Setiap pasangan yang menikah pastinya ingin agar pernikahannya langgeng hingga ke akhir hayat. Namun dalam perjalanannya, bila rumah tangga tak mampu lagi dipertahankan, cerai menjadi jalan keluar. menghadapi perceraian memang bukan hal mudah, tapi tak lantas membuat kita terpuruk menjalani hidup.
Bercerai bukan berarti hidup kita berakhir. Meskipun awalnya sulit, namun jika mampu bangkit dari keterpurukan, kita pasti bisa memulai hidup baru tanpa pasangan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Carol Dweck dan Lauren Howe menemukan bahwa orang yang bisa memisahkan identitasnya dan menerima perpisahan dengan pasangan adalah orang yang paling cepat pulih kondisi emosionalnya.
Adanya jarak memungkinkan orang untuk belajar dari kesalahan masa lalu. Sebagai hasilnya, dia menjadi orang yang lebih baik dalam menjalani hubungan di masa depan.
Karena dia menghadapi perceraian bukan sebagai sebuah kegagalan, juga bukan karena dirinya memiliki cela.
Menghadapi perceraian adalah hal yang berat, terutama jika memiliki anak. Hidup anak juga akan terpengaruh, bahkan kondisi psikologisnya bisa jadi terganggu karena melihat orangtuanya berpisah.
Artikel terkait: Bagaimana menjelaskan perceraian orangtua pada anak dengan baik?
Seorang pengacara dan penasihat perceraian bernama Karen Covy memberikan 3 tips yang Anda butuhkan agar mampu bertahan menghadapi perceraian. Anda tetap bisa merasa bahagia, aman, dan tidak menjadi stres karena berpisah dengan orang yang dicintai.
Cara menghadapi perceraian
1. Ambil tanggung jawab
Setelah perceraian kalian disahkan, tidak ada gunanya lagi mencari-cari kesalahan siapa yang menjadi penyebab kalian berpisah. Hanya akan menambah penyesalan dan juga stres.
Ambillah tanggung jawab pada apa yang akan terjadi setelah kalian bercerai.
Kumpulkan dukungan dari keluarga dan teman yang bisa membantu Anda menghadapi proses perceraian dengan lebih kuat. Tak ada salahnya berkonsultasi dengan pengacara, terapis, dan mediator jika sekiranya Anda membutuhkan mereka dalam mengurus perceraian.
2. Ambil kendali
Satu cara agar tetap kuat menghadapi perceraian ialah dengan mengendalikan emosi dan bagaimana bersikap di depan mantan pasangan, juga di depan anak-anak. Anda juga perlu menjaga sikap dalam menghadapi berbagai proses cerai yang rumit.
Hal lainnya yang penting untuk diketahui ialah Anda tidak bisa mengontrol pasangan. Jangan berharap dia akan bersikap sesuai kemauan Anda di depan anak atau di depan pengacara perceraian.
Lepaskan diri Anda dari keinginan untuk mengaturnya. Terimalah bahwa dia akan bersikap sesuai keinginannya sendiri dan Anda tidak bisa melakukan apapun untuk menghalanginya.
3. Biarkan karma yang akan membalas
Bila Anda merasa tersakiti oleh pasangan dan menjadi korban dari ketidaksetiaannya atau perlakuan buruknya semasa berumah tangga, jangan habiskan waktu untuk memikirkan cara untuk membalas perbuatannya.
Daripada menyia-nyiakan waktu memikirkan orang yang telah menyakiti kita, lebih baik bangkit untuk membina hidup baru, juga bertahan demi anak-anak Anda. Jika memang benar dia adalah pihak yang salah, kelak pasti akan menerima balasannya, tanpa campur tangan dari Anda.
Pusatkan perhatian Anda untuk membahagiakan diri sendiri dan anak-anak, dengan begini Anda tidak akan takut menghadapi perceraian, juga tidak perlu stres berlebihan.
Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Perceraian : After the Love Has Gone
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.