Parents, sungai merupakan bagian dari lingkungan yang banyak dimanfaatkan manusia. Sayangnya, masih banyak air sungai di tanah air yang tercemar. Air sungai yang tercemar akan mempunyai ciri khusus yang tentu saja berlawanan dengan ciri- ciri air yang sehat. Beberapa ciri dari air yang tercemar ini bisa terlihat secara kasat mata maupun harus melalui penelitian terlebih dahulu. Penting untuk mengetahui ciri sungai tercemar agar kita bisa lebih waspada dalam menggunakan atau mengonsumsi air sungai.
Apa saja sih ciri sungai tercemar yang Parents patut ketahui? Simak bersama yuk!
Artikel terkait: 9 Pencemaran Lingkungan Serta Dampaknya Bagi Bumi dan Kesehatan, Parents Perlu Tahu
8 Ciri Sungai Tercemar
Dilansir dari ilmugeografi.com (16/05/16), ciri ciri air sungai yang tercemar adalah sebagai berikut:
1. Perubahan Warna pada Air
Ciri dari air sungai tercemar yang dapat dilihat dengan kasat mata adalah terdapat perubahan warna pada air tersebut. Air yang sehat terlihat jernih dan tidak berwarna.
Ketika air yang seharusnya jernih atau tidak berwarna ini tiba- tiba berubah warna, maka hal ini menandakan bahwa air berisiko tercemar. Perubahan warna ini terjadi karena ada zat yang mencemari tersebut atau polutan, misalnya limbah industri.
2. Air Memiliki Bau Aneh
Selain terjadi perubahan pada warna, salah satu ciri dari air sungai yang tercemar adalah mempunyai perubahan pada bau. Air yang sehat biasanya tidak berbau. Saat menemui air yang memiliki bau maka air itu beresiko tercemar oleh zat polutan tertentu.
Biasanya bau yang ditimbulkan dari air yang tercemar ini adalah bau yang aneh, menyengat, ataupun busuk. Perubahan pada bau pada air sungai dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti limbah industri, pertanian, atau rumah tangga.
3. Air Memiliki Rasa
Air yang sehat adalah air yang tidak memiliki rasa, alias hambar. Sehingga kalau Parents menemukan air yang memiliki rasa tertentu, seperti asin, asam, pahit, (dengan catatan bahwa air tersebut tidak sengaja ditambah dengan zat perasa), maka air tersebut harus dipertanyakan kemurniannya.
Ada banyak sekali zat yang mencemari air ini sehingga mengalami perubahan rasa. Beberapa polutan yang dapat menyebabkan perubahan pada rasa air adalah limbah rumah tangga, limbah cair dari pupuk, atau limbah industri.
Artikel terkait: 10 Daftar Sungai Terpanjang di Dunia, Sungai Nil hingga Sungai Amazon
4. Derajat Keasaman atau pH Air Tidak Netral
Derajat keasaman atau pH air merupakan salah satu titik ukur sehatnya air sungai. Air sungai yang normal memiliki pH netral, yaitu sekitar 7. Air sungai yang tercemar akan memiliki pH yang kurang atau lebih dari pH normal, yakni berkisar antara 4 hingga 6 atau 8 atau 9.
Organisme yang hidup di air lebih menyukai suhu yang mendekati netral. Sehingga jika pH di air tersebut semakin jauh dari netral maka bisa saja mengganggu kelangsungan hidup biota perarian.
5. Air Mengalami Perubahan Suhu
Pada kondisi normal, air sungai mempunyai suhu yang lebih rendah daripada suhu lingkungan, sehingga tak heran air sungai terasa lebih dingin. Misal suhu pada lingkungan kita dapati sebesar 30 derajat Celcius, maka suhu air normal di lingkungan tersebut sekitar 25 sampai 27 derajat Celcius. Nah, jika Parents menemui air yang tidak dipanaskan atau dalam kondisi normal ini mempunyai perbuhan suhu, maka hal ini mengindikasikan bahwa air bisa saja tercemar.
Misalnya, jika air digunakan sebagai pendingin mesin di pabrik, maka air tersebut akan menyerap banyak kalor dari mesin- mesin pabrik. Akibatnya, kalor yang terserap oleh air ini berjumlah banyak sehinga suhu air menjadi meningkat. Maka dari itulah, air yang digunakan sebagai pendingin mesin harus diolah terlebih dahulu sebelum di buang ke sungai.
6. Terdapat Endapan atau Bahan Terlarut
Endapan adalah bahan- bahan yang terdapat di dasar air. Sedangkan bahan terlaruh merupakan bahan atau zat yang dapat bercampur menjadi satu dengan air tanpa kita sadari, yang tidak menimbulkan sisa (endapan atau ampas).
Jika keduanya tercampur, maka bisa menimbulkan perubahan pada warna, rasa, bau, dan pH atau derajat keasaman pada air. Contoh bahan yang menjadi endapan atau bahan terlarut adalah sampah sisa- sisa rumah tangga, limbah pertanian seperti sisa insektisida, tumpahan minyak dan oli, dan sebagainya.
Artikel terkait: 12 Sungai Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya di Indonesia
7. Kelebihan Jumlah Mikroorganisme
Tidak semua mikroorganisme bersifat baik, ada beberapa yang mungkin bersifat sebagai patogen, yaitu pembawa penyakit. Dalam menguraikan sampah, mikroorganisme di sungai membutuhkan jumlah oksigen yang banyak.
Hal ini menyebabkan oksigen yang ada di perairan tersebut akan semakin sedikit. Oksigen yang semakin sedikit akan memgganggu kelangsungan hidup hewan serta tumbuhan yang hidup di perairan tersebut. Bahkan bisa menyebabkan kematian biota perairan.
8. Meningkatnya Radioaktivitas Air
Zat radioaktif yang berasal dari aktivitas manusia ini sangat mungkin menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar. Sehingga apabila terdapat banyak zat radioaktif di suatu air, maka air tersebut sangat beresiko tercemar.
Itulah beberapa ciri atau tanda- tanda dari air yang tercemar. Mari kita jaga lingkungan dari pencemaran air, pencemaran udara maupun pencemaran tanah.
Baca juga:
id.theasianparent.com/fakta-sungai-aare
id.theasianparent.com/danau-terbesar-di-dunia
id.theasianparent.com/air-terjun-temburun