Burung Maleo Jadi Burung Endemik Indonesia, Simak 11 Fakta Uniknya

Burung Maleo merupakan salah satu burung endemik asal Indonesia. Ada beberapa fakta menarik dari burung yang ada di Sulawesi ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Burung Maleo merupakan salah satu burung endemik asal Indonesia. Burung ini bisa ditemui di Pulau Sulawesi dan Pulau Buton. Mereka hidup di dataran rendah tropis dan hutan bukit. Meski demikian, terkadang mereka bersarang di daerah berpasir terbuka, tanah vulkanik, atau pantai yang memiliki panas terik. 

Sebagai burung endemik, mereka memiliki berbagai ciri khas yang menarik perhatian. Apa saja, berikut ini beberapa fakta menarik tentang burung Maleo yang dirangkum dari berbagai sumber.

Artikel terkait: Mengenal Hewan Mamalia: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, Contoh dan Fakta Menariknya

1. Tidak pernah mengerami telurnya

Maleo tidak mengerami telur yang telah menetas. Setelah melakukan proses reproduksi dan bertelur, burung maleo akan mengubur telurnya di pasir yang memiliki panas alami panas bumi. Inilah alasan mereka bersarang di tempat-tempat panas, seperti tanah vulkanik atau pantai yang terik.

Penguburan ini merupakan proses inkubasi karena pada dasarnya, telur burung tersebut cukup besar, yakni setara dengan lima butir telur ayam kampung. Karena ukuran tersebut, biasanya burung Maleo akan pingsan saat proses bertelur. Untuk mengubur telurnya, maleo membutuhkan suhu bumi dengan panas bumi tertentu.

Keberhasilan penetasan akan tergantung pada suhu/suhu tanah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa suhu tanah yang dibutuhkan untuk menetaskan telur maleo berkisar antara 32-35 derajat Celcius.

2. Janin Burung Maleo butuh waktu lama untuk bertemu induknya

Janin Maleo harus menunggu kurang lebih 80 hari untuk bisa menetas dan bertemu dengan induknya. Proses penetasan mereka bisa dibilang cukup lama, belum lagi mereka harus berjuang agar selamat dari tanah berpasir yang menumpuk.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sering kali, janin Maleo pun mati sebelum bertemu dengan induknya karena tidak bisa berjuang sendiri. Hal inilah yang menyebabkan populasi burung ini yang terus menurun. 

Artikel terkait: 10 Hewan Paling Aneh di Dunia, Ada yang Seperti Gabungan Zebra dan Jerapah

3. Tidak suka terbang

Meskipun termasuk dalam keluarga aves (yang jelas punya sayap), burung tersebut tidak suka mengepakkan sayap mereka untuk terbang. Tidak seperti burung lainnya, burung ini lebih sering menggunakan kakinya untuk berjalan daripada sayapnya. Hal inilah yang menyebabkan burung ini lebih tampak seperti ayam daripada burung.

4. Hewan endemik dari Sulawesi Tengah

Seperti dijelaskan sebelumnya, burung ini merupakan hewan endemik Pulau Sulawesi, tepatnya Sulawesi Tengah. Artinya, hewan ini hampir tidak pernah ditemukan di tempat lain di Indonesia selain di sana. Karena merupakan hewan endemik Sulawesi Tengah, maleo menjadi hewan maskot Sulawesi Tengah. Burung ini bisa ditemui di Gorontolo, Banggai, dan beberapa daerah lainnya.

Artikel terkait: 10 Hewan Ini Berumur Pendek, Ada yang Hidupnya Hanya 24 Jam!

5. Hewan yang setia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak banyak hewan yang setia pada pasangannya, tetapi burung maleo merupakan salah satu hewan yang setia dengan pasangannya. Sepanjang hidupnya, maleo hanya akan hidup bersama dengan satu pasangan alias monogami.

Hal ini dapat dibuktikan melalui aktivitas harian maleo jantan yang tidak pernah mencoba mengganggu burung lainnya. Mereka lebih suka menghabiskan waktu dengan hidup berdampingan bersama pasangannya. Mereka pun saling menjaga satu sama lain.

6. Sepasang maleo akan bekerja sama ketika bertelur

Biasanya, maleo akan bahu-membahu membuat sarang untuk bertelur bersama pasangannya. Secara bergantian, pasangan ini akan membongkar tanah, pasir, dan kerikil, hingga membentuk lubang besar dengan diameter sekitar setengah meter.

