Jangan sembarangan! Ini etika batuk dan bersin, cegah penularan virus corona

Demi kenyamanan dan kesehatan bersama, yuk, sama-sama belajar untuk tidak sembarangan bersin atau pun batuk.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jatuhnya korban akibat virus corona atau dikenal dengan 2019-nCoV terus bertambah. Hingga hari ini, Selasa (3/3) jumlah korban meninggal di seluruh dunia berjumlah 3.085 orang dan pasien yang dinyatakan sembuh tercatat sebanyak 45.581 orang. Angka tersebut sebaiknya membuat kita waspada mencegah penularan virus, salah satunya mengetahui bagaimana cara mengatasi.

Seperti apa sarana penularan virus corona?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan hingga kini belum tersedia vaksin untuk mencegah virus corona jenis terbaru yang muncul pertama kali di Wuhan, Tiongkok akhir tahun lalu. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk berupaya memproteksi diri demi mencegah penularan virus tersebut. Bermula dari kelelawar, virus ini mulai bertransmisi dari manusia ke manusia.

Ditemui dalam acara Edukasi Media Cegah dan Putus Rantai Infeksi Virus Corona beberapa waktu lalu, dr. Erlina Burhan, M.Sc, SpP (K) selaku Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan memaparkan seperti apa media penularan virus corona yang perlu diwaspadai:

  • Via droplet dari saluran napas seperti batuk, bersin, dan tertawa
  • Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi (misalnya menyentuh dan berjabat tangan)
  • Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus
  • Menyentuh mulut, hidung, dan mata tanpa mencuci tangan

Perlu diketahui, saat seseorang bersin ia memproduksi 40.000 doplet, 3.000 doplet ketika batuk, dan 3.000 doplet saat seseorang bicara. Pathogen yang ditransmisikan melalui doplet yakni infuenza virus, SARS cioronavirus, adenovirus, rhinovirus, myoplasma, dan lainnya.

Artikel terkait: Breaking news! Ibu dan anak di Indonesia positif virus corona, bagaimana bisa tertular?

"Penularan coronavirus jenis terbaru ini memang cepat, namun perlu diketahui tingkat kematiannya di bawah 3%. Biasanya pasien yang meninggal jika sebelumnya sudah menderita penyakit kronis sehingga imunitas tubuhnya lemah," ungkap dr. Erlina. Tak lupa, ia mengingatkan agar batuk dan bersin dengan benar utamanya saat berada di tempat umum.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Cara mengatasi bersin di tengah keramaian

Melihat kebiasaan masyarakat kala berinteraksi di ruang publik, nyatanya belum banyak orang yang 'melek' dan mengetahui persis perihal etika batuk dan bersin dengan benar.

Faktanya, tidak sedikit masyarakat yang bersin seenaknya tanpa memedulikan dampaknya bagi lingkungan sekitar.

Padahal, sikap abai ini secara medis tidaklah sehat dan berisiko menularkan virus. Berikut etika bersin dan batuk mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan RI:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Tutuplah hidung dan mulut saat batuk atau bersin dengan tisu. Manfaatkan lengan baju dalam jika tidak ada tisu agar virus tidak menyebar ke udara dan menulari orang lain. Artinya, saat bersin atau pun jangan ditutupi dengan kedua telapak tangan.
  • Jangan lupa buang tisu yang telah dipakai ke tempat sampah
  • Cuci tangan menggunakan air bersih yang mengalir atau sabun pencuci tangan yang mengandung alkohol. Terdapat 6 langkah cuci tangan yang dianjurkan dengan kata kunci yang mudah diingat yakni Tepung Selaci Puput (Telapak, punggung tangan, sela-sela jari, mengunci jari, putar ibu jari, dan putar telapak tangan) yang mana lebih efektif dibandingkan membersihkan tangan dengan hand sanitizer

Nah, bagi Anda yang sudah merasakan gejala tubuh kurang fit maka disarankan untuk menggunakan masker.

Langkah ini sebagai upaya preventif agar virus yang Anda idap tidak menulari orang lain di sekitar Anda. Menurut para ahli Departemen Kesehatan di Singapura, jenis masker bedah atau surgical mask adalah yang paling tepat digunakan untuk masyarakat umum.

Direktur Eksekutif Pusat Penyakit Menular Nasional Singapura, Leo Yee Sin menyatakan bahwa masker N95 tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh masyarakat umum.

Menurut Sin, jenis masker ini lebih tepat untuk digunakan oleh staf medis yang paham cara menggunakannya dengan benar. Jenis respirator yang ada pada masker ini tergolong sangat ketat sehingga masyarakat umum kerap mengeluh kesulitan bernapas saat menggunakannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Konsumsi imunostimulan lebih efektif lindungi tubuh dari virus, apa bedanya dengan vitamin?

Terkait penggunaan masker, Centers for Disease Control and Prevention menyebutkan langkah ini tidak direkomendasikan untuk orang yang sehat. Para ahli memperingatkan bahwa pemakaian masker wajah justru meningkatkan risiko seseorang tertular penyakit. Ditambah lagi, memakai masker dengan cara yang keliru akan membuat seseorang tergoda untuk menyentuh wajah.

Di samping itu, hindari beberapa kekeliruan batuk atau bersin berikut saat sedang ada di tengah keramaian antara lain:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Cuek batuk dan bersin tanpa menutup mulut
  • Tidak mencuci tangan setelah menutup mulut atau hidung
  • Meludah atau membuang dahak di sembarang tempat
  • Membuang tisu bekas pakai di sembarang tempat

Dengan langkah-langkah sederhana di atas ini, tentu bisa menkadi upaya kita untuk mencegah terpaparnya virus, termasuk virus corona. Semoga informasi ini bermanfaat!

Sumber: CBS News, Website resmi Centers for Disease Control and Prevention

Baca juga : 

id.theasianparent.com/penularan-virus

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan