Crown gigi atau mahkota tiruan gigi merupakan sebuah penutup yang digunakan untuk menyiasati gigi yang rusak. Benda ini terbuat dari berbagai bahan termasuk di antaranya logam atau porselen.
Parents mungkin memilikinya di bagian atas geraham yang jarang terlihat, kecuali ketika menguap atau membuka mulut dengan lebar. Crown pada bagian tersebut dirancang agar bentuk gigi sesuai dengan gigi-gigi lainnya.
Selain itu, fungsi dari mahkota tiruan ini juga untuk menutup bagian-bagian tertentu pada gigi agar bentuk dan ukurannya kembali seperti semula sehingga memperbaiki tampilan gigi secara menyeluruh.
Crown gigi menjadi salah satu alternatif yang banyak dipilih oleh masyarakat dengan permasalahan gigi. Tujuannya untuk membuat tampilan giginya lebih rapi dan bentuknya lebih indah sehingga meningkatkan percaya diri.
Artikel Terkait: Ajarkan Si Kecil Menjaga Kebersihan Sejak Dini dengan 7 Sikat Gigi Pilihan
Jenis Material Crown Gigi
Crown permanen dapat dibuat dari baja tahan karat, semua logam (seperti emas atau paduan lainnya), porselen yang menyatu dengan logam, semua resin, atau semua keramik.
1. Stainless Steel
Crown stainless steel adalah crown prefabrikasi yang digunakan pada gigi permanen, terutama sebagai tindakan sementara. Fungsinya utnuk melindungi gigi atau tambalan crown sementara.
Untuk anak-anak, mahkota tiruan ini dibuat dari baja tahan karat dan dipasang pada bagian atas gigi sulung. Hal ini dilakukan untuk melindungi gigi dari kerusakan.
Secara umum, mahkota baja tahan karat digunakan untuk gigi anak-anak karena tidak memerlukan banyak konsultasi dokter untuk memasangnya sehingga lebih hemat biaya. Daripada memasang mahkota yang dibuat khusus dan perawatan gigi profilaksis yang diperlukan untuk melindungi gigi tanpa crown.
2. Logam
Logam yang digunakan dalam pembuatan mahkota gigi termasuk paduan yang memiliki kandungan emas atau platinum yang tinggi, atau paduan logam dasar (misalnya, paduan kobalt-kromium dan nikel-kromium).
Mahkota logam dapat menahan gaya menggigit dan mengunyah dengan baik sekaligus lebih awet dan tahan dari aus. Warna metalik dan harga emas yang mahal adalah kelemahan utama dari jenis ini sehingga cocok untuk gigi geraham yang tak terlihat.
3. Campuran Porselen dan Logam
Mahkota berbahan porselen dan logam dapat dicocokkan warnanya dengan gigi asli. Sayangnya crown berbahan ini lebih cepat aus dibandingkan dengan yang berbahan logam atau resin. Selain itu, bahan porselen juga muda pecah atau retak. Namun, kelebihannya gigi porselen dapat diubah mirip dengan aslinya.
Sebaiknya, sebelum memilih jenis bahan yang digunakan, konsultasikan lebih dulu ke dokter spesialis gigi agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, ada beberapa pertimbangan dalam memilih material crown yakni:
- Lokasi gigi
- Banyaknya gigi yang terlihat saat tersenyum
- Posisi jaringan gusi
- Bagian gigi yang membutuhkan crown
- Banyaknya gigi asli yang tersisa
- Warna pada gigi
Jenis-Jenis Crown
Berikut ini jenis-jenis mahkota tiruan gigi yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan perawatan dan pengobatan.
1. Crown Gigi Sementara
Seperti namanya, ini adalah crown yang hanya bisa digunakan dalam waktu singkat. Dalam pemasangannya, dokter gigi akan menempelkan mahkota tersebut dengan perekat yang mudah dilepas sehingga tidak sekuat jenis yang permanen. Hal ini biasanya dipakai sebagai pertolongan pertama sambil menunggu crown permanen dibuat.
2. Crown Gigi Satu Hari
Parents juga bisa memperoleh crown gigi hanya sekali pertemuan dengan dokter. Beberapa klinik gigi menawarkan pemasangan mahkota pada hari yang sama menggunakan salah satu dari beberapa metode yang melibatkan desain berbantuan komputer/manufaktur berbantuan komputer (CAD/CAM). Biasanya bahan yang digunakan dalam jenis pembuatan crown ini ialah keramik.
3. Onlay atau 3/4 Crown pada Gigi
Beberapa pasien hanya membutuhkan sebagian dari giginya untuk ditutupi dengan mahkota sehingga dokter akan menyarankan menggunakan 3/4 crown ini sebagai gantinya.
Artikel Terkait: 4 Merek Pasta Gigi yang Aman untuk Ibu Hamil, Tak Sampai 100 Ribu!
Siapa yang Membutuhkan Crown?
