Mengenalkan Konsep Uang pada Anak dalam 6 Tahapan Usia, Begini Caranya!

Kenalkan uang pada anak sejak dini, memangnya bisa? Ini caranya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sudah selayaknya orangtua mengajarkan ilmu kehidupan yang tidak dipelajari di sekolah, salah satunya bagaimana cara mengenalkan konsep uang. Kelak, anak akan menghadapi dunia dan ilmu keuangan yang Parents ajarkan tentu akan berguna saat ia sudah dewasa.

Kendati begitu, mengenalkan uang tidaklah cukup hanya dengan memberitahunya bahwa uang adalah alat tukar untuk membeli sesuatu. Dalam kepala anak, mengenal konsep uang akan lebih berkesan jika belajar langsung dari contoh sehari-hari.

Cara Mengenalkan Konsep Uang pada Anak

Mengutip Money Sense, anak sebaiknya sudah memiliki kebiasaan mulia yaitu menabung. Seiring bertambahnya usia, Parents bisa memberinya kebebasan untuk mengatur keuangan, tentunya dengan pengawasan orangtua.

Dengan demikian, pada setiap tahapan usia anak akan belajar ilmu tentang uang pada fase lebih lanjut. Melansir laman Parents, simak yuk mengenalkan konsep uang berdasarkan tahapan usia anak.

1. Usia 2 - 3 Tahun

Anak berusia dua dan tiga tahun sangatlah belia, sehingga biasanya belum memahami nilai dan besaran uang. Namun, bukan berarti orangtua bisa menunda mengajarkan soal konsep uang di usia ini. Pada fase ini, Parents bisa mulai mengajarkan anak nama dan jenis uang yang ada di dunia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Agar lebih menyenangkan, andalkan permainan jual dan beli barang. Teknisnya, berikan koin atau uang kertas kepada anak. Mintalah ia menukarnya dengan barang yang ada di rumah. Jangan lupa menempelkan label harga pada barang tersebut.

Sedikit banyak, permainan ini membuat anak belajar apa itu fungsi uang dalam kehidupan. Mengingat rasa ingin tahu anak cukup tinggi, awasi sesi bermain dengan seksama. Terkadang balita kerap mencoba memasukkan uang atau benda ke dalam mulutnya.

Artikel terkait: Gak Suka Kalap Belanja! Ini 7 Zodiak Paling Tahu Cara Hemat Uang

2. Usia 4 - 5 Tahun

Mengutip laman Money Smart, cara lain yang dapat dilakukan adalah mengajak serta anak mengambil uang di bank. Namun, garis bawahi ya dan beritahukan anak bahwa mesin ATM bukanlah mesin ajaib pencetak uang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jelaskan perlahan dengan bahasa sederhana bahwa uang tersebut berasal dari akun rekening yang dimiliki orangtua. Jika uang tunai ditarik dari mesin ATM, maka jumlah uang di rekening bank akan berkurang.

Jika anak sudah semakin andal berinteraksi mengenai uang, hadiahilah celengan. Ajarkan ia untuk menyisihkan uang dan memasukkanya ke celengan. Selain mengajarkan menabung, metode ini sebagai langkah agar bersabar mengumpulkan uang untuk membeli yang ia inginkan.

3. Cara Mengenalkan Konsep Uang pada Anak Usia 6 - 8 Tahun

Memasuki usia 6 tahun, saatnya anak bersekolah. Inilah saatnya orangtua akan memberikan uang saku kepadanya. Manfaatkan momentum ini untuk mengenalkan konsep menabung pada anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Misalnya, mendaftarkan jika sekolah mengadakan program menabung di sekolah. Selain itu, Parents bisa membukakan rekening untuk anak agar ia semangat mengisi tabungan di bank. Terlebih, era saat ini sudah banyak bank yang menyediakan tabungan khusus anak.

Saat pergi ke bank, ajak anak ikut serta. Kenalkan padanya bagaimana caranya menabung uang di bank. Kenalkan juga konsep bunga dan seperti apa bank memberikan bunga itu kepada orang yang menyimpan uangnya di bank.

Di zaman sekarang, banyak bank sudah menyediakan akun tabungan untuk anak-anak. Dari sana juga, orang tua dapat mengenalkan konsep bunga dan bagaimana bank dapat memberikannya kepada para nasabah.

Setelahnya, orangtua juga bisa mengenalkan hobi mengoleksi berbagai jenis mata uang dan koin. Hal ini sekaligus menjadi metode asyik bagi anak belajar perkembangan uang sejak zaman dulu sampai sekarang.

Artikel terkait: Tak Selalu Berisiko, Ini 10 Manfaat Kartu Kredit yang Perlu Parents Tahu

4. Usia 9 - 12 Tahun

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seiring usia semakin besar, mulai ajak anak ke toko yuk, Parents! Di toko, anak bisa diajarkan untuk mengenal variasi harga barang. Fase ini bisa menjadi sarana untuk mengajarkan anak perlunya berhemat.

Caranya, ajak anak membaca label harga barang yang ada. Selanjutnya, ambil barang lain untuk membandingkan harganya. Disinilah, orangtua bisa mengajarkan kualitas barang berdasarkan harga yang dibanderol. 

Dengan begini, anak bisa belajar seperti apa kualitas barang dan mengapa harganya berbeda. Anak juga belajar berapa uang yang dibutuhkan jika ingin memperoleh suatu barang dengan kualitas tertentu.

5. Usia 13 - 15 Tahun

Jelang usia pra remaja, saatnya orangtua mengajarkan konsep uang di fase lebih tinggi yaitu berinvestasi. Berbeda dengan menabung, berinvestasi dapat menjadikan uang sebagai dana agar mendapatkan keuntungan di masa depan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai fase awal, mulailah dengan permainan investasi. Berpura-puralah menjadi pimpinan perusahaan, lalu anak menjadi investor yang akan membeli produk di perusahaan tersebut dengan uang tabungan pribadi.

Semakin dewasa, Parents bisa mulai mengajak anak mengikuti perkembangan perusahaan di bursa saham atau berita mengenai keuangan di media massa. Selain saham, orangtua juga bisa mengenalkan produk investasi lain seperti reksadana dan emas. Perlahan, anak akan semakin piawai berinvestasi di pasar modal.

7. Cara Mengenalkan Konsep Uang pada Anak Usia 16 Tahun

Memasuki fase remaja, saatnya memberi keleluasaan untuk menggunakan kartu debit. Dengan teknologi yang semakin canggih, anak lebih cepat belajar menggunakan uang elektronik tanpa harus memegang uang tunai terlalu banyak.

Isilah saldo rekening tabungan anak dengan sejumlah uang, lalu ajarkan ia mengelola agar tidak boros dalam menggunakannya. Buat kesepakatan dengan anak untuk menentukan berapa jumlah uang yang disetorkan setiap bulannya menyesuaikan kondisi finansial.

Selain itu, anak berusia 16 tahun juga bisa diajarkan untuk berdonasi kepada pihak yang membutuhkan. Cara ini akan mengajarkan mengenai sosial dan membuka mata bahwa di luar sana masih banyak orang yang kurang beruntung.

Sebagai orangtua, pastikan Anda membantu anak memilih aspek apa yang ingin ia dermakan. Jangan sampai anak malah salah sasaran mendonasikan uangnya. Tak kalah penting, jadilah teladan yang baik dalam mengelola keuangan agar anak memiliki panutan dalam memperlakukan uang.

Baca juga:

id.theasianparent.com/cara-menutup-kartu-kredit

id.theasianparent.com/usaha-ternak-kambing

id.theasianparent.com/cvv-kartu-kredit