Tahukah Anda apa saja cara atasi gangguan kecemasan, terlebih jika yang mempunyai masalah itu adalah pasangan kita sendiri?
Sebagai pasangan yang saling mengasihi satu sama lain, adalah sebuah hal normal untuk melewati masa-masa sulit bersama. Namun, tantangan mungkin akan menjadi lebih sulit ketika pasangan kita berjuang dengan gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan, termasuk gangguan panik, ditandai dengan ketakutan dan kekhawatiran yang ekstrem.
Terkait hal ini, sebuah relasi barangkali menjadi lebih sulit ketika salah satu pasangan mengalami salah satu masalah kesehatan mental itu. Bahkan, masalah gangguan kecemasan ini berpotensi menyebabkan mis-komunikasi dalam kehidupan berelasi itu sendiri.
Artikel terkait: Anak depresi bisa disebabkan pola asuh orangtua yang salah, bagaimana mencegahnya?
Mungkin Anda tidak bisa menghilangkan kecemasan pasangan Anda, tetapi Anda bisa mendukungnya. Dukungan Anda sangat membantu meringankan masalah mereka. Anda dapat mengingatkan mereka bahwa mereka memiliki seseorang untuk berpaling pada saat-saat sulitnya.
Cara Atasi Gangguan Kecemasan pada Pasangan: Pelajari Tanda dan Gejalanya!
Anda bisa memulainya dengan mempelajari gejala atau tanda-tanda yang muncul ketika pasangan mengalami gangguan kecemasan.
Semua kondisi kecemasan melibatkan kekhawatiran dan ketakutan yang berlebihan dan terus-menerus, tetapi emosi ini dapat muncul dengan cara yang berbeda.
Gejala fisik bisa berupa sulit tidur, sakit perut, dan nyeri otot dan kepala, untuk beberapa nama – juga sering menyertai gejala emosional.
Yang berbahaya adalah ketika pasangan Anda mengalami serangan panik saat mengemudi. Pada awalnya, mereka merasa tidak nyaman mengemudi sendirian. Tetapi setelah mereka mengalami serangan panik kedua, mereka berhenti mengemudi sepenuhnya dan mulai mengurai mengendarai mobil.
Memahami lebih banyak tentang kecemasan yang terjadi pada pasangan dapat membantu Anda menawarkan dukungan yang tepat kepadanya.
Artikel terkait: Apakah anak Anda memiliki IQ yang tinggi? Cek ciri-cirinya sesuai tahapan usia
Komunikasikan Baik-Baik terkait Cara Atasi Gangguan Kecemasan Pasangan Anda
Komunikasi yang terbuka dapat memperkuat hubungan. Namun kebanyakan pasangan cenderung melakukan yang sebaliknya.
Mungkin mereka tidak menyebutkan kecemasan mereka. Sementara Anda yakin mereka tidak ingin membicarakannya, jadi Anda juga tidak mengatakan apa-apa. Hal ini justru akan membuat Anda abai dengan masalah yang sebenarnya terjadi.
“Tanyakan kepada mereka bagaimana Anda dapat memberikan dukungan Anda. Beberapa orang suka mendengar nasihat dari Anda, sementara yang lain ingin perasaan mereka divalidasi” saran Roberta Alves, seorang konselor kesehatan mental berlisensi di Fort Lauderdale, Florida, sebagaimana dikutip laman psychcentral.
Artikel terkait: 3 Alasan Harus Membiasakan Anak Menulis dengan Tangan, Manfaatnya Luar Biasa!
Validasi Kesusahan dan Masalah Pasangan
Ketakutan pasangan Anda mungkin sama sekali tidak masuk akal bagi Anda — tetapi itu valid bagi mereka. Yang bisa Anda lakukan adalah memahaminya.
“Bahkan jika perspektif orang lain sama sekali tidak masuk akal bagi Anda secara logis, Anda harus memvalidasinya,” kata Carolyn Daitch, psikolog berlisensi dan direktur Center for the Treatment of Anxiety Disorders di Farmington Hills, Michigan, sebagaimana dikutip laman NPR.
Kecemasan, pada dasarnya, tidak logis atau rasional – sesuatu yang mungkin sudah mereka ketahui. Mereka justru akan frustasi ketika mendengar Anda mengatakan “Itu tidak masuk akal,” atau “Itu tidak akan terjadi”
Sebagai gantinya, cobalah memvalidasi pernyataan:
- “Kudengar kau merasa sangat takut dan kewalahan.”
- “Aku benar-benar mengerti mengapa itu membuatmu merasa sangat khawatir.”
- “Kedengarannya sangat menjengkelkan dan membuat stres. Apa yang saya bisa bantu?”
- “Saya mengerti mengapa Anda ingin sangat was-was dan berhati-hati. COVID-19 adalah penyakit yang menakutkan.”
- “Aku tahu kemungkinan kita putus membuatmu takut. Aku juga tidak ingin kehilanganmu.”
Yang perlu Anda pahami adalah, validasi tidak berarti setuju dengan kecemasan. Anda dapat mengamini kecemasan yang mereka alami dengan tetap pada pikiran Anda sendiri.
Ingatlah bahwa Anda Tidak Dapat ‘Menyembuhkan’ Mereka
Anda mungkin ingin melakukan segala cara untuk menyembuhkan rasa sakit pasangan Anda dan memperbaiki keadaan mereka sehari-hari. Itu adalah respons yang sepenuhnya alami.
Namun umumnya, kondisi kesehatan mental seperti itu tidak akan benar-benar sembuh.
Dukungan dari profesional kesehatan mental mungkin dapat meredakan gejala kecemasan pada pasangan, namun mungkin tidak akan membuat masalah itu sepenuhnya hilang.
Alih-alih berkata “Ayo kalahkan ini”, Anda lebih baik mengatakan ini “Saya di sini untuk membantu Anda melalui ini”.
Untuk mengurangi gangguan kecemasan pasangan, berikut adalah beberapa agenda yang bisa dilakukan bersama:
- memulai rutinitas meditasi bersama
- menanyakan apakah mereka telah mempelajari latihan pernapasan atau teknik bermanfaat untuk menenangkan diri
- membiasakan melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur, seperti jalan kaki, jogging, atau bersepeda. Olahraga dapat meningkatkan produksi serotonin di otak, yang dapat membantu meredakan kecemasan
- Mempraktikkan perawatan diri sendiri dapat mendorong mereka untuk melakukan hal yang sama.
Merawat diri bersama pasangan, ini termasuk:
- meluangkan waktu mengerjakan hobi
- menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman
- tidur yang cukup
- makan makanan teratur dan tetap terhidrasi
- meluangkan waktu untuk bersantai sebelum tidur.
Demikian hal-hal dan cara atasi gangguan kecemasan pada pasangan. Semoga dapat memperkuat relasi dengan pasangan Anda.
Baca juga:
Baru Dua Bulan Melahirkan, Ibu Ini Hamil Lagi dan Sambut Sang Buah Hati dengan Bahagia
8 Artis Indonesia yang Mengadopsi Anak, Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Bernama Lily
20 Rekomendasi Film Korea Romantis, Tawarkan Kisah Manis Sekaligus Bikin Nangis
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.