Sering bisa merasakan emosi dan energi dari orang-orang di sekitar? Coba cek ciri-ciri orang yang empath berikut ini. Anda mungkin memiliki bakat itu.
Apa Itu Empath?
Empath adalah istilah spiritual untuk seseorang yang mampu merasakan emosi dari orang-orang sekitar mereka, hingga emosi mereka sendiri.
Mengutip Healtline, Dr. Judith Orloff, seorang pionir di bidang empath, menggambarkan empath sebagai orang-orang yang menyerap kegembiraan dan emosi lainnya seperti “spons emosional”.
Dalam bukunya “The Empath’s Survival Guide: Life Strategies for Sensitive People,” Judith menulis bahwa seorang empath tidak memiliki filter yang digunakan kebanyakan orang untuk melindungi diri mereka sendiri dari rangsangan yang berlebihan. Orang yang empath tidak bisa tidak menyerap emosi dan energi di sekitarnya, apakah itu baik, buruk, atau sesuatu di antaranya.
Kim Egel, seorang terapis yang berbasis di San Diego, memperluas pengertian empath: “Empath memiliki kepekaan yang lebih tinggi terhadap rangsangan luar seperti suara, kepribadian, dan lingkungan yang sibuk. Mereka membawa banyak hati dan perhatian ke dunia dan merasakan hal-hal dengan sangat dalam.”
Apakah Anda merasakan hal yang demikian? Cek apakah ciri-ciri orang yang empath berikut ini ada pada diri Anda.
Artikel terkait: 6 Cara membesarkan anak yang penuh empati dan peduli pada orang lain
7 Ciri-ciri Orang yang Empath
1. Mudah berempati
Istilah empath berasal dari empati, yaitu kemampuan untuk memahami pengalaman dan perasaan orang lain di luar perspektif Anda sendiri.
Misalnya ada kejadian begini, teman Anda baru saja kehilangan anjingnya. Jika Anda berempati, Anda dapat memahami tingkat rasa sakit yang dia alami, bahkan meski Anda belum pernah mengalami kehilangan hewan peliharaan seperti dia.
Tetapi sebagai seorang empath, Anda bisa merasakan emosi yang lebih mendalam. Anda benar-benar merasakan bahwa kesedihan dari kehilangan adalah pengalaman Anda sendiri. Dengan kata lain, rasa sakit dan kebahagiaan orang lain menjadi rasa sakit dan kebahagiaan Anda sendiri.
2. Merasa kelelahan jika terlalu dekat atau intim dengan orang lain
Empath sering mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan romantis maupun terlalu dekat dengan seseorang. Ini karena ketika ia menghabiskan terlalu banyak waktu dengan seseorang, jiwanya kelelahan hingga menyebabkan stres, kewalahan, atau khawatir kehilangan diri sendiri dalam hubungan.
Seorang empath juga bisa merasakan kelebihan sensorik atau “saraf yang tegang” karena terlalu banyak berbicara atau menyentuh. Tetapi ketika Anda mencoba mengungkapkan kebutuhan Anda untuk “me time”, Anda pun menyerap perasaan terluka dari pasangan Anda, sehingga membuat Anda merasa lebih tertekan.
Untuk menanggulangi rasa kelelahan ini, Anda disarankan menetapkan batasan yang sehat dan jelas. “Anda harus tahu bagaimana menjaga diri agar energi dan cadangan emosional Anda tidak terkuras,” ujar Kim Egel.
Artikel terkait: 8 Contoh Sikap Empati untuk Diajarkan pada Anak, Dimulai dari Orang Tua
3. Memiliki intuisi yang baik
Pernah merasa seperti Anda memiliki reaksi yang kuat terhadap hal-hal yang terasa agak aneh? Mungkin intuisi Anda mudah menangkap ketidakjujuran atau tahu sesuatu tampak seperti ide yang baik (atau buruk).
Intuisi orang yang empath sering memberi tahu mereka apakah seseorang itu jujur atau tidak. Meskipun orang lain mungkin menganggap Anda impulsif, Anda sebenarnya memercayai intuisi Anda untuk membimbing Anda ke pilihan yang terasa tepat.
4. Merasa nyaman di alam
Siapapun bisa merasakan nyaman dengan menghabiskan waktu di alam. Tetapi seorang empath mungkin merasa lebih tertarik pada alam dan daerah terpencil, karena lingkungan alami menyediakan ruang yang menenangkan untuk beristirahat dari sensasi, suara, dan emosi yang luar biasa.
