IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) di laman resminya menjelaskan bahwa pada dasarnya alergi merupakan sebuah reaksi hipersensitivitas yang dicetuskan melalui reaksi imunologi; salah satunya oleh protein susu sapi. Apakah Parents sudah mengetahui bagaimana cara mengatasi alergi pada anak?
Sementara IDAI juga menjelaskan bahwa reaksi hipersensitivitas merupakan gejala klinis akibat paparan zat tertentu, yang pada anak normal paparan tersebut tidak menimbulkan gejala atau mampu ditoleransi oleh anak normal yang tidak memiliki alergi.
Apakah Si Kecil mengalaminya juga?
Risiko Sensitivitas Si Kecil Dipengaruhi Berbagai Faktor
Penting untuk dipahami lebih dulu bahwa sebenarnya alergi atau sensitivitas merupakan respon sistem kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap benda tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.
Contohnya adalah alergi protein susu sapi. Jika anak mengalami alergi protein sama maka bisa menimbulkan beberapa gejala seperti ruam bersin, pilek, gatal, diare, bahkan hingga sesak napas.
Dikutip dari laman Webmd, alergi susu sapi merupakan suatu kondisi alergi paling umum dialami. Di mana alergi ini biasanya akan berkembang saat Si Kecil mulai dikenalkan susu sapi mulai dikenalkan pada pola makan maupun saat ia memulai MPASI
Bahkan pada kasus tertentu, alergi susu sapi juga bisa dialami anak yang mendapatkan ASI eksklusif, karena susu sapi yang dikonsumsi ibu bisa masuk ke dalam ASI.
IDAI menyebutkan kalau kejadian alergi susu sapi dilaporkan terjadi pada 5-7,5% pada anak yang mendapat susu sapi. Kejadian tersebut akan berkurang hingga tinggal 30-40% dari anak tersebut pada usia 12 bulan dan terus berkurang hingga 5% pada anak 3 tahun.
Faktanya, saat ini alergi protein susu sapi justru kian meningkat. Setidaknya hal ini diungkapkan World Allergy Organization (WAO), di mana angka prevalensi sensitivitas pada sistem imun anak di seluruh dunia semakin tinggi.
Tak terkecuali di Indonesia. Studi menunjukkan prevalensi sensitivitas sistem imun anak pada protein susu sapi di tahun pertama kehidupan sekitar 2-7,5 persen.
Beberapa studi memperlihatkan sebenarnya semua anak berpotensi atau memiliki risiko mengalami alergi. Terlebih lagi jika orang tuanya juga mengalami alergi atau sensitivitas. Jika kedua orang tua memiliki alergi, risiko anak untuk menderita sensitivitas bisa mencapai 60–80%. Hal inilah yang akan meningkatkan risiko seorang anak mengalami alergi, terlebih lagi jika tidak didukung dengan kondisi lingkungan dan nutrisi yang baik.
Meski banyak dialami, alergi pada susu sapi ini tentu saja perlu diwaspadai, khususnya terkait dengan tingkat sensitivitas anak. Sebab, jika dibiarkan berlanjut, maka bisa berisiko menghambat tumbuh kembang Si Kecil. Tidak hanya secara fisik, namun juga mental. Itulah mengapa penting bagi Parents untuk memahami bagaimana cara mengatasi alergi pada anak.
Sebuah jurnal berjudul “Allergic Disease In The First Year Of Life Is Associated With Differences In Subsequent Neurodevelopment And Behaviour” yang dilakukan oleh para peneliti Early Human Development mengungkapkan bahwa anak dengan alergi pada tahun pertama kehidupan menunjukkan penurunan skor motorik, tingkah laku dan sosial-emosional dibandingkan anak tanpa alergi.
Oleh karena itulah, penting bagi Parents untuk berupaya, mengetahuo cara mengatasi alergi pada anak untuk mencegah kondisi alergi atau sensitivitas tidak semakin buruk. Biar bagaimana pun, risiko sensitivitas ini sebenarnya bisa dikurangi jika Parents mengetahui caranya.
Cara Mengatasi Alergi pada Anak, Ini yang Bisa Dilakukan?