Jika Parents memiliki bagian gigi yang berongga terlalu besar, maka crown bisa jadi alternatif untuk merapikan dan menutup rongga tersebut. Selain itu, Parents juga membutuhkan mahkota tiruan gigi jika memiliki kondisi berikut ini:
- Kerusakan gigi parah
- Gigi retak
- Gigi melemah
Pengobatan ini juga dianjurkan untuk mengikuti saluran akar pada gigi, karena gigi lebih rapuh dan membutuhkan perlindungan. Parents mungkin butuh mahkota gigi jika Anda kehilangan gigi, dan dokter gigi perlu memasang jembatan gigi atau implan gigi.
Selain itu, Parents juga akan membutuhkan pengobatan ini apabila gigi patah dan dokter gigi perlu memasang jembatan gigi atau implan gigi.
Artikel Terkait: Jangan biarkan gigi anak gigis dan menghitam! Atasi dengan 6 tips ini
Prosedur Melakukan Crown pada Gigi
Melansir dari WebMD, ada sejumlah hal yang penting untuk dipersiapkan sebelum melakukannya. Dijelaskan bahwa biasanya pada tahapan awal, membutuhkan dua kali kunjungan ke dokter yakni untuk persiapan dan menentukan lokasi pemasangan mahkota.
1. Kunjungan Pertama: Memeriksa dan Mempersiapkan Gigi
Pada kunjungan pertama untuk persiapan pemasangan mahkota, dokter gigi akan mengambil beberapa sinar-X untuk memeriksa akar gigi yang menerima crown dan dan tulang di sekitarnya. Jika gigi mengalami kerusakan yang besar atau jika ada risiko infeksi hingga cedera pada pulpa gigi maka perawatan saluran akar dapat dilakukan terlebih dahulu.
Sebelum proses pembuatan crown dimulai, dokter akan membius (mati rasa) gigi dan jaringan gusi di sekitar gigi. Selanjutnya, gigi yang menerima mahkota dibentuk kembali di sepanjang permukaan dan sisi kunyah untuk memberi ruang bagi crown.
Jumlah gigi yang ditanggalkan tergantung pada jenis mahkota tiruan yang digunakan. Sebaliknya, jika sebagian besar gigi hilang (karena pembusukan atau kerusakan), dokter gigi menambal gigi dan menggunakan bahan tambal untuk membangun gigi guna menopang crown.
Setelah membentuk gigi, dokter biasanya akan menggunakan pasta atau dempul untuk memberi kerangka pada gigi yang akan diberikan mahkota. Tak jarang kerangka ini dibuat menggunakan peralatan digital.
Pencetakan gigi di bagian atas dan bawah untuk pemasangan crown juga akan dibuat agar memastikan bahwa crown tidak memengaruhi gigitan atau cara berbicara maupun mengunyah.
Cetakan akan dikirim ke laboratorium gigi tempat mahkota tiruan itu dibuat. Lalu akan diberikan ke dokter gigi dalam 2-3 minggu. Jika crown terbuat dari porselen, dokter gigi juga akan memilih warna yang paling cocok dengan warna gigi.
Selama kunjungan pertama ini, dokter juga akan membuat crown sementara untuk menutupi dan melindungi gigi yang dipreparasi selama pembuatan crown. Crown ini biasanya dibuat dari akrilik dan ditahan menggunakan semen sementara.
2. Kunjungan Kedua: Pemasangan Crown Gigi Permanen
Pada kunjungan kedua, dokter gigi akan melepas mahkota sementara dan memeriksa kecocokan serta warna crown permanen. Jika semuanya dalam kondisi baik, maka Parents akan dibius dengan anestesi lokal untuk menghilangkan rasa sakit selama pemasangan crown secara permanen.
Artikel Terkait: 6 Merek Pasta Gigi untuk Anak, Si Kecil Pasti Semangat Sikat Gigi!
Tips Merawat Crown pada Gigi
Setelah crown dipasang, penting untuk merawatnya dengan baik agar tidak infeksi dan crown awet. Melansir dari Healthline, berikut tips merawatnya:
1. Menyikat Gigi dengan Hati-Hati
Berlatih menyikat dengan hati-hati. Jika Anda belum menyikat gigi dua kali sehari, inilah saatnya untuk memulai. Pertimbangkan untuk menggunakan pasta gigi untuk gigi sensitif jika mahkota tiruan Anda sensitif panas atau dingin.
2. Gunakan Benang Gigi
Sebaiknya gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi dari sisa makanan agar tidak jadi penyebab kuman. Selain itu, benang gigi juga membantu menjaga kondisi gigi agar tetap prima.
3. Hindari Mengunyah Makanan yang Terlalu Keras
Mengunyah es atau makanan keras dapat menyebabkan mahkota Anda retak, terutama jika Anda memiliki crown yang terbuat dari bahan porselen.
Itulah serba serbi mengenai crown gigi sebagai salah satu alternatif pengobatan dan perawatan gigi. Apakah Parents berminat menggunakannya?
Baca Juga:
Ingin memutihkan gigi secara instan? Waspadai 5 efek samping bleaching gigi