Ada banyak keluhan yang kerap dialami ibu hamil, salah satunya kesemutan. Meskipun begitu, kesemutan ini tentu saja tidak bisa disepelekan karena menjadi salah satu gejala sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome. Lantas bagaimana cara mengobati carpal tunnel syndrome?
Sebelum mengulasnya lebih jauh, perlu dipahami lebih dahulu bahwa sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome merupakan kondisi yang memengaruhi pergelangan tangan dan tangan. Di mana tangan mengalami sensasi kesemutan yang hebat, mati rasa, nyeri, dan lemah.
Mengenal carpal tunnel syndrome (CTS)
Dilansir dari WebMD, sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome atau CTS adalah kondisi yang terjadi ketika adanya tekanan pada saraf median.
Saraf ini melintang melewati struktur pada pergelangan tangan yang berbentuk terowongan yang disebut carpal tunnel (lorong karpal). Saraf inilah yang sebenarnya berfungsi sebagai pengontrol indra perasa dan pergerakan di dalam pergelangan tangan dan jari-jari.
Akibat adanya tekanan tersebut, lorong karpal menyempit dan menyebabkan pembengkakan.
Sayangnya, banyak yang orang tidak tahu apa yang dapat menyebabkan mereka mengalami carpal tunnel syndrome atau sindrom lorong karpal. Namun beberapa kondisi ini bisa meningkatkan risikonya :
- Gerakan berulang seperti mengetik atau menggerakan pergelangan tangan berulang kali
- Hipotiroidisme
- Obesitas
- Rheumatoid arthritis
- Diabetes
- Kehamilan
Faktanya, carpal tunnel syndrome ternyata salah satu permasalahan tangan yang kerap dialami oleh perempuan. Bahkan, perempuan tiga kali lebih mungkin mengalami kondisi ini dibandikan dengan pria. Hal itu dikarenakan secara umum mereka memiliki lorong karpal yang lebih kecil dibandingkan pria.
Jika kondisi ini tidak segera didiagnosis dan diobati, gejalanya akan bertahan lama dan semakin memburuk. Untuk itulah mengapa diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk proses penyembuhan carpal tunnel syndrome.
Dilansir BabyCenter, ibu hamil memang berisiko mengalami CTS. Salah satui faktor pemicunya dikarenakan ketika hamil terjadi penumpukan cairan di pergelangan tangan sehingga menekan saraf median yang menuju ke jari.
Maka tak mengherankan jika berujung dengan timbulnya keluhan jari kesemutan dan nyeri.Umumnya, CTS pada ibu hamil akan dirasakan ketika pagi hari karena di malam hari seringnya tangan kita tertekuk pas tidur.
Selain itu, risiko ibu hamil mengalami CTS lakan lebi tinggi dialami bagi bumil yang di kehamilan sebelumnya mengalami CTS. Termasuk adanya riwayat keluarga dan kelebihan berat badan juga menambah kemungkinan para bunda mengalami CTS selama kehamilan.
Artikel terkait: 10 Daftar makanan pereda nyeri alami yang wajib Bunda stok di rumah
Gejala carpal tunnel syndrome atau sindrom lorong karpal
Carpal tunnel syndrome biasanya hanya muncul di satu tangan. Namun pada beberapa kasus, carpal tunnel syndrome juga bisa menimpa kedua tangan penderita sekaligus.
Ada beberapa gejala khas carpal tunnel syndrome, yaitu:
a. Rasa nyeri, kesemutan, dan mati rasa di pergelangan tangan, tangan, dan jari-jari
b. Kemampuan menggenggam yang rendah atau kebiasaan menjatuhkan sesuaru
c. Rasa tidak nyaman di lengan bagian atas dan bahu
d. Rasa nyeri semakin intens jika tangan diputar atau digerakan
Umumnya, beberapa gejala ini akan semakin memburuk ketika di malam hari sehingga dapat menganggu waktu tidur. Lalu di pagi hari, beberapa gejala ini mungkin akan menjalar dari tangan ke bahu.
Carpal tunnel syndrome dalam kasus yang parah
Ketika carpal tunnel syndrome menjadi lebih parah, kekuatan cengkeraman Anda mungkin berkurang karena otot-otot di tangan Anda menyusut. Nyeri dan kram otot juga akan menjadi lebih buruk pada penderita sindrom lorong karpal.
Saraf median mulai kehilangan fungsi karena iritasi atau tekanan di sekitarnya. Ini mengarah ke:
- Impuls saraf yang lebih lambat
- Hilangnya kemampuan perasa di jari
- Kehilangan kekuatan dan koordinasi, terutama kemampuan untuk menggunakan ibu jari Anda untuk mencubit
Anda bisa berakhir dengan kerusakan otot permanen dan kehilangan fungsi di tangan Anda. Jadi, jangan tunda konsultasi pada dokter bila Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas secara persisten.
Beberapa cara mengobati carpal tunnel syndrome di rumah
Bila Anda telah didiagnosis carpal tunnel syndrome oleh dokter. Maka Anda bisa melanjutkan pengobatan medis yang telah dianjurkan oleh dokter bersamaan dengan beberapa cara mengobati carpal tunnel syndrome di rumah berikut ini:
a. Perubahan gaya hidup
Jika gejala Anda disebabkan oleh gerakan berulang, Anda dapat mengambil lebih banyak istirahat dengan melakukan sedikit aktivitas. Bila perlu, cobalah untuk bicarakan hal ini pada bos Anda bila Anda bekerja.
Anda juga bisa menggunakan bantalan untu pergelangan tangan saat mengetik. Latihan peregangan dan penguatan tertentu juga bisa membantu Anda.
b. Gunakan penyangga yang membantu menjaga pergelangan tangan Anda dalam posisi netral
Dokter mungkin meminta Anda menggunakan peyangga untuk mengurangi pergerakan tangan atau dan tekanan pada saraf. Anda bisa mengenakan penyangga ini di malam hari untuk membantu menghilangkan rasa kebas atau kesemutan itu.
Ini dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan membuat saraf median Anda beristirahat.
c. Hindari melenturkan dan merentangkan pergelangan tangan Anda berulang kali
Posisikan tangan menekuk dengan rileks, siku lebih rendah dari pergelangan tangan untuk menghindari terjadinya tekanan karena beban tambahan.
d. Perbaiki postur tubuh Anda
Kebiasaan postur tubuh yang salah seperti mengarah ke depan bisa memperpendek otot leher dan bahu serta menekan saraf di leher Anda. Ini dapat memengaruhi pergelangan tangan, jari, dan tangan. Jadi sebaiknya pertahankan postur tubuh yang benar.
e. Jaga tangan Anda tetap hangat
Anda lebih mungkin mengalami rasa sakit atau nyeri pada tangan ketika berada di lingkungan yang dingin. Untuk itu, pastikan bila Anda membuat tangan dan pergelangan tangan tetap hangat. Anda bisa menggunakan sarung tangan atau kain untuk menutupinya.
Itulah pengertian lengkap mengenai sindrom lorong karpal, termasuk penyebab, gejala, dan cara-cara untuk mengobati carpal tunnel syndrome. Semoga bermanfaat ya Parents.
Referensi: WebMD, Mayo Clinic, Hello Sehat
Baca juga :