Jangan Panik, Ini 6 Tips Mengatur Keuangan Keluarga dengan Gaji Kecil

Harus bagaimana, ya, agar keuangan lancar dan aman hingga akhir bulan, tetapi penghasilan yang didapat setiap bulanannya kecil? Inilah tipsnya, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibarat angin berembus, itulah perasaan kita ketika tanggal gajian tiba sekaligus bisa hilang seketika jika tidak diatur dengan seksama. Besar kecilnya penghasilan bulanan sebenarnya kembali pada masing-masing pribadi kita. Namun, mengulik cara mengatur keuangan keluarga gaji kecil kerap menjadi tantangan tersendiri.

Terlebih bagi Parents, cermat mengatur keuangan mutlak dilakukan. Mengingat prioritas bukan lagi untuk diri sendiri, ada pos lain yang perlu mendapat bagian dari hasil jerih payah selama ini. Contohnya dana persiapan melahirkan bagi yang tengah menanti buah hati, atau dana pendidikan anak, serta tujuan keuangan lainnya.

6 Cara Mengatur Keuangan Keluarga Gaji Kecil

Setiap rumah tangga tentu memiliki perhitungannya tersendiri perihal manajemen keuangan keluarga. Namun, hal ini patut menjadi perhatian Parents yang masih bergaji minimum atau mungkin penghasilannya tidak menentu agar kebutuhan hidup keluarga tetap tercukupi. Simak caranya, yuk!

1. Merencanakan Anggaran Bulanan

Duh lihat nanti saja, deh, aku butuhnya apa“, adakah Parents yang kerap berpikir demikian saat tiba waktunya belanja bulanan? Tanpa sadar, banyak orang menggunakan uangnya untuk mengikuti keinginan dan akhirnya mengesampingkan kebutuhan.

Padahal sangat penting untuk menyusun anggaran bulanan secara tertulis agar mengetahui dengan pasti kebutuhan utama diri sendiri dan keluarga. Misalnya, beberapa hari sebelum pergi ke pusat perbelanjaan, buat daftar anggaran apa saja yang harus dibeli dalam bulan itu.

Agar tidak menyulitkan, bagi daftar tersebut menjadi dua, yakni kebutuhan primer (kebutuhan utama) dan kebutuhan tersier (kebutuhan yang bisa ditunda).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Contoh ebutuhan primer meliputi bahan makanan, kebutuhan anak, serta pembayaran tagihan yang memang wajib disediakan dananya setiap bulan. Sementara itu, kebutuhan tersier ialah hal yang bisa ditunda, seperti belanja sepatu atau hangout dengan teman.

Dengan begini, Parents akan lebih terbantu untuk konsisten mengikuti daftar yang sudah dibuat dan meminimalkan pembelian barang yang tidak diperlukan.

Artikel Terkait: Sering Disepelekan, Ini 5 Manfaat Pentingnya Mencatat Pengeluaran Harian

2. Kurangi Makan di Luar

Tak bisa dipungkiri, godaan untuk makan di restoran pasti besar, apalagi saat sudah gajian. Boleh saja sesekali makan di luar sekeluarga, tetapi sebaiknya tidak menjadikan ini sebagai kebiasaan. Bukannya nikmat, bisa jadi uang gaji yang sudah dicari dengan susah payah akan habis sangat cepat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untuk menghemat pengeluaran, cobalah lebih sering memasak di rumah. Apalagi saat ini sudah banyak tutorial resep masakan di media sosial yang kelezatannya tidak kalah dengan rumah makan. 

Bilamana ingin sekali makan di restoran, berembuklah dengan pasangan jatah makan di luar setiap bulannya. Atau hal ini bisa dilakukan jika ada perayaan istimewa, misalnya saat perayaan ulang tahun pernikahan.

3. Gunakan Kartu Kredit dengan Cerdas

Ibarat kartu ajaib, kartu kredit membantu banyak orang cukup dengan sekali gesek saja. Namun hati-hati, terlalu mengandalkan penggunaan kartu ini bisa jadi menjerumuskan Parents pada utang jangka panjang.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Selain itu, penggunaan kartu kredit dapat memicu perilaku boros dan dikhawatirkan memicu pertengkaran rumah tangga. Bila ingin memiliki kartu kredit, pastikan Parents sanggup membangun komitmen dengan diri sendiri.

Gunakan kartu kredit untuk tujuan besar, misalnya membeli tiket pesawat demi mengumpulkan miles yang nantinya bisa ditukar dengan tiket atau promo menarik.

4. Manfaatkan Promo

Biasanya menjelang momen istimewa, banyak pusat perbelanjaan dan platform online yang menawarkan diskon besar-besaran. Nah, ini bisa dimanfaatkan sebagai cara mengatur keuangan keluarga gaji kecil yang menguntungkan!

Bukan agar bisa belanja dengan kalap, tetapi bila teliti Parents dapat memanfaatkannya untuk membeli kebutuhan keluarga dengan harga murah. Jangan ragu mencari tahu kupon diskon atau promo yang menawarkan potongan harga tidak sedikit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebut saja promo cashback, gratis ongkos kirim (ongkir) untuk pembelian online, buy 1 get 1, dan promo menarik lainnya. Jika cermat, bisa jadi pengeluaran bulanan bisa lebih hemat, lho, dan sisanya bisa dianggarkan ke pos kebutuhan yang lain.

Artikel Terkait: Minat Masyarakat Punya Rumah Meningkat, 5 Hal yang Harus Diperhatikan

5. Lunasi Tagihan Tepat Waktu

Cara lain yang juga menjadi kunci ialah biasakan melunasi tagihan tepat waktu! Hindari kebiasaan membayar tagihan mendekati jatuh tempo atau malah melewati batas waktu karena ada denda yang menanti. Sebut saja layanan tv kabel, listrik, telepon, atau internet sebisa mungkin dibayarkan tepat waktu.

Parents juga bisa menelusuri adakah hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, bisa mengambil pilihan untuk berhenti berlangganan. Langkah ini akan membuat semakin banyak uang yang bisa disisihkan untuk ditabung dan diinvestasikan.

6. Jangan Punya 1 Rekening

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Lho, tapi, kan, gajian ditransfer ke satu rekening saja?” Memang benar Parents, tetapi memiliki tidak hanya 1 rekening sejatinya membantu untuk kita bisa merencanakan keuangan dengan baik. Selain rekening operasional untuk kebutuhan sehari-hari, miliki satu rekening tambahan untuk dana tabungan pun dibutuhkan.

Rekening inilah yang tidak boleh diutak atik dan hanya Parents gunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Contoh: membeli benda yang diinginkan sejak lama atau melakukan perjalanan keluarga. Memisahkan rekening sesuai tujuan akan membantu Parents mencapai tujuan keuangan.

Bagaimana Parents, sudahkah menerapkan cara mengatur keuangan keluarga, termasuk jika memiliki pendapatan atau gaji kecil, dalam kehidupan sehari-seharinya?

Baca Juga:

7 Tips Mengatur Keuangan Keluarga di Tengah Resesi, Jangan Panik!