Hingga detik ini, keberadaan pesawat Malaysia Airlines yang hilang masih menjadi misteri. Alami kecelakaan pada 8 Maret 2014 silam, fakta belum juga terpecahkan. Belum lama, cerita Blaine Gibson viral di jagat maya. Pasalnya, ia menemukan potongan puing pesawat dan diancam akan dibunuh!
Cerita Blaine Gibson, Penemu Puing Pesawat MH370
Pria yang telah melakukan perjalanan melintasi Samudra Hindia menemukan potongan-potongan puing dari Maskapai Malaysia Airlines 370 yang hilang, termasuk sejumlah barang-barang pribadi, mengatakan dia tidak akan berhenti sampai misteri ini terpecahkan.
Blaine Gibson, pria Australia yang melacak puing pertama dari maskapai yang hilang pada 2014 tersebut, mengaku telah dibombardir ancaman pembunuhan setelah meluncurkan operasi penyelidikan atas insiden itu.
Dari awal penyelidikan independen yang dilakukan oleh Blaine Gibson, ia mendapatkan apresiasi keluarga dari 239 korban. Blaine Gibson, seorang pengacara AS dari Seattle, mempelopori perburuan yang didanai dirinya sendiri untuk pesawat yang hilang dalam pencarian lengkap yang telah membawanya dari Maladewa ke Mauritius dan Myanmar.
Para keluarga dan kerabat dari korban yang putus asa untuk berita pesawat yang menghilang setelah lepas landas dari Bandara Kuala Lumpur itu bahkan bergabung dengan penyelidik independen. Tujuannya adalah untuk menyisir pantai Madagaskar setelah pihak berwenang Malaysia gagal menemukan jejak pesawat yang jatuh.
Hilangnya MH370 adalah salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia. Pesawat menghilang dari radar saat dalam perjalanan dari Kuala Lumpur, Malaysia, ke Beijing, dengan 239 orang di dalamnya, pada 8 Maret 2014.
Namun, dalam film dokumenter terbaru dari Channel 5, pemburu bangkai kapal Australia itu mengatakan bahwa dia dirundung oleh ancaman pembunuhan dan diikuti oleh sosok-sosok bayangan saat dia melanjutkan pencariannya.
Artikel terkait: Gak Habis Pikir! Pasangan Ini Menikah di Pesawat Penuh Penumpang!
Mendapat Ancaman Pembunuhan
Di dalam program MH370: The Vanishing, Gibson mengatakan dia takut, “seseorang yang berusaha mencegah pencarian MH370 ini mungkin akan melakukan tindakan kekerasan terhadap saya,. tapi saya tidak tahu siapa”.
Dia melanjutkan: “Saya mulai mendapatkan ancaman pembunuhan dari orang-orang yang tidak dikenal. Hal-hal seperti ‘Tidak ada pesawat, tidak ada Blaine’ dan menyuruh saya menghentikan pencarian saya.”
Ia juga mengatakan bahwa seseorang pernah menelepon temannya mengatakan kalau Blaine tidak akan meninggalkan Madagascar hidup-hidup. “Saya sedang diikuti dan saya difoto dan, ya, itu sangat mengganggu. Itu mengintimidasi saya,” utarnya.
MH370 lepas landas dari Kuala Lumpur tepat setelah tengah malam pada tanggal 8 Maret 2014 dengan 227 penumpang dari 14 negara yang berbeda, serta 12 anggota awak di dalamnya.
Kapten Zaharie Ahmad Shah, seorang pilot berusia 53 tahun dengan pengalaman 30 tahun, menjalani pemeriksaan dan dokumen biasa sebelum duduk bersama co-pilot First Officer Fariq Abdul Hamid, 27, yang berada di penerbangan pelatihan terakhir penerbangannya sebelum ujian Boeing 777 nya.
Pada pukul 1 pagi, saat mendekati wilayah udara Vietnam, Kapten Zaharie melakukan kontak radio untuk mengatakan ‘Selamat malam Malaysia dari 370’, namun kemudian menghilang dari radar.
Lebih dari satu jam sebelum pejabat maskapai diberitahu bahwa pesawat itu hilang. Empat jam kemudian, pada pukul setengah 6 pagi, misi pencarian dan penyelamatan diluncurkan.
Tetapi pihak berwenang tidak tahu di mana pesawat yang hilang atau apakah itu masih di udara. Setelah jam dan hari berlalu, keluarga berkumpul di hotel di Cina dan Malaysia menunggu berita. Apa daya, mereka merasa tertipu oleh pihak berwenang yang tidak membuat penjelasan sama sekali.
Artikel terkait: Heboh Ada Ular di Dalam Kabin Pesawat, Pilot Terpaksa Mendarat Darurat
Penemuan Pertama Blaine Gibson
Penemuan pertama Blaine dilakukan pada saat ia berlibur ke daerah Samudera Hindia dan awalnya ia mengaku bahwa ia bukan datang untuk mencari pesawat.
“Itu adalah negara ke-177 yang saya kunjungi. Saya di sini sebagai turis, tetapi karena saya sangat tertarik dengan kasus MH370, dan saya berada di Samudra Hindia, saya berpikir, ‘Mengapa tidak sekaligus berlayar dan bertanya kepada beberapa penduduk lokal dan orang-orang di mana barang-barang biasanya terdampar dari laut lepas?’,” utarnya.
Sampai akhirnya Gibson dan pemilik kapal yang dia sewa menemukan bagian pesawat terdampar di sebuah gundukan pasir. Setelah menganalisis puing-puing yang ditemukan itu, para pejabat Australia mengkonfirmasi bahwa itu “sangat mungkin” berasal dari MH370.
Blaine Gibson: “Pencarian Harus Dilanjutkan”
Sejak penemuan puing-puing pesawat pertamanya, Blaine Gibson telah menemukan beberapa bagian lain dari puing-puing potensial dari pesawat MH370, termasuk bagian dari penutup mesin Rolls Royce yang ditemukan di Afrika Selatan pada bulan Maret.
Pada Juni 2016, Gibson menemukan antara 15 hingga 20 barang pribadi yang sudah tercuci dan terbawa di pantai Madagaskar, termasuk ransel kecil, kotak komputer, dan beberapa barang bawaan berukuran kabin.
Gibson mengatakan bahwa barang-barang pribadi itu baru ditemukan di pantai yang sama dengan sejumlah penemuan barang-barang dari MH370 lainnya dan perlu untuk diselidiki.
Namun Gibson mengatakan meskipun penyelidik dari Malaysia masih belum mengumpulkan kelima puing yang dia temukan dalam pencarian MH370 yang sedang berlangsung, dia tidak pernah ada niatan untuk berhenti.
“Sampai saya atau orang lain menemukan pesawat dan kebenaran tentang apa yang terjadi terhadap pesawat ini dan penumpangnya, saya akan terus menyelidiki kasus ini. Pencarian harus dilanjutkan, walaupun area pencarian sudah habis, tetap tidak dapat diberhentikan. Kami harus memecahkan misteri ini,” ucap Blaine.
Baca juga:
Dilindungi Pelukan Ayah Saat Kecelakaan Pesawat, Anak Ini Jadi Satu-satunya yang Selamat
Anak Lepas Tuas Pintu Darurat, Pesawat Citilink Mendarat Darurat
Viral! Seorang Ibu Melahirkan di Dalam Pesawat yang Menempuh Penerbangan 11 Jam