Mengapa Cara Pemberian Vaksin Harus di Lengan? Temukan Jawabannya di Sini

Mengapa vaksin harus disuntikkan di lengan dan tidak pada bagian tubuh lainnya? 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

COVID-19 hingga kini masih berada di sekitar kita. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah atau setidaknya mengurangi jumlah orang yang terpapar virus mematikan ini. Salah satu cara yang dilakukan ialah dengan memberikan vaksinasi secara merata dan menyeluruh untuk masyarakat di negara-negara terpapar termasuk Indonesia. Namun, pernahkah Bunda bertanya terkait cara pemberian vaksin? Mengapa vaksin disuntikkan melalui lengan dan tidak pada bagian tubuh lainnya? 

Bisa jadi, tak hanya Bunda saja yang penasaran terkait cara pemberian vaksin di lengan ini. Namun, ada banyak ibu-ibu di luar sana yang juga menyimpan rasa ingin tahu serupa.

Perlu dicatat bahwa sebagian besar, tetapi tidak semua, vaksin diberikan di otot, ini dikenal sebagai injeksi intramuskular. Beberapa vaksin, seperti vaksin rotavirus, diberikan secara oral. Sementara yang lain diberikan tepat di bawah kulit, atau secara subkutan. 

Lantas, mengapa harus disuntikkan ke bagian otot lengan? Berikut penjelasan mengenai cara pemberian vaksin di bagian otot lengan. 

Artikel Terkait: Begini Cara Cek Daftar Penerima Vaksin COVID-19 Gratis

Otot Memiliki Sel Imun

Melansir dari The Conversation, Libby Richards, Profesor Keperawatan dari Purdue University, menuturkan bahwa otot merupakan tempat menyuntikkan vaksin yang baik karena jaringan otot mengandung sel-sel imun yang penting untuk tubuh. 

Sel imun ini mengenali antigen, bagian kecil dari virus atau bakteri yang diperkenalkan oleh vaksin yang merangsang respons kekebalan. Dalam kasus vaksin COVID-19, proses vaksinasi tidak dengan cara memperkenalkan antigen, melainkan mengelola cetak biru untuk memproduksi antigen. Sel-sel kekebalan di jaringan otot mengambil antigen ini dan menyalurkannya ke kelenjar getah bening. 

Menyuntikkan vaksin ke dalam jaringan otot membuat vaksin tetap terlokalisasi, sehingga memungkinkan sel-sel imun membunyikan alarm ke sel-sel imun lain dan mulai bekerja. Setelah kehadiran vaksin mulai dikenali oleh sel-sel imun di otot, sel kelenjar getah bening terletak di daerah yang dekat dengan tempat pemberian vaksin. 

Misalnya, banyak vaksin disuntikkan di deltoid karena dekat dengan kelenjar getah bening yang terletak tepat di bawah ketiak. Saat vaksin diberikan di paha, pembuluh limfa tidak perlu jauh-jauh untuk mencapai gugusan kelenjar getah bening di selangkangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Catat! Ini 3 Cara Melihat Sertifikat Vaksin COVID-19

Cara Pemberian Vaksin di Otot Menjaga Pergerakan Tetap Terlokalisasi

Cara pemberian vaksin di jaringan otot juga cenderung menjaga reaksi vaksin tetap terlokalisasi. Menyuntikkan vaksin ke otot deltoid dapat menyebabkan peradangan lokal atau nyeri di tempat suntikan.

Jika vaksin tertentu disuntikkan ke jaringan lemak, kemungkinan reaksi iritasi dan peradangan meningkat karena jaringan lemak memiliki suplai darah yang buruk, yang menyebabkan penyerapan beberapa komponen vaksin menjadi buruk.

Vaksin yang mencakup penggunaan adjuvan atau komponen yang meningkatkan respons imun terhadap antigen harus diberikan pada otot untuk menghindari iritasi dan peradangan yang meluas. Adjuvan bertindak dalam berbagai cara untuk merangsang respona imun yang lebih kuat. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Faktor penentu lain dalam cara pemberian vaksin adalah ukuran otot. Orang dewasa dan anak-anak berusia tiga tahun ke atas cenderung menerima vaksin di lengan atas mereka di deltoid. Anak-anak yang lebih kecil menerima vaksin di bagian tengah paha karena otot lengan mereka lebih kecil dan kurang berkembang.

Pertimbangan lain selama pemberian vaksin adalah kenyamanan dan penerimaan pasien. Dapatkah Parents bayangkan melepas celana Anda di klinik vaksinasi massal? Nah, menggulung lengan baju jauh lebih mudah dan lebih disukai.

Wabah penyakit menular, seperti di musim flu atau di tengah pandemi COVID-19, mengharuskan sistem kesehatan masyarakat kita untuk memvaksinasi sebanyak mungkin orang dalam waktu singkat. Untuk alasan ini, suntikan di lengan lebih disukai karena lengan atas mudah diakses.

Semua hal telah dipertimbangkan. Untuk kebanyakan orang dewasa dan anak-anak, lengan adalah letak vaksinasi yang lebih disukai. 

Artikel Terkait: Perbandingan Jenis Vaksin COVID-19, Manakah yang Terbaik?

Pentingnya Menyuntikkan Vaksin ke Otot

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sementara itu, melansir dari US National Library of Medicine National Institutes of Health, mengungkapkan pentingnya cara pemberian vaksin melalui otot. 

Sebagian besar vaksin harus diberikan melalui rute intramuskular ke deltoid atau aspek anterolateral paha. Ini mengoptimalkan imunogenisitas vaksin dan meminimalkan reaksi merugikan di tempat suntikan. Studi terbaru telah menyoroti pentingnya pemberian vaksin dengan benar.

Praktik klinis perlu mencerminkan pertimbangan tentang panjang dan ukuran jarum yang tepat yang digunakan untuk memastikan bahwa mereka yang divaksinasi mendapatkan manfaat imunologis dari vaksin tanpa efek samping lokal.

Cara pemberian vaksin ke dalam lapisan lemak subkutan, di mana vaskularisasi yang buruk dapat mengakibatkan mobilisasi dan pemrosesan antigen yang lambat, sehingga menyebabkan kegagalan vaksin seperti pada vaksin hepatitis B, rabies, dan influenza. 

Dibandingkan dengan pemberian intramuskular, pemberian subkutan injeksi vaksin hepatitis B menyebabkan tingkat serokonversi secara signifikan lebih rendah dan lebih cepat peluruhan respons antibodi.

Secara tradisional, bokong dianggap sebagai tempat yang tepat untuk vaksinasi, tetapi lapisan lemak di bagian ini tidak mengandung sel yang sesuai dan diperlukan untuk memulai respons imun (fagosit atau sel penyaji antigen). Antigen mungkin juga membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai sirkulasi setelah disimpan dalam lemak. 

Selain itu, antigen dapat didenaturasi oleh enzim jika tetap berada dalam lapisan lemak selama berjam-jam atau berhari-hari. Pentingnya faktor-faktor ini didukung oleh temuan bahwa lipatan kulit yang lebih tebal dikaitkan dengan penurunan respons antibodi terhadap vaksin.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Nah, itulah serba-serbi mengenai cara pemberian vaksin yang disuntikkan di lengan. Semoga penjelasan di atas dapat mengurangi atau menjawab rasa penasaran Parents, ya! 

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Baca Juga: 

id.theasianparent.com/vaksin-covid-19-berbayar

id.theasianparent.com/vaksin-covid-mempengaruhi-haid

id.theasianparent.com/vaksin-covid-19-untuk-lansia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

lolita