Betina kemudian akan berhenti di dalam lubang untuk bertelur. Sementara pejantan berlarian di sekitar lubang dengan mencoba menjulurkan leher mereka. Maleo jantan akan memastikan bahwa sang betina dalam kondisi aman. Setelah betina bertelur, mereka pun akan secara bergiliran menutup lubang. Dalam satu tahun, biasanya burung ini akan bertelur sebanyak 8 hingga 12 telur.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 11 Hewan Paling Setia Sehidup Semati pada Pasangannya, Salah Satunya Ada Buaya!

7. Predator utama burung maleo

Pada dasarnya, biawak merupakan predator utama bagi maleo. Hewan ini merupakan pembunuh utama bagi maleo. Selain memangsa maleo kecil, mereka juga merupakan predator utama telur maleo.

Karena indra penciumannya yang sangat tajam, dengan mudah mereka dapat menemukan telur maleo yang sudah terkubur di dalam tanah sekalipun. Selain biawak, predator utama burung ini adalah ular sanca batik, babi hutan, dan kucing.

8. Maleo kecil bisa langsung terbang

Jika sudah waktunya menetas, si kecil akan berusaha keluar dari tumpukan telur dan pasir sendirian. Secara naluriah, dia akan menemukan tempat untuk bersembunyi di hutan dan mencari makanannya sendiri. Meski baru menetas, maleo kecil ini memiliki bulu-bulu halus di tubuhnya dan bulu sayapnya sudah besar seperti burung dewasa. Itulah sebabnya maleo kecil bisa terbang padahal ukurannya sangat kecil.

Artikel terkait: 10 Hewan yang Bisa Berubah Warna, Tak Hanya Bunglon

9. Memiliki bentuk seperti ayam hitam

Tubuh burung ini didominasi dengan warna hitam, mulai dari bulunya, tanduk/jambul keras hingga kulit kakinya. Sementara itu, di sekitar matanya terdapat warna kuning yang mengelilingi dengan mata coklat kecoklatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mereka juga memiliki paruh oranye dan bulu sisi bawah berwarna putih bersih. Burung jantan dan betina memiliki bentuk tubuh yang mirip. Namun, biasanya burung betina berukuran lebih kecil dan berwarna lebih gelap.

10. Maleo adalah salah satu hewan langka di Indonesia

Sejak tahun 1972, spesies ini telah masuk dalam hewan yang dilindungi oleh Pemerintah Indonesia. Pada tahun 2005, populasi hewan ini di alam liar diperkirakan hanya ada 4.000 sampai 7.000 pasangan kawin. Jumlah tersebut pun terus melakukan penurunan secara drastis. Karena hal tersebut, mereka pun dimasukkan ke dalam hewan yang terancam punah.

Pada tahun 2009, Wildlife Conservation Society yang berbasis di AS bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membeli 36 hektar properti tepi pantai di Indonesia yang menjadi tempat mereka bertelur. Selain itu, burung ini juga terancam punah karena tingginya illegal logging dan perburuang yang terjadi di Indonesia.

11. Masuk dalam kategori megapoda

Burung Maleo masuk dalam kategori megapoda. Megapoda adalah burung darat berukuran sedang hingga besar dengan kaki besar dan cakar tajam. Megapoda ditemukan di wilayah Australasia yang lebih luas, termasuk pulau-pulau di Pasifik barat, Australia, Nugini, dan pulau-pulau Indonesia di timur Garis Wallace. Namun,  juga bisa ditemui di Kepulauan Andaman dan Nicobar di Teluk Benggala.

Distribusi keluarga telah menyusut di Pasifik dengan kedatangan manusia, dan sejumlah kelompok pulau seperti Fiji , Tonga , dan Kaledonia Baru. Yang terkecil dalam kategori ini adalah unggas scrub Mikronesia (Megapodius laperuse) dan unggas scrub Maluku (Eulipoa wallacei).

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Secara harfiah, megapoda dapat diartikan sebagai "kaki besar". Seperti diketahui, maleo memiliki kaki biru keabu-abuan dengan empat cakar tajam panjang. Keempat cakar tersebut dipisahkan oleh jaring membran. 

Demikian beberapa fakta menarik tentang burung Maleo. Sebagai bagian dari warga negara Indonesia, sudah sepatutnya kita bangga dan ikut bertanggung jawab dalam pelestarian burung tersebut. Dengan demikian, anak cucu kita pun masih bisa melihat salah satu hewan endemik asal Indonesia tersebut.

Baca juga: 

id.theasianparent.com/burung-merak

id.theasianparent.com/hewan-terkuat-di-dunia

id.theasianparent.com/hewan-langka