Hidup Lebih Damai, Ini 11 Cara Menghilangkan Emosi Negatif yang Perlu Dicoba

Parents perlu mengetahui cara menghilangkan emosi ini agar emosi negatif tidak berlarut-larut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Marah, kesal, sedih bahkan kecewa tentu saja bisa menjadi salah satu bentuk emosi yang muncul setiap harinya. Ketika merasakannya, tentu saja sangat wajar. Bahkan, mengenali emosi penting untuk dikenalkan pada si kecil sejak dini. Harapannya, ia bisa tumbuh mejadi sosok yang tahu bagaimana bisa bersikap dengan tepat. Termasuk paham bagaimana cara menghilangkan emosi negatif.

Namun, sebelum mengajarkan dan melatih pada si kecil, memahami bagaimana cara menyalurkan dan mengetahui cara menghilangkan emosi negatif  tentu saja penting untuk dilakukan.

Parents tentu ingat, si kecil merupakan peniru ulung dan ibarat mesin foto kopi bukan?

Sayangnya, bagaimana mengelola rasa marah tentu saja tidak mudah. Misalnya saat menghadapi si kecil  yang sedang tantrum atau suami yang tak sependapat, mungkin hal ini akan membuat emosi Bunda tersulut. Meski pun merasakan emosi marah adalah hal yang wajar, Bunda tetap perlu mengetahui bagaimana cara menghilangkan emosi.

Berikut ini, beberapa cara mengendalikan emosi yang bisa Bunda lakukan.

11 Cara menghilangkan emosi yang mudah dilakukan

1. Ambil napas dalam-dalam

Untuk mengatasi amarah, cobalah mengambil napas perlahan dan terkontrol yang Bunda hirup dari dalam perut, bukan dari dada. Ini memungkinkan tubuh untuk langsung menenangkan diri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bunda juga bisa menyimpan latihan pernapasan ini, yaitu dengan cara:

  • Temukan kursi atau tempat di mana Bunda dapat duduk dengan nyaman, membuat leher dan bahu rileks sepenuhnya.
  • Bernapaslah dalam-dalam melalui hidung, dan perhatikan perut Bunda naik.
  • Buang napas melalui mulut.
  • Coba lakukan latihan ini 3 kali sehari selama 5 hingga 10 menit atau sesuai kebutuhan.

2. Ucapkan kata-kata yang memotivasi dan menghibur

Mengulangi kalimat yang menenangkan dapat membuat Bunda lebih mudah untuk mengekspresikan emosi yang sulit, termasuk kemarahan dan frustrasi.

Coba ulangi secara perlahan, "Tenang saja," atau "Semuanya akan baik-baik saja," saat Bunda sedang merasa emosi. Bunda bisa melakukan ini dengan keras jika mau, tetapi Bunda juga bisa mengatakannya pelan-pelan atau pikirkan di dalam kepala.

3. Coba memvisualisasikan diri

Saat bergulat dengan amarah yang mendidih, coba lukis gambaran mental untuk menenangkan tubuh dan otak, yaitu dengan:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Pikirkan tempat nyata atau imajiner yang membuat Bunda merasa bahagia, damai, dan aman. Ini bisa jadi perjalanan berkemah ke pegunungan yang Anda ambil tahun lalu atau pantai eksotis yang ingin Anda kunjungi suatu hari nanti.
  • Fokus pada detail sensorik dengan membayangkan diri Anda di sana. Apa aroma, pemandangan, dan suaranya?
  • Atur napas Anda dan simpan gambar ini di benak Anda sampai merasa kecemasan Anda mulai mengghilang.

4. Gerakkan tubuh dengan sadar

Terkadang, duduk diam bisa membuat Bunda merasa lebih cemas atau gelisah. Menggerakkan tubuh dengan pikiran sadar, misalnya lakukan sedikit gerakan yoga dan latihan menenangkan lainnya bisa melepaskan ketegangan pada otot Anda.

