Semua orangtua tentu ingin menjaga buah hatinya. Baik ketika ibu sedang bersama anak, ataupun saat sang ibu tidak bisa mendampingi anaknya. Hal ini pula yang mendorong Natalie Bell, seorang ibu 5 anak untuk membuat cover seat belt untuk anaknya yang menderita tuna rungu.
Cover seat belt tersebut dibuat dari material Velcro sehingga dapat juga ditempelkan pada tas anaknya. Dan memiliki warna terang sehingga dapat mudah terlihat.
Saat Natalie memosting cover seat belt bertuliskan “I am deaf, i have a cochlea implant” ke media sosial, seketika postingannya menjadi viral. Banyak yang mengakui bahwa cover seat belt tersebut akan sangat berguna bagi anak berkebutuhan khusus kalau-kalau mereka mengalami kecelakaan.
Cover seat belt khusus untuk anaknya yang tuli menjadi viral dalam semalam
Natalie Bell baru saja menyelesaikan cover seatbelt pertamanya minggu lalu karena ia khawatir terhadap keselamatan anaknya Shae jika mengalami kecelakaan di jalan.
Bagaimana jika paramedis tak mengetahui kondisinya yang dilarang melakukan MRI karena memiliki implan koklea?
“Siapa pun bisa menemukan anak saya kecelakaan di jalan, jadi sangat aman jika memberi tanda bahwa ia tak bisa melakukan MRI karena telinganya memiliki implan koklea.”
“Saya tak menyangka apa yang saya lakukan ini bisa diketahui oleh seluruh dunia. Ponsel saya juga tak henti-hentinya berdering.”
Artikel terkait: Aziza, Gadis Kecil yang Bangkit Memecah Sunyi dari Tuli Bawaan Lahir
Bell juga mengungkapkan, bahwa banyak sekali respon positif yang didapatnya. Salah satunya datang dari seorang polisi dan pemadam kebakaran yang sangat mengapresiasi produknya.
Aksesoris untuk informasi keadaan darurat seperti ini akan sangat dibutuhkan oleh orang-orang yang memiliki kondisi medis yang serius. Apalagi jika insiden yang dialami cukup parah dan tak bisa berkomunikasi dengan petugas medis.
Di waktu luangnya kini, Bell memproduksi cover seatbelt khusus lainnya untuk dijual kepada masyarakat. Ia juga mendapatkan permintaan untuk membuatkannya dalam bahasa lainya. Namun untuk saat ini, ia hanya memproduksi versi Bahasa Inggris saja.
Artikel terkait: Lihat Reaksi Mengharukan Bayi Terlahir Tuli ini Saat Pertama Kali Mendengar Suara Ibunya
“Produk ini akan sangat membantu paramedis dan bantuan kecelakaan lainnya yang ada di lokasi kejadian untuk mereka yang memiliki kondisi khusus,” ungkapnya.
Selain untuk kondisi seperti anaknya yang tuli, masih banyak kondisi-kondisi medis lainnya yang akan sangat terbantu dengan produk ini. Penderita difabel lainnya, penderita penyakit serius seperti diabetes tipe I, dan kondisi medis yang berkaitan dengan usia lanjut.
Wah, kira-kira ada nggak ya yang mau memproduksi aksesoris seperti itu di Indonesia ini? Pasti akan sangat berguna untuk masyarakat banyak ya. Atau mungkin Parents yang memiliki anak berkebutuhan khusus bisa segera mencobanya di rumah, yuk!
Untuk menjaga keselamatan anak, ada beberapa prinsip yang perlu Parents lakukan. Apa saja?
Tidak bisa dipungkiri, merawat dan mendidik anak berkebutuhan khusus akan memiliki tantangan yang jauh lebih besar.
Anak berkebutuhan khusus ini meliputi tunagrahita (mental retardation) atau anak dengan hambatan perkembangan (child with development impairment), kesulitan belajar (learning disabilities) atau anak yang berprestasi rendah, hiperaktif (Attention Deficit Disorder with Hyperactive ), tunarungu wicara (communication disorder and deafness), tunanetra atau anak dengan hambatan penglihatan (partially seing and legally blind), atau Autism Spectrum Disorder (ASD).
Sama dengan anak lainnya, anak-anak dengan kebutuhan khusus ini tentu perlu juga perlu dibekali dengan beragam informasi, termasuk keterampilan, termasuk yang terkait dengan keamanan.
Caranya, bisa berbagai macam pembiasaan. Parents tentu perlu mengajarka dengan sabr dan berulang-ulang hingga anak dapat melakukannya secara mandiri.
1. Children see, children do. Untuk itu, salah satu langkah yang penting untuk melati dan menjaga keamaan anak juga terkait menjadi contoh yang baik. Misalnya, saat berkendara, pastikan untuk tidak melanggar rambu lalu lintas. Termasuk memperlihatkan kebiasaan menggunakan seat belt atau mengenakan helm.
2. Saat keluar rumah, ajarkan anak untuk selalu dekat dengan orang yang dikenal.
3. Beri informasi tentang pentingnya selalu hati-hati di mana pun berada.
Semoga infornasi ini bermanfaat.
Sumber: ABC
Baca juga:
Kisah Iftiyah, Bayi yang Alami Katarak, Tuli, dan Gangguan Jantung Bawaan Akibat Rubella