Cara menangani anak cerewet
“Bun, kok itu anak kucingnya sendirian? Ibunya ke mana? Memang ibunya nggak sayang lagi sama anaknya? Kenapa anaknya nggak diajak cari makanan juga? Memang rumahnya si kucing di mana? Ibunya pulang jam berapa?”
Satu pertanyaan belum selesai dijawab, sudah muncul pertanyaan berikutnya. Siapa yang sering mendapatkan ratusan ‘kenapa’ dari anak?
Belum lagi catatan dari guru di sekolah yang mengatakan bahwa anak terlalu sering mengobrol di kelas. Duh, pusing!
Anak cerewet lebih pandai bergaul: Cara menangani anak cerewet
Anak yang senang berbicara biasanya tumbuh menjadi anak yang ramah, mudah bergaul, dan cerdas. Namun di sisi lain, ia sulit mendengarkan orang lain, sulit diminta diam, atau bahkan senang memotong pembicaraan orang lain.
Hal ini bisa menjadi masalah terutama jika anak yang cerewet memiliki saudara kandung yang lebih pendiam. Akibatnya, ‘jatah’ berbicara saudaranya akan sering diambil sehingga ia semakin tertutup.
Anak cerewet juga terkadang membuat Bunda dan Ayah kehilangan kesabaran. Para ahli menyarankan agar orangtua tidak memadamkan semangat anak untuk berbicara.
Alih-alih, coba bantu mengarahkan anak untuk mengerjakan sesuatu agar tidak terus-menerus mengoceh.
Jeanne Williams, seorang psikolog sekaligus pakar parenting dari Edmonton, Kanada, menganjurkan para orangtua untuk memiliki waktu khusus dengan masing-masing anak setiap hari untuk mendengarkan semua ceritanya.
“Posisikan diri Anda sejajar dengannya, tatap mata anak, dan dengarkan ia dengan penuh perhatian. Tunjukkan bahwa Anda berminat dengan segala celoteh yang ia lontarkan, tidak peduli seberapa luas topiknya,” ujar Jeanne.
Jika anak merasa bahwa orangtuanya mendengarkannya berbicara bahkan untuk hal-hal yang remeh, kemungkinan saat tumbuh besar ia akan berbicara hal-hal yang penting saja. Selain itu, Parents juga perlu menyadari bahwa memberi label negatif ‘anak bawel’ atau ‘tukang bicara’ dapat merendahkan harga dirinya.
7 Cara menangani anak cerewet
Bila Parents memiliki anak yang cerewet dan mulai kewalahan dalam menghadapinya, mungkin tips berikut ini dapat membantu:
1. Jangan melarang atau menghentikan anak berbicara
Anak senang berbagi hal-hal menarik maupun perasaannya dengan orangtuanya. Mungkin Parents menyadari bahwa ketika Anda sedang sibuk melakukan sesuatu, anak akan mulai mendekati dan menanyakan banyak hal.
Ia memang sengaja meakukannya demi menarik perhatian Anda dengan cara mengajak berbicara.
2. Dengarkan dengan sepenuh hati
Tak peduli betapa sepelenya pembicaraan yang dilakukan, selalu dengarkan ia dengan penuh minat. Kadang-kadang Anda juga bisa memberinya saran atau masukan saat mengobrol.
3. Jangan lelah untuk mengingatkan
Mungkin Parents sudah mengingatkan anak berkali-kali tentang aturan kapan boleh berbicara dan kapan harus tenang (misalnya di perpustakaan, tempat ibadah, atau saat sedang ujian). Namun, anak masih sering lupa dan tetap saja cerewet.
Jangan lelah untuk terus mengingatkannya ya. Lama-lama anak akan paham batasannya.
Artikel terkait: Lakukan 10 Cara Sederhana ini Agar Anda Tak Perlu Berteriak Pada Anak
4. Latih anak untuk diam selama satu jam setiap hari
Caranya? Bawa ia ke perpustakaan dekat rumah dan habiskan waktu selama satu jam di sana. Sebelum berangkat, ingatkan lagi aturan untuk tidak berbicara dan carikan buku yang menarik untuk dibaca anak.
Jika dilakukan secara konsisten setiap hari, anak akan terbiasa memiliki waktu-waktu tenang.
5. Minta anggota keluarga juga membuat waktu tenang di rumah
Bila tak memungkinkan membawa anak ke perpustakaan, ciptakan waktu tenang di rumah selama 15 menit. Minta seluruh anggota keluarga bekerja sama.
Secara bertahap, tingkatkan waktu tenang ini. Anak akan belajar bagaimana melakukan segala sesuatu dengan lebih tenang.
6. Bantu anak menyalurkan energinya
Cara menangani anak cerewet adalah dengan menyalurkan energi untuk melakukan hal-hal lain yang disukainya. Anak cerewet biasanya memiliki energi yang besar.
Ajak ia mempelajari sesuatu yang baru atau melakukan hobi. Beri anak tugas berbeda setiap hari agar ia tidak mudah bosan.
7. Tumbuhkan minat baca anak
Jika anak Anda sudah berusia 3 – 4 tahun, Parents bisa mulai mengajarinya membaca. Anak cerewet biasanya pandai berimajinasi dan mengarang cerita.
Artinya, ia juga pasti menyukai buku-buku bacaan yang menarik. Berikan anak buku cerita yang sesuai usianya.
Cara menangani anak cerewet memang tidak mudah. Apalagi Parents akan disibukkan setiap saat untuk mendengarkan anak berbicara atau anak akan selalu bertanya banyak hal pada Anda.
Namun jika Anda sudah menguasai 7 cara menangani anak cerewet seperti di atas, Anda justru akan menikmati hal ini. Satu hal yang perlu diingat adalah untuk memiliki kesabaran.
Jangan pernah menyuruh anak berhenti bicara karena ia malah akan menjauhkan diri dari Anda. Poin plus dari anak cerewet adalah ia tidak akan menyembunyikan apa pun dari orangtuanya.
Referensi: Today’s Parent, Health Guidance
Baca juga:
Ini Strategi Agar Anak Menjadi Bilingual, Bahkan Multilingual