Bila Bunda dihadapkan pada situasi yang penuh tekanan, cobalah berjalan-jalan atau bahkan menari ringan untuk menjauhkan diri dari stres.

5. Perhatikan cara berpikir Anda

Momen-momen stres dapat membelokkan persepsi tentang kenyataan, membuat merasa seolah dunia ini tidak berpihak pada Anda. Lain kali jika Bunda merasa marah, coba periksa perspektif.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ingatlah kalau setiap orang memiliki hari-hari yang buruk dari waktu ke waktu, dan besok akan menjadi awal yang baru.

6. Ekspresikan rasa frustrasi Anda

Meledakkan amarah tidak akan membantu Bunda lebih baik, tetapi bukan berarti Anda tidak dapat melampiaskan rasa frustrasi itu kepada hal-hal yang menyenangkan. Misalnya, pergi ke salon, belanja, atau sekedar melihat-lihat baju yang bagus.

Bunda juga bisa mengajak teman atau keluarga terdekat untuk menceritakan keluh-kesah yang sedang dirasakan. Ingatlah untuk memberikan ruang bagi diri sendiri untuk mengekspresikan kemarahan dan mencegahnya meluap ke dalam.

7. Meredakan amarah dengan humor

Menemukan humor di saat mereasa marah dapat membantu menjaga perspektif yang seimbang. Bukan berarti Bunda harus menertawakan masalah, tetapi melihatnya dengan cara yang lebih ringan agar bisa meredakan emosi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bila sudah mulai merasa marah yang meluap-luap, bayangkan bagaimana skenario ini terlihat bagi orang luar? Bagaimana mungkin ini lucu bagi mereka?

Dengan tidak menganggap diri Bunda terlalu serius, Bunda akan memiliki lebih banyak peluang untuk melihat bagaimana menyederhanakan masalah.

8. Ubah lingkungan sekitar

Istirahatkan diri sendiri dengan mengambil jarak sebentar dari lingkungan sekitar Anda. Jika rumah berantakan dan membuat stres, lakukan perjalanan atau jalan-jalan di lingkungan yang terbuka.

9. Kenali pemicu amarah dan temukan alternatif

Jika perjalanan sehari-hari menuju kantor bisa memunculkan rasa kesal, marah atau frustrasi, cobalah mencari rute alternatif atau pergi lebih awal untuk bekerja.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Begitupun dengan pemicu marah lainnya. Cobalah untuk menemukan apa pemicu dan mengubah pola pikir untuk menghindari marah dikemudian hari.

Jika Bunda tidak yakin dengan pemicu kemarahan, sebaiknya mengingatkan diri sendiri untuk mengambil waktu sejenak saat merasa marah.

unakan waktu ini untuk mencatat apa yang terjadi pada saat-saat menjelang perasaan marah Anda. Apakah Bunda sedang bersama orang tertentu? Apa yang dilakukan? Bagaimana perasaan Anda saat itu?

10. Fokus pada rasa syukur

Sebaliknya, cobalah memfokuskan kembali pada rasa syukur dan hal-hal yang berjalan dengan baik. Misalnya, saat marah cobalah untuk berpikir kalau banyak hal yang perlu disyukuri dibandingkan hal yang perlu dipermasalahkan. Dengan begitu, perasaan Bunda akan lebih tenang.

11. Mencari pertolongan

Sangat normal dan sehat bila Bunda masih bisa merasa marah karena suatu hal. Tetapi jika Bunda tidak dapat menghilangkan marah dan suasana hati yang buruk terus-menerus, mungkin sudah waktunya untuk meminta bantuan.

Apalagi bila kemarahan itu sampai memengaruhi hubungan dan kesejahteraan rumah tangga, hubungan dengan suami atau anak, sebaiknya berbicara dengan profesional yang dapat membantu mengatasi sumber kemarahan dan membantu Bunda merasa lebih baik.

Semoga informasi ini bermanfaat!

***

Sumber: healthline

Baca juga

id.theasianparent.com/7-tips-agar-tidak-jadi-marah-pada-anak