Sering melarang anak membuatnya bodoh? Ini penjelasan psikolog!

Berbicara mengenai cara mendidik anak usia dini, bolehkah kita melarang anak, dengan berkata 'tidak' atau 'jangan' pada anak? ini penjelasan psikolog!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mendidik anak merupakah hal yang tidak mudah. Setiap orangtua harus belajar terus menerus untuk menjadi orangtua yang baik bagi anaknya. Berbicara mengenai cara mendidik anak usia dini, bolehkah kita melarang anak, dengan berkata 'tidak' atau 'jangan' pada anak? 

Psikolog Ratih Ibrahim menjelaskan tentang larangan dalam cara mendidik anak usia dini

"Melarang anak sebenarnya sangat tidak dianjurkan, sebab hal tersebut akan menghambat anak untuk berekplorasi. Sedangkan eksplorasi sendiri dapat meningkatkan kemampuan anak," tutur Psikolog Ratih Ibrahim.

Tak hanya itu, melarang anak dengan mengatakan 'jangan' atau 'tidak boleh' juga akan menciptakan suasana panik dan memutus komunikasi dengan anak. Anak pun akan merasa penasaran mengenai sebab orangtuanya melarangnya berbuat demikian. 

Akan tetapi, dalam hal tertentu, larangan terhadap anak juga tetap diperlukan. Seperti dalam hal-hal yang membahayakan sang anak. Tentunya orangtua harus tahu cara yang baik dalam melarang anak agar tidak berdampak negatif.

"Anak juga boleh dilarang jika ia melakukan hal yang berbahaya. Namun, melarangnya pun harus dengan cara yang tepat,"kata Ratih Ibrahim.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dia juga menambahkan, cara untuk melarang anak yang tepat yaitu dengan mengalihkan perhatian anak dengan hal yang lebih menarik.

Misalnya saat anak ingin memegang hal yang dirasa berbahaya, Bunda tidak perlu mengatakan 'jangan', tetapi cukup dengan kalimat yang lebih positif, seperti 'ayo ikut Bunda, atau ayo duduk di pangkuan Bunda'.

Artikel terkait: Pelajari Cara-Cara Melarang Anak yang baik berikut ini

Kondisi yang mengharuskan orangtua berkata tidak pada anak

Dilansir dari Psycology Today, ada beberapa kondisi yang mengharuskan orangtua berkata tidak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Katakan tidak ketika tindakan mereka mungkin melukai seseorang atau merusak sesuatu

Anak-anak mungkin mengalami kesulitan mengantisipasi hasil yang buruk, sehingga mereka membutuhkan bimbingan orang dewasa untuk membantu mereka membuat pilihan yang masuk akal. 

Contoh: "Jangan, kamu tidak bisa melompat ke sofa di rumah nenek. Sofanya mungkin rusak. Jika Anda ingin melompat-lompat, silakan main di luar. "

  • Katakan tidak ketika mereka bisa melakukannya sendiri

Terkadang anak-anak meminta orangtua untuk melakukan hal-hal yang dapat mereka lakukan sendiri. Hal ini akan membuat anak menjadi tidak mandiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 Contoh: "Mama tidak bisa membantu, Ini sudah kewajiban kamu untuk membersihkan kamar sesuai dengan perjanjian. Apakah kamu ingat bagaimana cara melakukannya? Saya akan mencontohkannya, lalu kamu yang melanjutkan."

Artikel terkait: Parents wajib bilang 'tidak' pada anak di 7 situasi ini

  • Katakan tidak ketika anak ingin membeli sesuatu karena keinginan, bukan kebutuhan

Anda tidak harus merasa wajib untuk membeli segala sesuatu yang sesuai dengan keinginan anak Anda. Sesekali menolak anak akan membantu anak-anak belajar untuk mentolerir kekecewaan dan menyadari bahwa mereka dapat menyukai sesuatu tanpa memilikinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Contoh: "Tidak, kami tidak akan membelinya, tapi saya bisa mengerti mengapa kamu menyukainya! Mainan ini sangat bagus. "

*** 

Sebagai orangtua, Anda pastinya bisa memilah mana hal yang harus tegas dikatakan tidak, mana yang bisa Anda toleransi. Namun, melarang anak tidak boleh berlebihan, bersikaplah fleksibel. Jika sekiranya anak masih bisa diawasi agar apa yang dilakukan tidak membahayakan dirinya, maka bebaskan anak bereksplorasi, agar tumbuh kembangnya maksimal. 

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

id.theasianparent.com/cara-mendidik-anak-ala-jepang/