feeding ini sebenarnya bisa menunjukkan realitas yang berbeda dari perjuangan dan proses menjadi orangtua, bingung puting merupakan keadaan bayi memilih untuk menggunakan dot karena cara kerja meminum ASI dari botol dan dot dan payudara berbeda. Melalui botol dan dot bayi tidak harus suckling melainkan hanya sucking. Sedangkan pada payudara bayi harus menggunakan lidahnya untuk merangsang keluarnya ASI. Sedangkan pada botol dan dot bayi hanya menyedot dan aliran ASIP sudah keluar dengan derasnya
Menanggapi pertanyaan apakah metode tersebut akan menyebabkan bayi menelan banyak udara, moderator untuk halaman Facebook memberikan keterangan, “Jika tidak dilakukan dengan benar, ya, memang bisa terjadi. Tetapi hal yang sama berlaku untuk pemberian susu pada botol. Namun perlu dipahami bahwa beberapa bayi memang tidak minum susu dari botol atau payudara ibunya, namun tentu saja mereka masih membutuhkan dan harus tetap menyusui”.
“Seperti yang saya sebutkan, metode cup feeding ini ini bisa menjadi alternatif yang bisa dipilh untuk beberapa situasi. Semua bayi tentu saja memiliki kebutuhan yang berbeda dan pemberian ASI atau menyusui bayi ini perlu disesuaikan, dan cup feeding sebenarnya hanya salah satu pilihan untuk membantu bayi mendapatkan kebutuhan gizi dan nutri yang cukup, ”tulisnya.
Sementara, National Health Service Inggris menyebutkan bahwa jika seorang ibu baru ingin menggunkan motode cup feeding, harus mempertimbangkan cangkir makanan dan ukurannya lebih dahulu. Hal ini terkait dengan kebutuhan bayi, di mana bayi perlu makan lebih dari tiga hingga 5 milimeter.
Dan motode cup feeding ini ternyata bisa mendorong bayi Anda untuk menggunakan lidah dan rahang bawah dengan cara yang sama seperti saat menyusui. Mereka juga bisa mencium dan menikmati susu saat menggunakan cangkir.
Dalam komentar pada video, yang telah dilihat lebih dari delapan juta kali, ibu baru memuji metode cup feeding yang berhasil memberi makan bayi mereka ketika metode lain tidak berhasil.
Metode cup feeding ini sangat berguna ketika bayi menderita penyakit kuning, kondisi hati, atau jika bayi hanya melakukan “mogok” dan menolak untuk menyusui.
Jika Bunda ingin memberikan atau mencoba pemberian ASI lewat cup feeding, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan lebih dulu.
Dikutip dari www.drjacknewman.com yang ditulis oleh Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu yang sedang menyusui bayinya dengan metode cup feeding sempat menjadi viral. Metode Cup feeding ini sebenarnya bisa menunjukkan realitas yang berbeda dari perjuangan dan proses menjadi orangtua. berikut beberapa langkah yang Bunda perlu lakukan :
1. Gendong bayi di pangkuan dan posisikan bayi dengan kepala agak tegak, gunakan tangan untuk menopang bahu dan leher bayi.
2. Gunakan gelas sloki kecil.
3. Tempelkan bibir gelas sloki ke bibir bayi.
4. Miringkan gelas sloki hingga ASIP menyentuh bibir bawah bayi dan biarkan bayi menyeruput seperti kucing yang sedang minum. Jangan menuangkan ASIP ke mulut bayi.
5. Penting untuk menjaga aliran ASIP agar bayi tetap dapat menyeruput secara terus menerus.
6. Lakukan perlahan karena bayi dan pemberi ASIP sedang sama-sama belajar.
Sumber : Independent.co.uk
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.