Anda mungkin merasa benar-benar damai saat mendaki sendirian di hutan yang diterangi matahari atau menyaksikan ombak menghantam pantai. Bahkan jalan-jalan sebentar di taman atau satu jam duduk di bawah pohon dapat mengangkat semangat Anda, menenangkan rangsangan yang berlebihan, dan membantu Anda relaks.
Sementara itu di tempat yang ramai, Anda justru sering kelelahan. Menurut pakar, orang-orang yang empath dapat menyerap energi positif dan negatif hanya dengan berada di hadapan seseorang. Di tempat-tempat ramai atau sibuk, kepekaan ini mungkin tampak meningkat hingga hampir tak tertahankan.
Kim Egel menambahkan bahwa “empath dapat dengan mudah diliputi oleh perasaan segalanya lebih intens.” Jika Anda dapat dengan mudah merasakan perasaan orang lain, kemungkinan besar Anda akan kesulitan menangani “kebisingan” emosional dari kerumunan, atau bahkan sekelompok kecil orang, untuk waktu yang lama.
Saat Anda menerima emosi negatif, energi, atau bahkan tekanan fisik dari orang-orang di sekitar Anda, Anda mungkin menjadi kewalahan atau tidak sehat secara fisik.
Akibatnya, Anda mungkin merasa paling nyaman sendirian atau bersama beberapa orang saja dalam satu waktu.
5. Sulit untuk tidak peduli pada orang lain
Merasakan emosi orang lain begitu dalam dapat membuat Anda ingin melakukan sesuatu atau membantu mereka. Namun ini tidak selalu memungkinkan, dan membuat empath merasa “kecewa” pada dirinya sendiri.
Peduli pada penderitaan orang lain bukanlah hal yang buruk, tetapi kepedulian Anda terhadap kesulitan orang lain dapat menutupi kepedulian Anda terhadap diri sendiri. Ini dapat menjadi faktor kelelahan karena terlalu banyak memberi belas kasih.
Jadi orang yang empath sangat disarankan untuk menabung atau menyimpan energi untuk diri sendiri.
Artikel terkait: Mengenal Emotional Sponge, Rasa Empati yang Justru Bisa Merugikan!
6. Menjadi tempat curhat bagi orang lain
Orang-orang cenderung datang pada Anda untuk menceritakan masalah mereka. Ini karena orang empath adalah pendengar yang baik. Orang lain merasa terhibur dan optimis kembali setiap kali ia mendapat dukungan dari Anda.
Namun, sisi kelebihan tersebut bisa juga menjadi kelemahan orang empath. Karena kepedulian yang mendalam dapat membuat Anda sulit untuk memberi tahu orang-orang ketika Anda mendekati titik kelelahan.
Maka itu, penting bagi Anda untuk menemukan keseimbangan. Jika tidak, kebaikan dan kepekaan yang tidak terkendali dapat membuka jalan bagi “penimbunan emosi” yang mungkin terlalu berat untuk Anda tangani sekaligus.
Empath juga mungkin lebih rentan terhadap manipulasi atau perilaku beracun. Keinginan Anda yang sungguh-sungguh untuk membantu orang-orang yang kesusahan dapat membuat Anda tidak menyadari tanda-tanda toxic tersebut.
7. Sensitif terhadap suara, bau, atau sensasi rangsangan lainnya
Sensitivitas empath tidak hanya berhubungan dengan emosi, tetapi juga rangsangan lainnya seperti wewangian, suara, dan bau.
Anda lebih suka mendengarkan media dengan volume rendah atau mendapatkan informasi dengan membaca.
Suara tertentu dapat memicu respons emosional dan Anda perlu waktu untuk mengisi ulang energi Anda sendiri.
Kepekaan yang tinggi terhadap rasa sakit orang lain dapat menguras tenaga, sehingga empath mungkin mudah lelah.
Bahkan perasaan positif yang berlebihan mungkin membuat Anda lelah, jadi penting untuk meluangkan waktu yang Anda butuhkan untuk mengatur ulang.
Jika Anda tidak dapat melepaskan diri dari emosi yang luar biasa dan mengistirahatkan indra Anda, kemungkinan besar Anda akan mengalami kelelahan, yang dapat berdampak negatif pada kesejahteraan.
Baca juga:
Bunda, Cobain Deh! Ini Manfaat Hewan Peliharaan Untuk Perkembangan Empati Anak!
Dari Pelihara Hewan, Ayang Cempaka Ajarkan Empati dan Tanggung Jawab kepada Anak
Punya Rasa Empati Tinggi, 6 Zodiak Ini Cocok Jadi Dokter!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.