Pernahkah Parents mendengar lagu cublak-cublak suweng? Tembang berbahasa Jawa ini biasanya dinyanyikan untuk mengiringi permainan dengan nama yang sama.
Dahulu, permainan tradisional ini sering dimainkan oleh anak-anak ketika sedang berkumpul. Ada sekitar 4 hingga 6 anak yang terlibat. Namun, seiring kemajuan teknologi, permainan ini semakin ditinggalkan.
Padahal, permainan punya makna yang filosofis. Simak sejarah, asal mula, dan arti lirik lagunya berikut ini.
Artikel terkait: Jadi Warisan Budaya Kebanggan Bali, Tari Kecak Ternyata Kaya Akan Filosofi
Asal Mula Permainan Cublak Cublak Suweng, Berawal dari Wali Songo
Parents yang berasal dari pulau Jawa pasti tidak asing dengan permainan yang satu ini. Cublak-cublak suweng adalah permainan tradisional yang melibatkan 4 hingga 6 orang pemain. Permainan ini sama sekali tidak membutuhkan alat bantu sehingga bisa dimainkan dengan tangan kosong.
Tidak kalah menarik dengan permainan masa kini, cublak-cublak suweng juga menawarkan keseruan bagi anak-anak. Bahkan bukan itu saja, ternyata lagu yang digunakan untuk mengiringi permainan ini punya makna yang sangat dalam.
Sebetulnya, bukan hal yang mengejutkan, sebab permainan ini ternyata diciptakan oleh salah satu anggota Wali Songo yaitu Syekh Maulana Ainul Yakin atau yang lebih dikenal sebagai Sunan Giri. Pada tahun 1442 M, Sunan Giri sengaja menciptakan lagu tersebut sebagai media untuk menyebarkan agama Islam di Jawa Timur.
Para anggota Wali Songo selama ini memang dikenal inovatif dalam menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Mereka lebih sering menggunakan pendekatan yang humanis dan menekankan nilai-nilai kebudayaan Jawa untuk merangkul masyarakat. Hal ini pun tercermin pada lagu cublak-cublak suweng.
Artikel terkait: Bisa Melatih Motorik Anak, 7 Fakta Menarik Permainan Tradisional Egrang
Lirik Lagu Cublak Cublak Suweng
Bila diperhatikan lebih seksama, lagu ini memang menggunakan kosakata bahasa Jawa yang cukup sulit untuk dipahami. Padahal, lagu ini memiliki makna yang sangat filosofis.
Cublak-cublak suweng menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan. Adapun lirik lagunya adalah sebagai berikut:
Cublak-cublak suweng
Suwenge ting gelenter
Mambu ketundhung gudel
Pak empo lera-lere
Sopo ngguyu ndhelikake
Sir-sir pong dele kopong
Sir-sir pong dele kopong
Artikel terkait: Mengenal Alat Musik Tradisional Gambang, Instrumen Utama Kesenian Gambang Kromong Khas Betawi
Makna Lirik Lagu yang Filosofis
Mengutip dari situs resmi Binus, Freddy Widya Ariesta, penulis artikel berjudul “Nilai Moral dalam Lirik Dolanan Cublak-cublak Suweng” menyebut bahwa bait pertama dari tembang Jawa ini memiliki arti tempat harta yang berharga. Bait kedua, suwenge ting gelenter artinya harta sejati yang berupa kebahagiaan berserakan di mana-mana.
Bait ketiga, mambu ketundhung gudel secara harfiah artinya adalah anak kerbau yang mencari-cari sesuatu. Jadi, anak kerbau diibaratkan sebagai orang-orang bodoh yang mencari harta itu dengan penuh nafsu dan keserakahan hanya demi menemukan kebahagiaan sejati.
Bait keempat, pak empo lera-lere artinya bapak ompong yang sedang melirik kanan-kiri. Maksudnya, orang-orang bodoh diibaratkan sebagai bapak ompong yang terus mencari apa itu kebahagiaan sejati padahal hartanya melimpah. Kebahagiaan yang ia cari tertutup oleh hawa nafsu dan keserakahan.
Bait kelima, sopo ngguyu ndhelikake artinya siapa yang tertawa dialah yang menyembunyikan. Yang dimaksud adalah barang siapa yang bijaksana, maka dialah yang akan menemukan kebahagiaan sejati. Mereka yang tetap tersenyum meski hidup di tengah-tengah dunia yang penuh keserakahan.
Bait terakhir, sir-sir pong dele kopong artinya hati nurani yang kosong. Maksudnya, untuk meraih kebahagiaan sejati maka harus melatih kepekaan hati nurani dalam melihat peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
Jadi, secara keseluruhan, lagu ini mengingatkan kita bahwa untuk meraih kebahagiaan sejati, manusia harus melepaskan diri dari kecintaannya terhadap harta benda duniawi, bersikap rendah hati, tidak merendahkan sesama, serta senantiasa mengasah hati nuraninya. Sangat filosofis, bukan?
Oleh sebab itu, permainan tradisional ini harus terus dilestarikan kepada anak cucu kita. Parents juga bisa mengajarkannya secara langsung kepada anak-anak dengan memperlihatkan makna lagu tersebut kepada mereka. Jangan sampai lagu ataupun permainan ini tergerus oleh waktu dan dilupakan.
Nah, Parents, itulah sejarah awal mula munculnya lagu cublak cublak suweng dan artinya. Di balik lagu sederhana itu ternyata tersimpan kebijaksanaan yang patut diteladani ya. Yuk, ajarkan anak-anak kita tentang arti lagu ini. Kalau bukan kita yang melestarikan budaya sendiri, siapa lagi?
Baca juga:
Kaya Budaya! 123 Jenis Tarian Tradisional dari Berbagai Daerah di Indonesia
Intip 9 Referensi Permainan Tradisional Khas Sunda untuk Anak, Seru dan Menghibur!
Mengenal Calung, Alat Musik Tradisional yang Menghasilkan Harmoni Indah dan Khas