Setiap orangtua pasti akan sangat merasa bersalah saat bertengkar depan anak. Penyesalan ini juga dirasakan oleh artis cantik Enno Lerian dan suaminya, Priambodo Soesetyo. Berikut kisah lengkapnya!
Enno Lerian dan suami sering bertengkar karena sama-sama keras kepala
Dalam unggahan Instastory-nya (28/08), Enno Lerian menceritakan bahwa, ia dan suami sering bertengkar pada awal pernikahan. Ia mengakui hal ini dikarenakan keduanya belum mengenal karakter satu sama lain.
Artikel terkait: Rahasia Enno Lerian tetap bahagia urus 3 anak usia berdekatan tanpa pengasuh
“Jadi ceritanya kita berdua kenalan di tempat keramaian anak muda bulan April 2011 malem ketemu, besokannya udah diapelin di lokasi shooting. Hari ke 7 kenalan resmi sayang sayangan, alias pacaran, baru tau ternyata dia baru bercerai, dan aku baru putus cinta.
Pacaran 3 bulan langsung nikah dengan persiapan cuman 1 bulan. Begitu nikah, kaget sekagetnya dengan karakter masing masing, padahal dengan sadar kami berdua lahir dengan zodiak yang sama, Libra, si keras kepala.
Bulan ke-6 menikah aku sempat hamil, tapi usia kandunganku hanya bertahan 3 bulan saja, tapi mungkin itu alasan Allah belum mengizinkan kami punya keturunan, kami mungkin disuruh benar-benar kenal karakter masing-masing,” ungkapnya.
Enno juga mengaku sangat terkejut setelah mengetahui karakter sang suami, yang sama keras kepalanya dengan dirinya.
“Asli ya, aku tidak pernah punya pasangan yang kasar, secara verbal. Aku yang biasa mandiri, begitu dapet yang dominan banget, ngerasa terusik dong. Egoku kesentuh banget, gak pemah mau ngalah pokoknya, kalau Priam mulai emosi atau marah, aku pasti lawan.
Alhasil, kita sering bikin mama papaku pusing kalau kami berantem hebat, foto preweding kami hancur, remote terbang dan hancur, hape baru dibelin pun hancur waktu itu. Kelempar-lempar sama aku yang gak bisa luapin amarah lewat kata kata. Waktu itu, Priam juga selalu terpancing emosi ketika aku sedang marah,” tambahnya.
Enno dan suaminya menyesal pernah bertengkar depan anak
Sayangnya, pertengkaran ini tetap berlanjut setelah pernikahannya dikaruniai anak. Bahkan, Enno juga mengaku bahwa mereka sering bertengkar di depan anaknya.
“Singkat cerita setelah keguguran, selang 6 bulan hamil lagi, hamil Abi, wah itu sih dramanya makin menjadi-jadi, apalagi Priam kerja sebagai promotor yang kadang pulang pagi pagi buta.
Alhasil, ribut adu mulut jadi makanan kami berdua. Setelah ada Abi, Abi berkali kali nyaksiin kami bertengkar hebat. Kami berdua ngerasa salah banget sama Abi kok, kami sadar yang kami lakukan dulu salah besar!
Berantem di depan mata Abi saat Abi tidur, sampai anaknya kebangun juga sering. Duh kalau setiap inget cerita berantem waktu itu sih sedih, gak tanggung tanggung, bisa setiap minggu berantem, dan selalu parah.
Pernah Abi sampe nangis dan meluk-meluk aku, pernah juga dia yang ngeredain saat kami sama sama marah,” tuturnya.
Karena kebiasaannya bertengkar di depan anak, Enno dan suami pun sangat menyesal. Kini, mereka berdua pun berusaha menjadi orangtua yang lebih baik.
Artikel terkait: Wajib ditiru nih, Bun! Trik Enno Lerian menghadapi sikap suami yang pemarah
“Priam selalu menolak sebenernya buat berantem di depan anak, tapi aku suka gak tahan, jahat sih aku kadang suka kelepasan marah didepan anak.
Tapi ya, kalau suamiku bukan Priam mungkin kami sudah beneran pisah. Aku tau Priam begitu sayangnya sama istrinya ini. Priam juga yang selalu mengingkatkan agar jangan sampai ada anak lain yang jadi korban karena orangtua berpisah.
Priamlah yang memang selalu ngingetin bahwa, anak anak nih tidak boleh hancur hanya karena orang tuanya egois. Setelah tahun keempat kami menikah, Allah memberi pelajaran luar biasa buat kami, makanya kami pun memutuskan hijrah,” tutupnya.
Bertengkar di depan anak, apakah selalu menimbulkan dampak negatif ?
Memperlihatkan relasi yang sehat pada buah hati memang penting, namun bukan berarti semua hal harus terlihat ‘indah’. Seperti yang dikatakan Irma Gustiana Andriani, psikolog anak dan keluarga dari Ruang Tumbuh, sesekali akan juga perlu melihat kedua orangtua melakukan argumen bahkan ‘adu mulut’.
Namun memang, yang dimaksud di sini tentu saja masih dalam batasan yang sehat dan wajar. Bukan bertengkar dengan bahasa verbal yang kasar.
“Anak melihat orangtuanya berargumen sebenarnya bisa memberikan dampak yang positif, kok. Karena dari sana, anak justru bisa belajar mengenai menghargai walaupun berbeda pendapat. Termasuk belajar mencari solusi atau pemecahan masalah yang baik,” jelas Mbak Irma.
Sementara jika anak melihat pertengkaran yang hebat di antara kedua orangtuanya, tentu saja bisa berisiko menimbulkan dampak negatif.
Setidaknya, sebuah penelitian yang dilakukan Eamon McCrory, Ph,D dari University College London telah membuktikan jika anak seringkali terpapar pertengkaran orangtuanya, ia akan mengalami gangguan perkembangan pada otaknya.
Sebabnya karena pertengkaran tersebut akan menimbulkan rasa sedih hingga stres yang berujung dengan kemampuannya dalan berpikir. Tak hanya itu saja, anak pun bisa kehilangan rasa percaya diri, rasa aman bahkan rasa nyaman.
Jadi bagaimana, sudah tahu bukan bagaimana batasan pertengkaran yang yang sehat dan tidak yang memberikan dampak negatif pada anak?
Baca juga:
Punya 5 Anak, Begini Cara Enno Lerian Mengajari Anak agar Tidak Saling Cemburu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.