Cara Hitung Masa Subur Perempuan untuk Tingkatkan Peluang Kehamilan

Dengan memahami cara menghitung masa subur, Bunda dapat meningkatkan peluang kehamilan secara alami.

Cara menghitung ovulasi atau masa subur perempuan sangat penting untuk diketahui, terlebih lagi bagi Anda yang ingin merencanakan kehamilan. Dengan memperkirakan dan menghitung masa subur setelah haid, maka peluang untuk memiliki keturunan lebih meningkat.

Lantas, seperti apa cara yang mudah dan akurat untuk menghitung masa subur setelah haid? Simak penjelasan di bawah ini!

Artikel Terkait: 9 Tips Meredakan Nyeri Haid Pertama yang Dialami Putri Parents

Kapan Sebenarnya Masa Subur Perempuan Terjadi?

Masa subur perempuan sebenarnya sangat bergantung pada siklus haid atau menstruasi. Oleh karena itu, setiap perempuan bisa memiliki kondisi yang berbeda-beda. Perempuan yang haidnya teratur memiliki masa subur yang berbeda dari perempuan yang haidnya tidak teratur.

Meskipun begitu, kita tetap bisa mengetahui kapan sebenarnya masa subur tersebut berlangsung. Dalam satu siklus haid, ada hari-hari tertentu di mana seorang perempuan berada di kondisi yang paling subur. Kondisi ini menjadi waktu yang tepat untuk melakukan hubungan intim secara teratur karena akan memberikan peluang kehamilan yang lebih besar.

Normalnya, panjang siklus haid berkisar antara 21-35 hari. Kita bisa menghitung siklus haid yang normal ini sejak hari pertama mengeluarkan darah haid hingga hari terakhir siklus haid, yaitu hari sebelum haid berikutnya dimulai. 

cara menghitung masa subur Image: Freepik

Penting bagi perempuan untuk mengetahui kapan ovulasi terjadi. Sebab, pada saat itulah sel telur dilepaskan dari ovarium dan harus segera dibuahi dalam waktu 12–24 jam. Jika pertemuan antara sel telur dan sperma terjadi di waktu yang tepat, maka dapat memperbesar peluang untuk menghasilkan embrio.

Masa ovulasi bisa berbeda-beda pada setiap perempuan. Ini tergantung dari lamanya siklus haid yang dimiliki. Misalnya, dalam siklus haid yang rata-rata 28 hari, maka ovulasi biasanya akan terjadi di hari ke-12 hingga ke-14 setelah haid hari pertama.

Akan tetapi, ada satu hal yang bisa menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan, yaitu lama masa haid yang bisa berubah dari waktu ke waktu, biasanya berlangsung 2-7 hari. Kondisi seperti ini membuat ovulasi dapat berbeda, misalnya sepekan lebih cepat atau lebih lambat dibanding periode sebelumnya.

Artikel Terkait: Tanda-tanda wanita sedang dalam masa subur, yang promil wajib tahu!

Cara Menghitung Masa Subur

Untuk mengetahui kapan masa subur berlangsung, Bunda bisa menggunakan dua cara menghitung masa ovulasi berikut ini:

1. Mengetahui Masa Subur dan Menghitungnya dengan Rumus

Setelah dikeluarkan, sel telur hanya dapat bertahan selama 24 jam. Jadi, jika Bunda ingin hamil, maka sel telur tersebut harus dibuahi oleh sel sperma dalam waktu 12–24 jam setelah ovulasi. Oleh karena itu, sangat penting bagi Bunda untuk mengetahui kapan Bunda sedang berada di kondisi yang paling subur.

cara menghitung masa subur Image: Freepik

Bunda bisa menghitung masa subur dengan menggunakan catatan atau analisis siklus haid setidaknya selama 8 bulan terakhir. Untuk mempermudah Bunda menghitung masa subur, Bunda bisa memakai rumus berikut ini:

  • Ketahui siklus haid terpendek Bunda. Misalnya, 27 hari. Kurangi angka tersebut dengan 18. Hasilnya adalah 9 hari. Nah, angka ini merupakan hari pertama masa subur Bunda.
  • Ketahui siklus haid terpanjang Bunda. Misalkan siklus terpanjangnya adalah 30 hari. Lalu, kurangi angka tersebut dengan 11. Hasilnya adalah 19 hari. Nah, angka ini adalah hari terakhir masa subur Bunda.

Dari contoh pada rumus di atas, jika siklus haid rata-rata Bunda adalah 27–30 hari, maka masa subur Bunda berlangsung pada hari ke-9 hingga ke-19.

2. Mengenali Tanda Datangnya Masa Subur

Bunda juga bisa mengamati tanda-tanda masa subur untuk memperkuat perkiraan datangnya masa subur. Tanda-tanda yang bisa dikenali, antara lain:

cara menghitung masa subur Image: Freepik

  • Meningkatnya suhu basal tubuh: Suhu basal tubuh adalah suhu tubuh saat kita bangun di pagi hari. Suhu basal tubuh yang normal adalah 35,5–36,6 derajat Celsius. Namun, suhu tersebut akan meningkat saat perempuan sedang berada di dalam masa subur.
  • Muncul lendir serviks: Lendir serviks atau lendir yang ada di mulut rahim akan muncul di masa subur. Lendir ini ditandai dengan warna yang bening, licin, serta elastis, seperti putih telur mentah.
  • Nyeri perut: Pada beberapa perempuan, masuknya masa subur juga ditandai dengan munculnya gejala nyeri perut.
  • Merasa lebih bergairah: Jangan heran, jika sedang berada di dalam masa subur, Bunda akan merasa diri lebih menarik dan bergairah untuk melakukan hubungan seksual. Ini adalah hal yang wajar. Bukan hanya itu, bahkan Bunda juga akan terlihat menarik di mata pasangan. Ini karena tubuh akan mengeluarkan wangi secara alami yang berbeda dari biasanya.

Artikel Terkait: Masa Subur Setelah Nifas, Kapan dan Bagaimana Cara Menghitungnya?

Itulah cara menghitung masa subur yang penting sekali untuk diketahui, apalagi jika Anda dan suami sedang merencanakan kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya.

Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi

Baca Juga:

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.