Parents, pasti tahu kan kalau kehidupan setelah pernikahan tidak melulu bahagia dan berjalan mulus. Ada masanya sebuah rumah tangga dilanda konflik seperti masalah pekerjaan, percintaan, hingga perasaan yang berubah. Nah untuk para Ayah, apakah Anda dapat mengenali ciri istri tidak bahagia dalam pernikahan? Dan jika Bunda seorang istri, apakah Anda akan mengenali tanda-tanda dalam diri Anda tersebut?
Tidak memungkiri bahwa ketidakbahagiaan salah satu pasangan akan mempengaruhi kebahagian pasangan lainnya dan pernikahan itu sendiri. Anda berdua mungkin merasakan apa yang tidak dapat Anda definisikan, apalagi menjelaskan.
Menurut Marni Feuermen, PsyD, terapis pernikahan di Boca Rato mengatakan bahwa pernikahan yang tidak bahagia cukup umum. Dalam banyak kasus, Feuermen menjelaskan, pernikahan mengalami masalah komunikasi yang diakui oleh salah satu pasangan dan yang lainnya menolak untuk mengakuinya.
Ini mungkin terjadi karena tujuan hidup seseorang telah berubah, atau mereka merasa kekhawatirannya tidak pernah dianggap serius. Dalam kasus lain, kedua pasangan menemukan diri mereka terjebak dalam pola yang tidak sehat seperti pertengkaran yang terus menerus terjadi.
Tetapi, ketika menemukan diri Bunda dalam pernikahan yang tidak bahagia itu tidak berarti harus berujung perceraian. Jika kedua orang itu mau memperbaiki hubungan mereka, mungkin masih ada harapan.
Oleh karenanya, Bunda harus mencari tahu apakah Anda hanya mengalami masa sulit dalam pernikahan atau benar-benar berada dalam pernikahan yang tidak bahagia. Untungnya, berikut ini tersedia 12 tanda yang diinformasikan para ahli untuk membantu Anda mengetahuinya.
Artikel Terkait: 7 Tanda Seseorang Siap untuk Menikah Menurut Psikolog Roslina Verauli
12 Ciri Istri Tidak Bahagia dalam Pernikahan
1. Berhenti Ingin Berhubungan Seks
Tentu, libido setiap orang berbeda, tetapi jika Anda dan pasangan beralih dari beberapa kali seminggu menjadi setiap beberapa bulan, ada kemungkinan besar setidaknya salah satu dari Anda merasa ditolak dan tidak diinginkan.
Pada saat yang sama, jika seorang perempuan secara nyata tertutup dari seks, atau bahkan kasih sayang fisik secara umum, dia mungkin tidak bahagia dan ada lebih banyak hal yang terjadi.
Jika Bunda adalah perempuan itu, apakah Anda mengkomunikasikan kebutuhan, kekecewaan, dan ketidakbahagiaan Anda? Bagi seorang perempuan, peningkatan hasrat seksual berakar pada komunikasi.
2. Memiliki Fantasi Perceraian
Apabila Anda secara rutin berfantasi tentang kehidupan tanpa pasangan Anda atau membandingkan kehidupan nyata dengan kehidupan imajiner, di mana Anda menikah dengan orang lain adalah tanda bahwa Anda tidak lagi tertarik pada pasangan.
3. Menutup Diri dan Merasa Tidak Didengar
Mendengar satu sama lain dengan hati adalah salah satu cara yang membuat pernikahan benar-benar intim dan kuat. Jika seorang istri merasakan bahwa apa yang dia katakan hanya masuk ke telinga yang satu dan keluar dari telinga yang lain, dia mungkin akan menutup diri sama sekali.
Hal ini dapat menghambat keintiman emosional yang membuat pernikahan tidak hanya berhasil tetapi juga berkembang. Dan ketika seorang perempuan sudah merasa tidak didengar, motivasinya untuk menjadi pendengar yang baik menghilang.
Artikel Terkait: Cek, Ini 10 Ciri Suami Tidak Bertanggung Jawab kepada Keluarga
4. Meminimalkan Kekhawatiran Satu Sama Lain
Seringkali, kata Feuerman, pernikahan yang tidak bahagia berakar pada ketidakseimbangan di mana satu orang berpikir bahwa mereka lebih unggul dari pasangannya dan mengabaikan perasaan pasangannya. Yang ini sangat tidak boleh terjadi dalam sebuah pernikahan.
Jika Anda terus berlomba-lomba untuk menang dalam diskusi dengan pasangan, Anda mungkin tidak akan melihat nilai dalam apa yang dikatakan oleh pasangan Anda. Tentunya, ini dapat memengaruhi pernikahan Anda.
5. Selalu Merasa Sendirian
Ketika Anda sedang bersantai di sofa dengan pasangan, namun Anda merasa mereka tampak lebih tertarik pada ponselnya itu bisa menjadi tanda bahwa Anda berdua tidak di hubungan yang kokoh lagi.
