Siapa yang tidak tahu dengan Citayam Fashion Week? Saking viralnya, banyak daerah lain yang mulai mengikuti fenomena ini. Bahkan Camat Payakumbuh Timur, Dewi Novita. Sayangnya, ia harus dipecat karena mengikuti tren tersebut. Simak kisah Camat Payakumbuh dipecat selengkapnya berikut ini.
Artikel terkait: Sambil Menangis, Baim Wong Ungkap Alasan Daftarkan HAKI Citayam Fashion Week
Curhat Camat Payakumbuh Saat Dirinya Dipecat
Sumber TikTok dewi.centong
Kabar pemecatan tersebut diberitahukan ke publik oleh Dewi sendiri. Mantan camat itu mengunggah video di akun TikTok miliknya, @dewi.centong. Di sana ia mencurahkan isi hatinya mengenai pemecatan yang dialaminya.
“Aku seorang camat di kota Payakumbuh, Sumatera Barat pernah ikutan membuat video viral ala2 Citayam Fashion Week dengan nama Payakumbuh Fashion Week. Maksud hati hanya sebagai konten2 biasa aja, tanpa ada maksud melanggar norma2 agama atau adat istiadat Minang Kabau,” tulisnya di video tersebut.
Sumber YouTube Dewi Centong
Tak disangka video ala Citayam Fashion Week itu mendapatkan komentar pedas dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Payakumbuh. Menurut alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) 2003 itu, pihak MUI kemudian melaporkan dirinya ke Walikota Payakumbuh. Tak lama kemudian Dewi akhirnya aku diberhentikan menjadi Camat di Payakumbuh Timur.
Artikel terkait: Tak Pantas Diucapkan Anak, Pahami Dulu Arti Kata Slebew yang Dipopulerkan Jeje Citayam Fashion Week
Tanggapan Wali Kota Tentang Camat Payakumbuh yang Dipecat
Disebut telah memecat Dewi sebagai camat, Wali Kota Payakumbuh Riza Falevi membantah hal tersebut. Menurutnya, mantan Kepala Seksi Pembangunan di Kelurahan Nunang Daya Bangun itu tidak dicopot dari jabatannya karena meniru Citayam Fashion Week.
Sumber cMczone.com
Riza menegaskan kalau Dewi bukan dipecat, tetapi mutasi biasa seperti yang sering terjadi dalam birokrasi.
“Nggak ada yang dipecat, cuma digeser dalam eselon yang sama,” ujar sang wali kota, seperti dikutip dari detikSumut.
Lalu, Riza juga bilang kalau Dewi kemungkinan belum pas menjadi seorang camat. Hal itu dibuktikan dengan keluhan sebagian masyarakat yang memintanya untuk diganti. Dengan banyak pertimbangan, akhirnya perempuang berhijab itu digeser ke tempat lain, tetapi eselonnya tetap sama.
Sumber Mentreng
Setelah jabatannya menjadi Camat Payakumbuh Timur digeser, sekarang Dewi menempati posisi Sekretaris Satpol PP dan Damkar Kota Payakumbuh.
Alasan MUI Payakumbuh Kritik Video Citayam Fashion Week versi Dewi Novita
Di kolom komentar unggahan Dewi di Instagram, MUI Payakumbuh langsung berkomentar panjang. Pihaknya meminta Dewi yang saat belum dipecat sebagai Camat Payakumbuh Timur untuk menghapus video ala Citayam Fashion Week dengan tiga pertimbangan.
Sumber Instagram @dewi.centong
Pertama, video tersebut dianggap tidak sesuai dengan norma agama dan budaya/adat Minangkabau yang bernafaskan Islam. Pihak MUI juga memintanya untuk tidak latah mengikuti apa yang sedang tren atau viral karena statusnya sebagai pejabat publik yang justru seharusnya menjadi contoh atau tauladan masyarakat.
Lalu, MUI juga menganggap seragam dinas yang dipakai Dewi di dalam video tidak mengikuti Syari’at Islam. Pakaian muslimah seharusnya menutupi aurat secara sempurna: Tidak boleh ketat atau memperlihatkan lekuk tubuh, transparan, dan berpotensi tersingkap. Pakaian sang mantan camat disebut bertentangan dengan karakter Gadih Minang yakni Budaya Malu.
Sumber Langgam.id
“Jika ibu bermaksud untuk mempromosikan Tenun Balai Panjang, maka tidaklah dengan cara ‘murahan’ ala anak anak Citayam itu pakaian Bundo Kanduang di Ranah Minang ini dipromosikan. Setahu kami, pakaian para bundo kanduang melekat dengan identitas kehormatan dan harga diri yang tinggi. Jadi, sama sekali tempatnya bukan di jalanan,” tulis MUI sebagai pertimbangan ketiga.
Artikel terkait: Menarik! Cinta Laura Hadir di Citayam Fashion Week Bukan untuk Catwalk
Dewi Novita Berharap Tak Ada Lagi yang Bernasib Seperti Dirinya
Dalam video curahan hatinya, Dewi bilang selain memang ingin mengikuti tren Citayam Fashion Week, ia juga ingin mempromosikan kerajinan tenun balai panjang yang dipakainya.
Sumber Detikcom
Itulah mengapa mantan Kepala Bagian Umum Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Payakumbuh ini terkejut dan kecewa saat dipecat. Apalagi menurutnya banyak orang dari daerah lain di Sumatera Barat yg membuat video seperti dirinya, tetapi tidak mendapat komentar sama sekali dari MUI.
“Apakah ini salah satu cara utk menghancurkan ku hancur lebur dlm sekejap mata. Sekali lagi ucapan ribuan terima kasih kepada MUI Kota Payakumbuh dan Provinsi Sumatera Barat yg sangat tdk berdasar hingga menghancurkan impian aku dan 2 orang anak ku,” tulisnya yang disertai emoji menangis.
Sumber Kata Sumbar
Meski begitu, Dewi tetap berterima kasih kepada warga Kecamatan Payakumbuh Timur atas dukungan yang diberikan padanya selama ini, “Terimakasih atas dukungannya selama ini dan ribuan terima kasih thd niniak mamak tigo nagari di kecamatan payakumbuh timur atas dukungan dan semangatnya selama ini.”
Dewi berharap tidak ada lagi orang yang dirugikan, baik untuk urusan karir ataupun personal, oleh MUI. Ia berkata, cukup dirinya saja yang menjadi korban.
Sumber Kata Sumbar
Bagaimana menurut Parents? Apakah pantas Dwi Novita dipecat (atau dipindah tugaskan) dari jabatannya sebagai Camat Payakumbuh Timur atau memang MUI terlalu berlebihan?
Baca juga:
Hens Songjanan, Calon Prajurit yang Dipecat Karena Kewarganegaraan Sang Ayah
Pria ini Dipecat Karena Menemani Istrinya Melahirkan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.