Layaknya orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental, salah satunya ialah gangguan bipolar pada anak. Menurut peneliti dari Harvard Medical School, sekitar 50 kasus pasien gangguan mental ternyata mengalami masalah ini sejak masih anak-anak.
Gangguan bipolar ditandai dengan adanya perubahan suasana hati yang ekstrim berupa mania dan depresi. Bipolar pada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya karena faktor pola asuh dan faktor genetik bipolar.
Walau demikian, diagnoa gangguan bipolar pada anak masih menuai kontroversi. Pasalnya, gejala bipolar pada anak lebih sulit terdeteksi daripada orang dewasa dan membutuhkan waktu lama, mulai dari berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Artikel terkait : 7 Tindakan Orangtua yang Bisa Menyebabkan Anak Alami Gangguan Bipolar
Sebagian besar bipolar pada anak menunjukkan gejala yang berbeda dengan orang dewasa. Lalu, suasana hati dan perilaku anak-anak bisa saja tidak mengikuti standar yang digunakan dokter untuk mendiagnosis gangguan bipolar pada orang dewasa.
Selain itu, gejala bipolar pada anak sering sama dengan gejala dari berbagai gangguan kesehatan lainnya. Seperti attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), yaitu mana ditandai dengan sikap impulsif, hiperaktif, dan kurang perhatian.
Karena gejala bipolar pada anak memang agak sulit terdeteksi, seharusnya orangtua bisa lebih memantau kesehatan mental anak sejak masih kecil. Dengan cara ini maka gangguan bipolar pada anak bisa lebih mudah untuk diketahui dan kemudian diatasi.
Artikel terkait: Ini ciri anak ADHD, jangan sampai salah diagnosis, Parents!
4 Tipe gangguan bipolar pada anak
Dilansir dari situs Mayo Clinic setidaknya ada 4 tipe dasar gangguan bipolar yang harus diketahui. Apa sajakah itu?
1. Gangguan bipolar 1
Pada gangguan ini setidaknya pasien memiliki satu episode mania penuh yang kemudian dilanjutkan dengan episode depresi hipomania. Gejala episode mania bisa sangat parah dan membuat pasien membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Episode mania merupakan kondisi gangguan suasana hati yang membuat pasien merasa sangat semangat secara fisik dan mental. Sedangkan episode hipomania yaitu bentuk mania yang lebih ringan, atau tak terlalu ekstrem dalam perubahan suasana hati.
Episode mania biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti energi luar biasa, kegelisahan, sulit konsentrasi, perasaan euforia/kebahagiaan ekstrem. Lalu, timbul perilaku berisiko, kurang tidur, dan beberapa kasus bisa mengganggu istirahat dan psikosis.
2. Gangguan bipolar 2
Berbeda dengan bipolar 1, jenis bipolar ini setidaknya membuat pasien punya satu episode depresi besar dan satu episode hipomania, tapi sebelumnya tidak pernah mengalami episode mania. Bipolar 2 terkadang sering disalah artikan sebagai depresi, karena memiliki gejala yang mirip.
3. Gangguan cyclothymic (cyclothymia)
Anak-anak yang mengalami gangguan bipolar ini setidaknya memiliki satu tahun periode gejala hipomania dan periode gajala depresi. Tapi, gejala depresi yang timbul memang tidak parah seperti depresi berat.
4. Tipe lainnya
Tipe ini biasanya memang terjadi pada orang dewasa, bukan anak-anak. Penyebab gangguan bipolar ini karena dampak dari pemakaian obat-obatan dan minuman alkohol. Bisa juga disebabkan karena kondisi medis tertentu, seperti penyakit stroke dan multiple sclerosis.
Parents, itulah 4 jenis gangguan bipolar pada anak yang harus diwaspadai. Semoga buah hati kita terhindar dari jenis gangguan mental ini.
Orangtua perlu menerapkan kebiasaan terbuka dan menunjukkan cinta serta dukungan tanpa pamrih pada anak-anak, agar gangguan bipolar pada anak bisa dihindari.
Semoga bermanfaat.