6. Berhenti Mengurus Diri Sendiri
Sangat sulit untuk menemukan nilai dalam semua keributan perawatan diri ketika Anda bahkan tidak menghargai diri sendiri. Dan kurangnya nilai tersebut, baik dari diri sendiri atau pasangan Anda adalah jalan singkat menuju ketidakbahagiaan.
Jika seorang perempuan yang pernah memiliki jadwal olahraga yang teratur, berpakaian rapi, dan makan sehat, namun mendadak berubah 180 derajat, Anda mungkin tidak bahagia.
7. Mulai Berbicara dengan Teman Pria
Jika seorang perempuan merasa tidak bahagia dalam pernikahannya, kemungkinan besar akan terjadi perselingkuhan emosional. Dan apabila Anda semakin sering berbicara atau menghabiskan waktu dengan teman-teman pria maupun perempuan, perubahan itu mungkin berakar pada ketidakbahagiaan.
Sebab ketika seorang suami berhenti menjadi orang kepercayaan utamanya, itu pertanda bahwa seorang perempuan tidak bahagia dalam pernikahannya.
Artikel Terkait: Teganya Sang Suami, Pergi Tinggalkan Istri yang Terpaksa Jualan Jagung di Tepi Jalan
8. Kesenangan Hilang
Kata Feuermen, ini mungkin terdengar sederhana, tetapi keterputusan dalam suatu hubungan dapat dikaitkan dengan humor. Penting bagi pasangan untuk menemukan kemudahan ketika segalanya menjadi berat, salah satunya adalah dengan tertawa.
Namun jiika Anda dan pasangan tidak bisa lagi bercanda dan menertawakannya, itu berarti Anda berdua berada dalam kebiasaan negatif yang mungkin perlu dihilangkan segera.
9. Mulai Memiliki Penyakit Fisik
Seperti diketahui tubuh dan pikiran saling terkait erat. Dan ketika seseorang mengalami depresi, tubuhnya akan menderita.
Pola tidur berubah, kebiasaan makan berubah, dan semuanya terasa sakit. Seseorang yang tidak bahagia atau depresi untuk waktu yang lama mungkin mulai mengalami masalah pencernaan, penurunan penglihatan, sakit kepala, dan sakit punggung kronis,
10. Ada yang Selingkuh
Bahkan jika Anda dan pasangan mengira telah move on setelah salah satu dari Anda berselingkuh, Anda mungkin masih menyimpan perasaan dendam yang telah Anda tanamkan jauh di lubuk hati.
Rasa sakit dari luka yang belum sembuh dapat muncul dalam beberapa cara, termasuk membuat pasangan Anda merasa bersalah atas sesuatu yang Anda katakan atau lakukan untuk mereka.
Anda tidak perlu melupakan perselingkuhan yang pernah terjadi, kata Feuermen, tetapi jika Anda dan pasangan tampaknya tidak bisa melewatinya setelah berusaha sebaik mungkin. Kalian berdua mungkin harus mengakui bahwa kalian tidak bahagia dan berdiskusi untuk jalan keluarnya.
11. Pasangan Bukan Lagi Orang Kepercayaan Anda
Setiap jenis hubungan membutuhkan transparansi untuk bertahan. Feuermen tidak mengatakan bahwa Anda tidak akan pernah bisa merahasiakan hal-hal tertentu, tetapi berbagi informasi tentang hari Anda kepada pasangan adalah hal yang wajar.
Jadi, jika Anda mulai menemukan diri Anda menceritakan lebih banyak detal tentang hari Anda kepada orang lain daripada pasangan, Anda mungkin memiliki beberapa masalah kepercayaan untuk diselesaikan.
12. Tidak Ada Perdebatan
Perkelahian dingin bisa terasa lebih buruk daripada memiliki argumen verbal. Tentu saja, banyak pertempuran itu sangat mengkhawatirkan, tetapi tidak berkelahi sama sekali? Itu berarti Anda mungkin tidak berpikir ada yang layak diperjuangkan dalam hubungan Anda.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa mengajak pasangan Anda untuk menuliskan perasaan masing-masing. Sehingga Anda berdua dapat mengartikulasikannya dengan lebih baik kepada pasangan alih-alih marah atau acuh tak acuh.
Kemudian cobalah untuk mendengarkan pasangan untuk terakhir kalinya dengan catatan Anda harus berpikiran terbuka, katakan apa yang Anda inginkan, dan kemudian membuat resolusi bersama. Jika cara itu tidak berhasil, bawa masalah Anda ke profesional yang dapat membantu mengatasinya.
Itulah ciri seorang perempuan yang tidak bahagia dalam pernikahannya. Jika Ayah atau Bunda mengenali tanda-tanda tersebut, segera ambil tindakan. Kebahagiaan dan umur panjang pernikahan Anda bergantung padanya.
***
Baca juga:
Bunda Perlu Tahu, Ini Ciri-Ciri Suami Bahagia dalam Pernikahan
Ini 7 Ciri-ciri Suami dan Ayah Idaman, Apakah Pasangan Anda Memilikinya?
Begini Ciri Ayah yang Pintar Kelola Keuangan Keluarga, Suami Termasuk?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.