Parents, Perhatikan 10 Ciri Penyakit Mental yang diderita oleh Anak ini

Mengetahui ciri penyakit mental yang ada pada anak sangat penting dilakukan. Jangan sampai kita terlambat tahu sehingga terlanjur merugikan diri sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memiliki anak yang mempunyai penyakit mental bukanlah akhir dari segalanya. Agar penanganan penyakit mental pada anak dapat maksimal, Anda perlu mengenali ciri penyakit mental yang ada pada anak.

Banyak orang belum memahami bahwa penyakit mental bisa diderita oleh siapa saja. Bahkan, ada banyak orang yang mengidap penyakit mental namun tak menyadarinya.

Jika Anda mengabaikan tandanya, maka Anda akan makin memperparah penyakit anak. Maka, sebelum penyakit tersebut merugikan dirinya sendiri maupun orang lain,

Kenali 13 tanda ciri penyakit mental berikut ini:

1. Mengalami kesulitan di sekolahnya

Jika anak Anda mengalami kesulitan konsentrasi, tidak bisa diam, dan tampak lambat untuk mengerti pelajaran maupun instruksi gurunya, barangkali ia memiliki kecenderungan penyakit mental. Misalnya ADHD.

Artikel terkait: Gejala, ciri, dan cara atasi anak ADHD.

2. Anak Anda gemar memukul ataupun membully temannya

Sekalipun Anda mengajarkan nilai-nilai kebaikan padanya, ia akan tetap menindas temannya sendiri karena itu membuatnya merasa puas dan berkuasa. Kenali ciri anak yang memiliki kecenderungan psikopat maupun sosiopat sejak dini untuk meredakan penyakitnya.

3. Menyakiti diri sendiri

Tantrum pada anak-anak sering dianggap sebagai hal biasa, apalagi jika usianya masih balita. Namun, jika ia mulai menyakiti dirinya sendiri dan merasa lega setelahnya, maka Anda wajib waspada adanya kecenderungan penyakit mental berupa menyakiti diri sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Menghindari keluarga dan teman

Menjadi seorang introvert adalah hal yang lumrah. Namun, jika ia memang benar-benar menghindari interaksi dengan orang lain, barangkali ia menderita asperger syndrome. 

Artikel terkait: Ciri Asperger syndrome.

5. Perubahan mood secara cepat

JIka suatu hari ia tampak bahagia dan tiba-tiba saja muram, maka waspadai durasi perubahan moodnya. Apabila terjadi secara cepat, barangkali ia memiliki kecenderungan gangguan bipolar yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon da,am tubuhnya.

6. Anak mengalami kemarahan yang meledak maupun ketakutan berlebihan terhadap sesuatu

Penyakit mental yang anak alami ini akan membuatnya merasa tidak tenang. Ia bisa meledak sewaktu-waktu maupun gemetar ketakutan karena hal-hal kecil. Ia akan mudah panik terhadap segala sesuatu.

Artikel terkait: Mengatasi gangguan kepanikan (anxiety disorder) pada anak.

7. Lemas dan tak punya gairah hidup

Orang tua yang melihat kondisi anaknya seperti ini akan menganggap bahwa anaknya malas. Sebenarnya merasa lemas dan tak punya gairah hidup itu berhubungan dengan kesehatan mentalnya, depresi misalnya. Periksakan anak segera, terutama saat ia dalam fase putus asa dengan hidup ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

8. Susah tidur dan sering mimpi buruk

Trauma mendalam pada anak akan membuatnya susah tidur dan mimpi buruk. Pada penderita Gangguan Stres Paska Trauma (Post Trauma Stress Disorder/PTSD), hal ini adalah respon normal dari peristiwa tak normal.

9. Mengeluh soal tubuh

Anak yang merasa gendut, merasa jelek, dan sering komplain atas tubuhnya sendiri adalah ciri kuat bahwa ia memiliki penyakit mental. Ia akan sulit menerima keadaan fisiknya sendiri karena ia membenci tubuhnya sekalipun orang lain mengatakan bahwa ia adalah anak cantik ataupun tampan.

10. Anak susah makan maupun terlalu banyak makan

Anak yang mengalami gangguan makan (eating disorder) akan sulit makan maupun terlalu banyak makan. Ini dapat menyebabkan mereka menderita anorexia ataupun obesitas yang berbahaya untuk tumbuh kembang maupun penampilannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah membaca tulisan tentang ciri penyakit mental di atas, Anda tak perlu malu memiliki anak yang punya kecenderungan penyakit mental. Lebih baik mengetahuinya dari sekarang daripada terlambat maupun malah tak mengetahuinya.

Terapi dan medikasi ke psikolog maupun psikiater barangkali diperlukan di sini agar membantu anak mengontrol penyakit mentalnya. Sama halnya penyakit fisik, anak dengan penyakit mental tidak boleh didiskriminasi atas nama apapun.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Referensi: Psychology Today, Web MD, Mayo clinic.

Baca juga:

id.theasianparent.com/tindakan-orangtua-yang-membuat-anak-alami-gangguan-bipolar/

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

Syahar Banu