Uang merupakan alat tukar yang digunakan sehari-hari untuk memenuhui kebutuhan. Selain itu, uang juga digunakan untuk pembayaran barang dan jasa, sumber kekayaan, hingga aset berharga lainnya.
Pemerintah terus berupaya memaksimalkan uang rupiah supaya bisa digunakan oleh seluruh kalangan, terutama bagi difabel tunanetra, salah satunya meletakkan blind code di uang rupiah.
Bagaimana tampilan penjelasan blind code di uang rupiah yang memudahkan para penyandang tunanetra? Simak penjelasan dan faktanya!
Baca Juga: 100 Dolar Berapa Rupiah? Intip 4 Keuntungan Menabung Mata Uang Asing
Fakta dan Fungsi Blind Code di Uang Rupiah
1. Bertujuan agar Memudahkan Tunanetra dalam Membedakan Uang
Sejak tahun 2016, Bank Indonesia telah meluncurkan uang baru NKRI emisi 2016 dengan penambahan fitur baru yang memudahkan para penyandang disabilitas Tunanetra.
Uang baru ini telah dilengkapi dengan fitur Blind Code atau Kode Tunanetra yang berupa dua garis miring yang timbul dan letaknya berada di tepi kiri dan kanan uang.
Blind code ini nantinya dapat dengan mudah diraba oleh teman-teman Tunanetra untuk membedakan jenis uang yang sedang dipegang. Hal ini tak hanya memudahkan mereka saja, tujuan lain yang juga penting adalah supaya mereka terhindar dari penipuan tak bertanggung jawab.
2. Telah Lama Direncanakan
Melansir dari laman Pertuni (Persatuan Tunanetra Indonesia), permintaan kemudahan akses uang rupiah untuk Tunanetra sudah lama didiskusikan dan menjadi fokus utama advokasi Pertuni. Sekitar tahun 2015, Bank Indonesia baru menindaklanjuti hal ini dan diwujudkan melalui uang NKRI baru emisi 2016 yaitu berupa penambahan blind code di uang rupiah.
Sementara itu, kemudahan akses uang kertas telah dilakukan di banyak Negara lainnya, seperti Dollar Australia yang menggunakan material kertas kaku dan setiap pecahan uang punya ukuran yang berbeda sehingga teman-teman Tunanetra lebih mudah membedakannya.
Lalu ada Dollar Hong-Kong yang sudah menggunakan angka Braille dan dilengkapi dengan garis timbul untuk kemudahan para Tunanetra. Di Indonesia sendiri, Blind code di uang rupiah nantinya juga diharapkan dapat menjadi terobosan baru yang bermanfaat bagi yang membutuhkan.
3. Sudah Ada di Tujuh Pecahan Uang Baru
Saat ini, Bank Indonesia telah mengeluarkan tujuh pecahan uang baru keluaran emisi 2022 yang berupa uang jenis seratus ribu rupiah, lima puluh ribu rupiah, dua puluh ribu rupiah, sepuluh ribu rupiah, lima ribu rupiah, dua ribu rupiah, dan seribu rupiah.
Uang emisi baru ini dikabarkan punya tingkat keamanan yang lebih tinggi, desain warna lebih tajam, material yang digunakan cukup kuat sehingga tidak mudah rusak, serta ukurannya lebih kecil daripada uang emisi 2016.
Sementara itu, blind code di uang baru ini dikabarkan akan lebih tahan lama dibandingkan dengan keluaran sebelumnya.
Baca Juga: 10 Mata Uang Terendah di Dunia, Indonesia Masuk Daftar?
Jenis Blind Code di Uang Rupiah
Blind Code pada uang rupiah terbagi menjadi beberapa jenis tergantung pecahan uangnya, mengutip dari laman Pertuni, berikut rinciannya:
1. Blind Code di Uang Rupiah Pecahan Kertas
- Pecahan seratus ribu rupiah: berupa sepasang garis timbul (2 garis timbul).
- Pecahan lima puluh ribu rupiah: terdapat 2 pasang blind code yang digunakan pada jenis ini atau 4 garis timbul.
- Pecahan dua puluh ribu rupiah: ada 3 pasang blind code yang digunakan pada pecahan ini atau 6 garis timbul.
- Pecahan sepuluh ribu rupiah: ada 4 pasang garis timbul sebagai blind code atau 8 garis timbul.
- Pecahan lima ribu rupiah: terdapat 5 pasang garis timbul atau 10 garis timbul.
- Pecahan dua ribu rupiah: terdapat 6 pasang blind code atau total 12 garis timbul.
- Pecahan seribu rupiah: ada 7 pasang garis timbul atau 14 garis timbul.
2. Pecahan Uang Logam
- Pecahan seribu rupiah: blind code di uang rupiah jenis logam dapat dirasakan dengan tekstur logam didesain lebih halus jika dibandingkan dengan 3 pecahan uang logam lainnya. Bahan logam lebih berat daripada 3 pecahan uang logam lainnya. Ukuran uang logam seribu rupiah lebih kecil dibandingkan dengan uang logam lima ratus dan dua ratus rupiah namun lebih besar dari logam seratus rupiah.
- Pecahan lima ratus rupiah: pada pecahan ini, blind code dapat dirasakan berupa tekstur logam yang cenderung kasar namun bahan logam cukup ringan. Ukuran uang logam lima ratus dibuat paling besar bila dibandingkan dengan uang logam lainnya dan pada tepian uang terdapat gerigi yang sangat terasa bila diraba.
- Pecahan dua ratus rupiah: blind code di uang rupiah pecahan ini berupa tekstur uang yang kasar, menggunakan bahan logam ringan, dengan ukuran yang lebih kecil dari uang logam lima ratus namun lebih besar dari logam seribu rupiah serta seratus rupiah.
- Pecahan seratus rupiah: tekstur uang logam ini kasar, bahan logamnya ringan, dan bentuk uangnya lebih kecil dibandingkan dengan ukuran uang logam lainnya.
Baca Juga:
1000 Won Berapa Rupiah? Bisakah Mata Uang Korea Ini Jadi Investasi?
Mengulik Mata Uang Euro Negara Eropa, Lambangnya Sempat Jadi Perdebatan