Hubungan intim dalam pernikahan bisa membuat suami dan istri semakin dekat. Juga menjadi salah satu cara menunjukkan cinta dan gairah kepada pasangan. Namun, aktivitas yang menyenangkan ini pun bisa menyebabkan cedera seks, dan dampaknya sangat menyakitkan.
Salah satu yang mungkin pernah Anda dengar adalah vaginismus, yakni kondisi vagina yang mengetat saat penetrasi hingga menyebabkan sakit luar biasa. Penyebab pastinya belum diketahui, namun beberapa orang percaya vaginismus diakibatkan rasa cemas yang dialami wanita saat berhubungan badan.
Donnica Moore seorang pakar ginekologi dari New Jersey mengatakan, cedera seks adalah hal yang umum terjadi. Namun tidak ada data yang pasti karena biasanya saat datang ke IGD tidak ada yang mau mengaku kalau cedera yang mereka alami akibat berhubungan seksual.
Beberapa cedera seks yang bisa terjadi dan harus diwaspadai
1. Cedera seks serviks yang memar
Penyebab umum serviks yang memar setelah berhubungan seksual adalah penetrasi yang terlalu dalam akibat percintaan terlalu kuat dan bersemangat. Dalam beberapa kasus bahkan bisa menyebabkan robekan di serviks.
Risiko terjadinya serviks memar bergantung pada anatomi tubuh suami dan istri. Jika penis suami cukup besar dan kanal vagina Anda sempit, maka memar serviks bisa terjadi. Imbasnya sangat menyakitkan bagi Bunda. Jika sakitnya tak kunjung reda, Bunda harus segera menghubungi dokter kandungan.
2. Cedera seks robekan di vagina
Vagina bisa robek saat berhubungan seksual hingga menyebabkan rasa sakit, perdarahan hingga infeksi. Donnica Moore menjelaskan, robekan vagina ini terjadi ketika vagina tidak mengeluarkan pelumas yang cukup dan tidak menggunakan lubricant.
Pada vagina sensitif, ototnya tidak elastis seperti vagina yang lain, sehingga menyebabkan robekan saat penetrasi. Untungnya, robekan ini bisa segera sembuh, hanya beberapa jam setelah hubungan seksual terjadi.
Untuk mencegahnya, pastikan tubuh Bunda telah mengeluarkan cukup pelumas sebelum suami melakukan penetrasi. Atau, jika vagina terlalu kering dan tidak bisa mengeluarkan pelumas alami, Bunda bisa menggunakan pelumas buatan yang banyak dijual di pasaran.
3. Sakit di bagian vagina
Salah satu cedera seks yang umum terjadi adalah nyeri di bagian vagina setelah berhubungan intim. Namun, Moore mengatakan rasa nyeri itu akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa lama.
“Namun, jika nyeri terjadi, aktivitas bercinta harus segera dihentikan agar rasa sakit cepat mereda,” kata Moore.
Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen bisa membantu menyembuhkan nyeri tersebut. Selain itu, mandi air hangat dan mengompres vagina dengan kain yang dicelup air hangat, bisa meredakan rasa sakit.
4. Cedera seks penis patah
Penis patah tidak seperti kayu yang patah menjadi dua, karena sebenarnya penis tidak memiliki tulang. Namun di dalam penis ada pembuluh darah berongga, ketika penis patah terjadi rongga berisi pembuluh darah itu keluar dari jalur yang seharusnya.
Cedera satu ini bisa terjadi ketika penis yang berada dalam keadaan ereksi bengkok secara tiba-tiba. Kondisi ini disebabkan oleh gerakan seksual yang terlalu bersemangat, seperti saat melakukan posisi seks woman on top atau doggy style.
Bila saat bercinta Bunda mendengar suara retakan dan suami terlihat kesakitan, kemungkinan besar dia mengalami penis patah. Segera hentikan aktivitas bercinta, dan kompreslah penis suami dengan es untuk mengurangi bengkak dan sakit yang terjadi.
Bila rasa sakit tak juga berkurang, segeralah ke dokter.
5. Kram
Berhubungan seksual adalah kegiatan yang cukup menguras energi. Tak heran bila terkadang Anda merasa kram di bagian paha dan betis saat atau sesudah bercinta. Bila dianggap sepele, kram ini bisa menyebabkan sakit yang luar biasa.
Untuk mencegah kram menjadi sesuatu yang lebih serius, cobalah untuk berganti posisi seks sesering mungkin. Sehingga tubuh Anda tidak berada dalam satu posisi terlalu lama, yang bisa menyebabkan terjadinya kram.
Mencegah cedera seks terjadi
Berhati-hati saat berhubungan seksual adalah kunci untuk mencegah segala jenis cedera yang mungkin terjadi. Pastikan vagina telah terlumasi dengan baik sebelum melakukan penetrasi, jangan biarkan vagina kering. Bercinta secara perlahan dan tidak buru-buru juga bisa mengurangi risiko cedera.
Pastikan juga pikiran rileks saat bercinta agar Anda berdua bisa benar-benar menikmati momen tersebut.
Bila sakit saat melakukan hubungan seks sering terjadi, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter, untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam hubungan intim Anda berdua.
Seks seharusnya adalah aktivitas yang menyenangkan bagi kedua belah pihak, jika salah satu dari Anda merasa tidak nyaman atau malah sakit, bicaralah secara terbuka pada pasangan. Jangan memendamnya sendirian. Jika tidak terbuka sejak awal, bisa menjadi bibit masalah dalam pernikahan.
Semoga bermanfaat,
Referensi: theAsianparent Singapura, CNN
Baca juga:
Duh, penis ternyata bisa patah! Hati-hati lakukan 3 posisi bercinta ini