Saat hamil, penting untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Melalui hasil USG, dokter dan ibu hamil dapat mengetahui kondisi janin dalam kandungan. Biasanya Parents akan ditunjukkan gambar hasil pemindaian rahim pada layar oleh dokter dan diberikan foto hasil cetaknya. Namun, kadang Parents kurang memahami cara membaca hasil USG rahim tersebut.
Lalu, bagaimana cara membaca hasil USG yang benar? Apa saja yang perlu dilihat? Mari kita simak penjelasannya di artikel ini.
Apa Arti Singkatan pada Foto Hasil USG?
Pada dasarnya, pemeriksaan USG ditujukan untuk mengetahui usia, panjang, dan berat janin, serta estimasi waktu kelahiran. Ketika mencetak hasil pemeriksaan USG, Parents mungkin akan menemukan beberapa singkatan yang diambil dari bahasa Inggris.
Berikut cara membaca hasil USG berdasarkan singkatan tersebut:
- GA (gestational age): menunjukkan perkiraan usia kehamilan Anda berdasarkan pemeriksaan dokter terhadap panjang tungkai lengan dan kaki maupun diameter kepala janin.
- GS (gestational sac): ukuran kantung kehamilan Anda, biasanya berupa bulatan hitam.
- BPD (biparietal diameter): diameter kepala bayi.
- HC (head circumference): keliling kepala bayi.
- CRL (crown-rump length): panjang janin yang diukur dari ujung kepala hingga bokong bayi. Pengukuran ini biasanya dilakukan pada trimester awal.
- AC (abdominal circumference): keliling perut bayi.
- FL (femur length): panjang tulang kaki bayi.
- EDD (estimated due date): perkiraan tanggal Anda akan melahirkan secara spontan, biasanya didapat berdasarkan hitungan usia kehamilan maksimal 280 hari (40 minggu) setelah hari pertama menstruasi terakhir.
Cara Membaca Warna dan Orientasi pada Hasil USG
Warna
Saat melihat hasil USG, yang terlihat hanya warna hitam, abu-abu, dan sedikit warna putih. Parents mungkin bingung mana bagian-bagian tubuh bayinya? Sebenarnya, apa sih arti dari masing-masing warna berdasarkan hasil USG tersebut?
- Warna hitam mengartikan cairan
- Warna abu-abu adalah jaringan
- Dan warna putih adalah tulang
New Health Advisor menjelaskan bahwa hasil USG warna abu-abu yang biasanya mendominasi area sekitar gambar USG adalah jaringan rahim. Kemudian warna hitam di dalamnya adalah cairan ketuban yang mengelilingi bayi.
Lalu, yang ada di tengah yang dikelilingi oleh warna hitam pada gambar hasil USG itu menunjukkan apa? Ya, itu adalah si dedek bayi.
Artikel terkait: USG Fetomaternal, kapan ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan ini?
Orientasi
Selain warna, perhatikan juga orientasi gambar untuk mengetahui cara membaca hasil USG dengan baik dan benar. Hal ini penting untuk melihat posisi kepala bayi, apakah kepala bayi sudah di bawah atau dalam posisi sungsang?
Untuk melihat kepala bayi sedang menghadap ke kanan atau ke kiri, Parents dapat mencari tulang belakang bayi melalui USG yang diberikan dokter.
Cara Membaca Hasil USG Jenis Kelamin
Salah satu yang sering ditunggu Parents dan membuat penasaran ketika USG adalah mengetahui jenis kelamin bayi. Apakah laki-laki atau perempuan? Bagaimana cara melihatnya?
Pada awal kehamilan, klitoris dan penis memiliki ukuran dan bentuk yang sama dan sulit dibedakan. Oleh sebab itu, tunggulah sampai usia kehamilan 18-22 minggu untuk mengetahui jenis kelamin bayi.
Untuk mengetahui bayi laki-laki, dokter biasanya akan mencari tanda seperti penyu, ujung penis biasanya mengintip dari balik testis.
Sementara untuk mengetahui bayi perempuan, biasanya dokter akan mencari tanda seperti hamburger karena klitoris berada di antara bibir vagina (labia). Ini adalah salah satu cara membaca hasil USG yang bisa Anda pelajari.
Cara Membaca Hasil USG untuk Mendeteksi Kelainan pada Janin
Kegunaan utama dari pemeriksaan USG adalah untuk mengetahui kondisi kesehatan dan mendeteksi adanya kelainan pada janin sedini mungkin. Beberapa kelainan yang dapat terlihat lewat pemeriksaan USG ini, di antaranya:
- Kelainan pada kepala, misalnya hidrosefalus, anensefalus, mikrosefalus, dan ensefalokel.
- Kelainan pada tulang belakang, misalnya spina bifida.
- Ada atau tidaknya kelainan jantung.
- Kelainan pada bibir seperti sumbing
- Kelainan pada jari jemari dan kelengkapan organ tubuh bayi.
- Ada atau tidaknya kelainan pada bagian perut, misalnya hernia umbilikalis.
- Down syndrome yang dapat terlihat berdasarkan pemeriksaan karakteristik wajah janin (berdasarkan USG pada kehamilan usia 13 atau 14 minggu).
Artikel terkait: Video Perbedaan USG 4D, 3D, dan 2D
Untuk memastikan ada atau tidaknya kelainan pada janin, sebaiknya serahkan hal tersebut kepada dokter yang lebih kompeten dan tidak menginterpretasikan sendiri.
Jika dokter mencurigai adanya kelainan pada janin, ia akan merekomendasikan Anda melakukan pemeriksaan lanjutan. Beberapa tes lanjutan antara lain:
- USG 3D/4D: biasanya digunakan untuk lebih memastikan ada atau tidaknya kelainan pada tulang belakang atau kelainan pada wajah yang mengindikasikan down syndrome.
- USG doppler: digunakan untuk memastikan aliran darah dari ibu ke bayi dan aliran darah di tubuh bayi berjalan lancar atau tidak.
- Ekokardiografi: untuk mendeteksi kelainan jantung pada janin.
Itulah cara membaca hasil USG yang benar. Semoga Parents tidak bingung lagi dan dapat memahami penjelasan dokter dengan baik ketika memeriksakan kandungan.
Sumber: Hello Sehat, SehatQ
Baca juga:
Pro Kontra USG Kehamilan, Seberapa Sering Boleh Melakukannya?
Studi: Risiko Komplikasi Lebih Tinggi pada Ibu Hamil dengan Kelainan Jantung
USG 4 Dimensi, Apa Kelebihan dan Kekurangannya Dibanding 2D dan 3D?