Carissa Puteri khawatir dengan kondisi Q
Siapa yang tidak kenal Quenzino Acana Naif (3 tahun), balita lucu dan tampan pasangan Carissa Puteri dan Navies Abdullah Naif?
Sejak lahir, Instagram Q, demikian Quenzino dipanggil, sudah memiliki banyak follower. Namun, belakangan ini Carissa menutup akses privasi akun Instagram anaknya.
“Iya, awalnya akun Q kena hack, lalu sekalian saja aku tutup akun IG nya,” begitu ujar Carissa Puteri.
Carissa menambahkan, awalnya dirinya senang berbagi kepada fans mengenai perkembangan anaknya.
Bagaimana trauma yang dialami baby Q?
Q menjadi trauma kepada publik. Jika sedang berada di tempat keramaian dan banyak orang mengenali dirinya, memanggil dan meminta foto, Q mulai berteriak dan menangis.
Melihat hal ini, Carissa berpikir bahwa dampak Instagram membuat Q kehilangan privasi.
“Iya, malahan pernah suatu ketika ada yang datang ke rumah dan mau bertemu dengan Q, padahal saya baru saja mau pergi keluar kota. Sempat takut juga, makanya saya tutup saja akun Instagramnya,” demikian Carissa memberi penjelasan.
Melihat kejadian yang di alami Carissa Puteri, ada baiknya kita sebagai orangtua membatasi ekspos anak terhadap publik.
Parents, semoga kita dapat memetik pelajaran berharga dari kisah Carrisa Puteri ini.
A photo posted by Carissa Puteri (@carissa_puteri) on
Baca juga berita menarik lainnya:
Selfie Ternyata Bisa Berbahaya Untuk Wajah
7 Jenis Foto Anak yang Sebaiknya Tidak Dipajang di Media Sosial
Memiliki trauma sejak masa kecil memang akan berdampak buruk pada perkembangan si anak. Hal inilah yang dialami oleh anak dari Carissa yang akan menangis bila banyak orang yang mendekatinya. Diduga Balita Q begitu julukannya memiliki trauma kepada publk karena akun Instagram yang mengekspos kegiatan anak dari Carissa Puteri tersebut.
Carissa Mengaku Khawatir dengan Kondisi Anaknya
Hampir semua orang akan mengetahui anak dari pasangan Carissa dengan Navied Abdullah Naif. Mereka dianugerahi anak yang lucu dan tampan yang bernama Quenzino Acana Naif yang masih berusia 3 tahun. Sejak lahir balita Q sudah memiliki Instagram dan mendapatkan banyak follower dalam akunya. Namun belakangan diketahui jika Carissa menutup akses akun Instagram anaknya terbut.
Carissa menceritakan bahwa pada mulanya Instagram Q kena hack, oleh karenanya ia pun berinisiatif menutup akun IGnya. Sebagai ibu ia sangat senang membagikan postingan perkembangan anaknya kepada fans media sosial balita Q. Namun belakangan Q menjadi trauma kepada publik. Carissa mengaku bahwa Q akan berteriak dan menangis jika berada di keramaian.
Apalagi jika banyak orang yang mulai mengenali dirinya dan meminta untuk berfoto, Q akan berteriak dan menangis. Hal inilah yang kemudian membuat Carissa berpikir bahwa dampak Instagram membuat Q kehilangan privasinya. Pernah suatu kali ada tamu yang datang ke rumah dan mau bertemu dengan Q. Padahal hari itu ia akan berangkat ke luar kota dengan membawa serta Q. Kejadian seperti ini yang membuat Carissa untuk menutup akun instagramnya.
Bahaya Tidak Membatasi Privasi Anak
Melihat kejadian yang dialami oleh Carissa Puteri maka sudah sepantasnya orangtua membatasi ekspos anak kepada publik. Ternyata keseringan mengespos anak di hadapan publik akan memiliki dampak yang tidak bagus kepada anak. Selain berdampak pada trauma publik yang dialami oleh anak, ada beberapa dampak lain yang bisa membahayakan keselamatan anak.
Bahaya yang mengancam akibat keseringan mengeskpos anak adalah penjualan bayi. Mengunggah foto anak di media sosial ternyata akan memancing para oknum nakal untuk menaikkan akun penjualan bayi. Hal ini bahkan dialami oleh anak dari selebrtisi Ruben Onsu dan Ayu Ting Ting. Bahkan anak artis terebut hanya akan diharagai 5 juta hingga 1 miliar.
Anak yang terlalu sering diekspos juga akan memicu kejadian kejahatan sosial. Orang yang memiliki niat yang jahat akan memanfaatkan foto sang anak untuk diedit demi kepentingan para oknum ini. Bisa jadi Instagram anak akan kebanjiran komentar negatif dan tidak pantas untuk diucapkan kepada anak.
Salah satu tren baru menunjukkan jika tidak sedikit orang yang akan menggunakan foto anak sebagai publikasi secara online tanpa izin untuk mengeksposnya. Parahnya beberapa akun akan mengakui jika foto yang diunggah ini adalah anak mereka. Meskipun tidak menyebabkan gangguan secara langsung pada anak, namun hal ini bisa dianggap sebagai pencurian identitas. Kondisi seperti ini juga merupakan pelanggaran hak kekayaan intelektual.
Seringnya akun Instagram anak yang lucu dan seringkali diekspos akan membuat beberapa orang mencoba untuk hack akun tersebut. Akan menjadi khawatir jika akun tersebut menyalah gunakan akun dan mengunggah postingan negatif yang bisa membahayakan keselamatan si kecil. Sebagai orang tua penting sekal untuk membatasi ekspos foto anak sehingga tidak akan terjadi hal hal yang tidak diinginkan.
Apa yang dialami oleh balita Q ini harus dijadikan pelajaran khusus bagi para ibu yang memiliki anak balita. Penting bagi Anda untuk tidak mengekspos dan membatasi foto anak bertebaran di media sosial Instagram. Dikhawatirkan foto anak tersebut akan disalah gunakan oleh beberapa oknum yang justru akan membahayakan keselamatan si kecil.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.