Kenali Risiko Sensitivitas
Langkah utama yang perlu dilakukan tentu saja dengan mengenali lebih dulu apakah ada risiko sensitivitas. Saat Si Kecil memperlihatkan ada reaksi yang berlebihan sistem kekebalan tubuh terhadap sesuatu yang biasanya tidak dianggap berbahaya.
Misalnya, udara, debu, atau sumber makanan seperti seperti protein yang terdapat pada makanan. Jika Parents telah mengenali adanya risiko sensitivitas ini tentu saja bisa melakukan pencegahan sedini mungkin.
Ada juga faktor pencetus lain seperti faktor keturunan yang diterimanya dari orangtua, faktor lingkungan dari makanan atau dari udara.
Jaga Kebersihan Lingkungan Khususnya Area Rumah
Alergi atau sensitivitas anak juga berkaitan erat dengan kebersihan rumah. Apabila lingkungan rumah memiliki debu atau tungau tentu saja bisa menjadi pemicu alergi. Oleh karena itu, pastikan area rumah bersih, ya. Khususnya area yang sering ditempati Si Kecil.
Cara Mengatasi Alergi pada Anak, Pastikan Kebutuhan Nutrisi Terpenuhi
Apabila nutrisi Si Kecil terpenuhi dengan baik, tentu saja bisa meningkatkan imunitasnya. Pasalnya, daya tahan tubuh Si Kecil serta kemampuan tubuhnya mencegah sensitivitas juga dipengaruhi asupan nutrisi dan zat gizi yang komplit.
Termasuk asupan yang banyak mengandung probiotik. Nyatanya makanan atau minuman yang kaya akan probiotik, seperti yogurt, tempe, acar, miso, dan kombucha bisa membantu mencegah gejala alergi.
Hal ini telah dipertegas lewat penelitian Prebiotics In Infants For Prevention Of Allergy dari Cochrane Library yang membuktikan jika probiotik terbukti efektif mencegah gejala alergi pada Si Kecil.
Probiotik dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik pada saluran cerna Si Kecil, sehingga kemungkinan gejala alergi yang muncul dapat teratasi mulai dari gangguan saluran pencernaan, diare, asma hingga eksim.
Selain itu, penting untuk dipahami bahwa ada beberapa jenis bakteri probiotik yang paling baik. Mulai dari Lactobacillus reuteri (L. reuteri), Bifidobacterium lactis (B. lactis), dan Lactobacillus rhamnosus (L. rhamnosus).
Di mana masing-masing jenis probiotik tersebut punya manfaat yang berbeda-beda untuk kesehatan tubuh. Misalnya, probiotik B. lactis yang berperan dalam menurunkan risiko terjadinya diare dan meningkatkan persediaan antibodi di dalam tubuh.
NAN pHPro sebagai merek No 1 yang paling sering direkomendasikan oleh dokter anak di dunia dapat membantu mencegah sensitivitas dan dukung daya tahan tubuh Si Kecil. Dimana NAN pHPro mengandung protein whey terhidrolisa parsial yang lebih mudah dicerna dan probiotik B.lactis yang terbukti klinis mendukung daya tahan tubuh Si Kecil. NANKID pHPro merupakan satu-satunya formula hidrolisa parsial yang diakui oleh FDA untuk menurunkan risiko dermatitis atopik, bahkan NANKID pHPro terbukti klinis mengurangi risiko dermatitis atopik hingga 20 tahun. Dan yang tak kalah penting kandungan DHA:AA yang terkandung di dalamnya juga membantu perkembangan otak anak.
Dengan melakukan beberapa cara mengatasi alergi pada anak seperti yang sudah dijelaskan di atas, diharapkan Parents bisa membantu mencegah sensitivitas Si Kecil dan mendukung daya tahan tubuhnya mulai dari sekarang.
#NANKID #SiapkanSekarang
Referensi:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/22284984/
https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD006474.pub3/full
https://www.idai.or.id/professional-resources/pedoman-konsensus/rekomendasi-diagnosis-dan-tatalaksana-alergi-susu-sapi
https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenali-alergi-susu-sapi-pada-anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.